KWP Media.com

KWP Media.com Halaman resmi KWP yang dikelola beberapa admin.

Dunia sepak bola tengah berduka. Bintang Liverpool asal Portugal, Diogo Jota, meninggal dunia dalam kecelakaan mobil tra...
03/07/2025

Dunia sepak bola tengah berduka. Bintang Liverpool asal Portugal, Diogo Jota, meninggal dunia dalam kecelakaan mobil tragis di Spanyol utara pada usia 28 tahun. Kecelakaan ini terjadi hanya dua pekan setelah ia menikahi kekasih masa kecilnya, Rute Cardoso.

Jota diketahui tengah melakukan perjalanan bersama sang adik, André Silva, yang juga seorang pesepak bola berusia 26 tahun. Keduanya meninggal dunia di tempat kejadian setelah mobil Lamborghini yang mereka tumpangi tergelincir dari jalan dan terbakar.

Korupsi Pengadaan Mesin EDC, Mantan Wadirut BRI dan Dirut PT Allo Bank Dicegah ke Luar NegeriKomisi Pemberantasan Korups...
01/07/2025

Korupsi Pengadaan Mesin EDC, Mantan Wadirut BRI dan Dirut PT Allo Bank Dicegah ke Luar Negeri

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut dugaan korupsi pengadaan mesin EDC Bank Rakyat Indonesia (BRI) atau BBRI.

Dalam pengusutan kasus dugaan korupsi itu, lembaga antirasuah sudah meminta Ditjen Imigrasi mencegah 13 orang berpergian ke luar negeri.

"Dalam perkara BRI ini, 13 orang telah dilakukan pencegahan ke luar negeri. Status (pencegahan ke luar negeri) aktif sejak 27 Juni," kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangannya, Selasa (1/7/2025).

Namun, Budi belum bisa merinci identitas pihak-pihak yang dicegah untuk enam bulan ke depan, terkait pengusutan dugaan korupsi pengadaan perangkat untuk menerima pembayaran pelanggan dan digitalisasi di BRI itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, 13 orang yang dicegah berpergian ke luar negeri yaitu atas inisial CBH, IU, DS, MI, AJ, IS, AWS, IP, KS, ELV, NI, RSK dan SRD.

Inisial CBH diduga merujuk pada mantan Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, dan IU pada Indra Utoyo.

30/05/2025

Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengalami longsor pada Jumat, 30 Mei 2025. Lokasi ini telah menjadi area penambangan bahan baku semen sejak 2004.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, menyatakan bahwa hingga Jumat malam, sebanyak 14 jenazah telah berhasil dievakuasi dan seluruhnya telah diidentifikasi oleh petugas.

“Sudah ada 14 korban meninggal dunia yang berhasil dievakuasi,” ujarnya, dikutip dari metrotv.com.

Polisi masih menunggu informasi lebih lanjut terkait kemungkinan korban tambahan, baik yang tewas maupun luka-luka. Upaya pencarian masih terus berlangsung.

Ngadirojo, 1 Mei 2025 - Sebuah kasus orang hilang yang berakhir dengan penemuan mayat di Wonogiri berhasil diungkap oleh...
01/05/2025

Ngadirojo, 1 Mei 2025 - Sebuah kasus orang hilang yang berakhir dengan penemuan mayat di Wonogiri berhasil diungkap oleh pihak kepolisian pada Kamis, 1 Mei 2025, sekitar pukul 01.30 WIB. Mayat yang ditemukan di pekarangan belakang rumah Joko Nur Setiawan di Dusun Brubuh, RT 004/RW 001, Ngadirojo Lor, Kec. Ngadirojo, Kab. Wonogiri, diketahui adalah Dwi Hastuti, warga Janglot, Baturetno.

* Kronologi Kejadian

Pada tanggal 11 Februari 2025, Dwi Hastuti, seorang ibu rumah tangga berusia 48 tahun, dilaporkan hilang oleh saudaranya, Yunianto, yang melaporkan ke Polsek Baturetno setelah Dwi tidak kembali ke rumah sejak meninggalkan kediamannya tanpa berpamitan. Laporan hilangnya Dwi Hastuti diterima oleh pihak kepolisian pada 14 Februari 2025, dan surat keterangan orang hilang pun diterbitkan.

