08/11/2025
i tanah Mandar, Sulawesi Barat, sebuah pernikahan bukanlah sekadar ikatan dua insan, melainkan pertautan erat dua keluarga besar, yang dijalin oleh adat dan doa. Kesakralan Parrawana terasa paling mendalam pada malam hari di rumah calon mempelai. Para pemain, yang dikenal sebagai Parrawana, duduk melingkar, dengan rebana yang terbuat dari kayu dan kulit hewan dipangkuan. Mereka menabuh Rawana dengan ritme yang khas—seperti tabuhan buru'da atau ya rabbana—seolah mengundang kehadiran spiritual, memohon keselamatan, dan keberkahan dari Allah SWT.
Suara dentuman rebana yang bertalu-talu ini menyatu dengan syair-syair berbahasa Mandar, Kalindaqdaq, yang dilantunkan dengan syahdu. Syair-syair ini berisi nasihat-nasihat suci, tuntunan etika moral, dan harapan tulus untuk kehidupan rumah tangga yang akan dibina.
Vt:asrallllllll