
01/08/2025
tiga dekade bukan sekadar angka. ia adalah jejak—bekas luka yang tumbuh jadi kekuatan, suara-suara kecil yang menolak dibungkam, dan kata-kata yang ditulis bukan untuk viral, melainkan untuk menggugah, menggugat, dan mengingatkan.
30 tahun LPM aL-Millah adalah menjaga akal sehat dalam keramaian absurditas. aL-Millah bukan hanya belajar merangkai kalimat. aL-Millah belajar untuk tidak tunduk. belajar bahwa menjadi mahasiswa artinya menjadi saksi, sekaligus pengganggu yang sah bagi kekuasaan yang tuli.
aL-Millah lahir dari keresahan, dibesarkan oleh semangat mencari makna di balik berita, dan tetap tumbuh meski berkali-kali dilupakan, diremehkan, bahkan dilumpuhkan. tapi bukankah sejarah selalu berpihak pada yang bertahan?
di balik lembar-lembar buletin, majalah, atau berita daring, aL-Millah tersimpan peluh yang tak terlihat: malam yang terjaga karena tenggat, debat yang melelahkan demi satu kalimat, dan pertemanan yang tumbuh dari kesamaan tujuan bukan pencitraan.
selamat ulang tahun ke-30, aL-Millah! teruslah menjadi bara dalam sunyi, kata dalam sepi, dan nurani di tengah gaduhnya dunia. jika zaman terus berubah, biarlah kita tetap menggenggam satu hal yang pasti: menulis adalah salah satu bentuk dari keberanian. dan aL-Millah memilih untuk berani.