Dari laporan tersebut, pihak kepolisian melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan menyebarluaskan informasi melalui berbagai media termasuk grup WhatsApp dan selebaran masyarakat. Dalam prosesnya, didapatkan informasi bahwa Dwi Hastuti dijemput temannya dengan mobil merah pada pagi hari tanggal 10 Februari 2025. Namun, setelah itu, tidak ada kabar mengenai keberadaannya.

Pihak kepolisian juga melakukan pelacakan nomor telepon korban, namun hasilnya belum membuahkan titik terang. Kendati demikian, usaha untuk mencari keberadaan korban terus berlanjut hingga akhirnya, pada 1 Mei 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, Satuan Reskrim Polres Wonogiri menemukan tubuh Dwi Hastuti di pekarangan belakang rumah Joko Nur Setiawan di Dusun Brubuh.

* Identitas Korban dan Pelaku

Korban diketahui bernama Dwi Hastuti, kelahiran Wonogiri, 16 Februari 1977, dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Sementara itu, pelaku yang juga merupakan warga Ngadirojo, Joko Nur Setiawan, yang berusia 34 tahun dan berprofesi sebagai sopir, kini telah diamankan oleh pihak kepolisian. Berdasarkan keterangan, motif pembunuhan ini terkait dengan asmara.

* Barang Bukti yang Ditemukan

Beberapa barang bukti ditemukan di sekitar lokasi kejadian, antara lain tas, sandal hitam, KTP, STNK, softek, pil KB, dua kartu ATM Bank BRI, dan identitas anak korban.

* Tindakan Kepolisian

Pihak kepolisian melakukan serangkaian tindakan setelah menerima laporan, mulai dari mendatangi lokasi kejadian, mencatat keterangan saksi, mengamankan barang bukti, hingga melakukan evakuasi terhadap jenazah korban. Kasus ini kini tengah diproses lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

Dengan penemuan mayat ini, kasus orang hilang yang sempat membingungkan masyarakat berhasil diungkap, dan pelaku pembunuhan kini berada dalam pengawasan pihak berwajib. Polisi akan terus mengembangkan penyelidikan untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Peningkatan penolakan terhadap rencana pembangunan pabrik semen di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, semakin m...
27/04/2025

Peningkatan penolakan terhadap rencana pembangunan pabrik semen di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, semakin meluas. Setelah Paguyuban Tali Jiwa dan Paguyuban Paguyuban Wonoharjo Lestari menyuarakan penolakan mereka, kini giliran Paguyuban Rekso Suci yang ikut mengemukakan komitmennya untuk menentang pembangunan pabrik semen tersebut.

Paguyuban ini menyatakan keprihatinannya terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh keberadaan pabrik semen, terutama terkait kerusakan lingkungan di kawasan Gunung Sewu. Kawasan ini, yang juga diakui sebagai geopark dunia oleh UNESCO, dianggap sangat rentan terhadap aktivitas industri yang bisa merusak keaslian alamnya. Warga setempat khawatir bahwa pendirian pabrik semen akan mengancam ekosistem yang ada, yang selama ini menjadi bagian integral dari identitas kawasan tersebut.

Selain itu, beberapa paguyuban ini juga mendesak pemerintah untuk segera menerbitkan moratorium terkait pembangunan pabrik semen di kawasan Pracimantoro. Mereka merasa bahwa ijin pembangunan pabrik semen di gunung sewu ini tidak mempertimbangkan dampak lingkungan yang lebih luas, serta bertentangan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang seharusnya menjadi prioritas.

Sebagai bentuk protes dan keprihatinan mereka, kelompok ini juga menyerukan agar Pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri segera melakukan revisi terhadap Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk membatasi industri tambang besar di kawasan Gunung Sewu. Mereka menegaskan bahwa kawasan ini harus dilindungi dari eksploitasi yang dapat merusak kelestarian alam dan mata pencaharian masyarakat setempat, yang mayoritas bekerja sebagai petani dan peternak.

Meskipun begitu, mereka menegaskan bahwa mereka bukanlah kelompok yang anti-investasi. Sebaliknya, mereka terbuka dan mendukung adanya investasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Pracimantoro, asalkan sesuai dengan karakter wilayah dan tidak merusak keseimbangan alam. Investasi yang diharapkan adalah investasi padat karya dan industri-industri kreatif yang berkelanjutan, mengedepankan keberlanjutan lingkungan, dan mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya sektor pertanian maupun peternakan yang menjadi tumpuan kehidupan mayoritas penduduk.

Kekhawatiran yang disuarakan oleh berbagai paguyuban ini menuntut perhatian lebih dari pemerintah daerah maupun pusat. Jika rencana pembangunan pabrik semen ini diteruskan tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, bisa jadi akan tercipta ketimpangan yang merugikan banyak pihak, baik dalam aspek sosial, ekonomi, maupun ekologi. Kita semua harus berpikir jangka panjang, bukan hanya melihat potensi ekonomi sesaat yang bisa menghancurkan warisan alam yang berharga bagi generasi mendatang.

Perkembangan penemuan mayat di Sungai Code Dusun Pandes, Wonokromo, Pleret, Bantul.Polres Bantul telah mengidentifikasi ...
01/04/2025

Perkembangan penemuan mayat di Sungai Code Dusun Pandes, Wonokromo, Pleret, Bantul.

Polres Bantul telah mengidentifikasi korban yang ditemukan di sungai pada hari Selasa (1/4/25) bernama IDA KURNIAWATI (22) asal Wonogiri.

Kasus ini masih didalami Polres Bantul dikarenakan korban juga telah dilaporan hilang di Polres Wonogiri pada tanggal 28 Maret 2025.

Dan adanya postingan di media sosial facebook dari akun Meishella Damayanti terkait informasi orang hilang yang meninggalkan rumah pada hari Kamis 27 Maret 2025.

Pengakuan keluaga korban, korban pamit kepada ibunya pergi bekerja menggunakan motor honda beat warna merah muda namun tidak kunjung pulang dan tidak ada kabar keberadaannya.

Polres Bantul dan Polres Wonogiri mendalami kasus tersebut. |

Wonogiri kembali dihebohkan dengan tindakan Satpol PP yang mencopoti spanduk penolakan pendirian pabrik semen di jalan d...
27/03/2025

Wonogiri kembali dihebohkan dengan tindakan Satpol PP yang mencopoti spanduk penolakan pendirian pabrik semen di jalan desa wilayah Pracimantoro. Kejadian ini terekam dalam video yang viral di grup media sosial Kabar Warga Pracimantoro (KWP), memicu reaksi keras dari masyarakat.

Dalam unggahannya, akun Juna Prakasa menyoroti tindakan ini sebagai bentuk pembungkaman ekspresi masyarakat.

“Tindakan Satpol PP Wonogiri mencabut spanduk penolakan pabrik semen Pracimantoro adalah bentuk pembungkaman ekspresi warga masyarakat yang sah dalam negara demokrasi. Jika situasi memanas, jangan salahkan rakyat—biang keroknya jelas: Satpol PP Wonogiri saat ini sedang menyalakan apinya.” tulisnya di Kabar Warga Pracimantoro, Selasa, (25/3/25).

Namun, pihak Satpol PP Wonogiri membantah tuduhan tersebut. Kepala Satpol PP dan Damkar Wonogiri, Joko Susilo, menjelaskan bahwa penertiban dilakukan karena spanduk tidak sesuai dengan aturan pemasangan, bukan karena isinya.

“Jadi penertiban yang dilakukan oleh teman-teman anggota Satpol PP kemarin berdasarkan regulasi yang ada. Spanduk yang tidak sesuai ketentuan harus ditertibkan,” ujar Joko Susilo, dikutip dari Joglosemar, Rabu (26/3/25).

Ia menegaskan bahwa spanduk yang melintang di jalan, dipasang di tiang listrik, atau dibentangkan di pohon memang masuk kategori yang harus ditertibkan.

Namun, yang menjadi sorotan, di berbagai sudut di seluruh Kabupaten Wonogiri ada banyak spanduk iklan maupun ucapan selamat hari raya yang juga melintang di jalan-jalan desa, tetapi tidak mendapat perlakuan serupa dari Satpol PP.

Hal ini menimbulkan pertanyaan: Apakah aturan hanya berlaku bagi mereka yang menolak pabrik semen? Jika alasannya murni karena pelanggaran aturan pemasangan, mengapa spanduk lain yang serupa dibiarkan tetap terpasang?

Masyarakat kini menunggu kejelasan. Jika benar aturan ditegakkan tanpa pandang bulu, maka Satpol PP Wonogiri harus menunjukkan konsistensi dalam penertiban di jalan-jalan desa di seluruh Kabupaten Wonogiri , bukan hanya menyasar spanduk yang mengkritisi kebijakan tertentu.

22/03/2025

Gunung Sewu bukan sekadar gugusan batu karst, tetapi juga saksi bisu perjalanan peradaban manusia yang meninggalkan jejak sejarah, budaya, dan kehidupan masa lalu yang berharga untuk dipelajari.

Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menegaskan bahwa rencana pembangunan pabrik semen di Pracimantoro akan tetap berjalan sela...
11/03/2025

Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menegaskan bahwa rencana pembangunan pabrik semen di Pracimantoro akan tetap berjalan selama seluruh regulasi yang berlaku telah dipenuhi.

"Kalau semua regulasi terpenuhi maka tentunya (pembangunan pabrik semen Pracimantoro) jalan terus," ujar Setyo Sukarno, dikutip dari Joglosemar, Selasa (11/3/2025).

Menurutnya, investasi besar seperti pabrik semen memiliki potensi positif bagi Wonogiri. Selain menyerap tenaga kerja lokal, kehadiran pabrik tersebut diyakini dapat menggerakkan perekonomian sekitar serta meningkatkan pendapatan daerah.

Meski muncul banyak penolakan dari masyarakat dan beberapa platform media sosial, Bupati dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menekankan pentingnya mencari solusi bersama.

“Mohon maaf untuk pro dan kontra, tinggal bagaimana nanti kita cari jalan keluarnya. Prinsipnya bagaimana kita itu membangun masyarakat dan daerah,” tambahnya.

Di sisi lain, penolakan terhadap pembangunan pabrik semen ini mulai ramai di media sosial. Sejumlah poster penolakan juga terlihat terpasang di beberapa titik di wilayah Pracimantoro.

Kelompok yang menolak proyek ini mengingatkan potensi dampak negatif dari aktivitas pabrik semen, termasuk risiko kerusakan lingkungan untuk jangka panjang dan dampak sosial lainnya.

Hingga saat ini, diskusi terkait kelanjutan proyek tersebut masih berlangsung, sementara masyarakat terus menyuarakan pendapat serta penolakan terkait rencana pembangunan pabrik semen di Pracimantoro.

Rencana pembangunan pabrik semen di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, dipastikan tetap berjalan meski mendapat...
10/03/2025

Rencana pembangunan pabrik semen di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, dipastikan tetap berjalan meski mendapat penolakan dari sejumlah pihak. Camat Pracimantoro, Warsito, menegaskan bahwa seluruh perizinan yang diperlukan telah dikantongi oleh pengembang.

“Rencana itu jalan terus, Mas. Semua perizinan sudah dikantongi oleh pengembang, tinggal pelaksanaan. Kemungkinan pertengahan tahun ini sudah dimulai,” ujar Warsito saat ditemui media OnlineNews di sela rapat koordinasi bersama Kapolsek Pracimantoro di Kantor Desa Gebangharjo, Senin (10/3/2025).

Menanggapi adanya penolakan besar-besaran di berbagai platform media sosial, Warsito menganggapnya sebagai hal yang wajar. Ia meyakini bahwa pemerintah tidak akan mengambil kebijakan yang merugikan masyarakat.

“Pemerintah tidak mungkin menyengsarakan warganya,” imbuhnya.

Warsito juga menyoroti potensi dampak positif dari keberadaan pabrik semen bagi masyarakat Pracimantoro, di antaranya penciptaan lapangan kerja, peningkatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta berkembangnya sektor informal.

Sesuai informasi yang beredar, dua perusahaan—PT Anugrah Andalan Asia dan PT Sewu Surya Sejati—akan menginvestasikan sekitar Rp6 triliun untuk pembangunan pabrik semen di Pracimantoro. Pabrik tersebut diperkirakan akan berdiri di wilayah Watangtejo, Suci, dan Sambiroto, dengan kapasitas produksi mencapai 4 juta ton per tahun.

Selain itu, izin penambangan bahan baku seluas 500 hektare telah diperoleh, mencakup wilayah Watangrejo, Gambirmanis, Joho, Petirsari, dan Suci.

Warsito berharap proyek ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Pracimantoro dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Wacana pendirian pabrik semen di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, mulai menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Tak...
09/03/2025

Wacana pendirian pabrik semen di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, mulai menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Tak hanya pemerintah kabupaten, warga setempat juga telah mengetahui rencana tersebut, meskipun hingga kini masih dalam tahap perencanaan.

Sejumlah warga yang mendukung berdirinya industri semen berharap kehadiran pabrik dapat membawa kemajuan bagi daerah sekaligus membuka lapangan pekerjaan. Namun, di sisi lain, mayoritas warga yang menolak merasa khawatir terhadap dampak lingkungan jangka panjang, seperti kerusakan ekosistem, bencana alam, dan mematikan banyak sumber mata air.

Menanggapi hal ini, anggota DPRD Wonogiri dari PDIP, Irwan Hari Purnomo, yang berasal dari Pracimantoro, mengakui bahwa polemik serupa juga pernah terjadi di wilayah lain, seperti di Kecamatan Giriwoyo. Saat itu, rencana pendirian pabrik semen terhenti akibat adanya perbedaan pendapat yang cukup tajam di masyarakat.

"Pro dan kontra jelas terjadi. Bahkan sempat muncul isu bahwa pendirian industri semen ini bisa berdampak pada bedol desa (pemindahan warga). Memang perlu edukasi agar masyarakat lebih memahami situasi secara menyeluruh," ujar Irwan, dikutip dari Radarsolo, Minggu (9/3/25).

Menurut Irwan, salah satu langkah yang perlu dilakukan investor adalah membawa perwakilan warga untuk melihat langsung pabrik semen di daerah lain. Dengan cara ini, masyarakat dapat memahami dampak nyata sekaligus melihat bagaimana mitigasi risiko dilakukan.

Ia juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Pracimantoro dalam industri semen. Jika dimanfaatkan secara optimal, industri ini dinilai dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

"Saya melihat ada banyak diskusi mengenai hal ini di media sosial, seperti grup Facebook. Kalau ada yang ingin berkontribusi dalam diskusi, silakan. Semua ini membutuhkan proses dan kedewasaan berpikir," tambahnya.

Di sisi lain, kelompok yang mendukung pendirian pabrik semen mulai menyuarakan aspirasinya secara terbuka. Salah satunya adalah Paguyuban Cinta Pracimantoro. Kelompok ini mendukung percepatan pembangunan pabrik semen dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian daerah.

Ketua Paguyuban Cinta Pracimantoro, Permadi, menegaskan bahwa kehadiran industri ini dapat menciptakan banyak peluang kerja bagi masyarakat lokal.

"Kami berharap pabrik semen segera dibangun. Banyak warga Pracimantoro yang saat ini menganggur dan membutuhkan pekerjaan," ujarnya.

Terkait kekhawatiran dampak lingkungan yang disuarakan kelompok penolak, Permadi meyakini bahwa pabrik semen tidak akan menyebabkan penyusutan sumber air, polusi udara, atau kebisingan berlebihan.

Senada dengan itu, Kepala Desa Watangrejo, Hermadi, juga menyatakan bahwa mayoritas warganya mendukung rencana ini. Ia bahkan telah mengunjungi pabrik semen di Grobogan untuk melihat langsung kondisi industrinya.

"Sebelumnya saya membayangkan akan ada asap tebal dan suara bising dari mesin pabrik. Tapi setelah saya lihat langsung, ternyata berbeda. Bahkan sawah di sekitar pabrik tetap subur," ujarnya.

Masyarakat wilayah Pracimantoro yang menamakan dirinya Paguyuban Cinta Pracimantoro (P*P) mendesak agar pabrik semen Pra...
07/03/2025

Masyarakat wilayah Pracimantoro yang menamakan dirinya Paguyuban Cinta Pracimantoro (P*P) mendesak agar pabrik semen Pracimantoro yang direncanakan dibangun di wilayah tersebut segera direalisasikan.

Pabrik semen Pracimantoro ini dianggap memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian daerah dan memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.

Di acara buka puasa bersama di wilayah Pracimantoro, Ketua Paguyuban Cinta Pracimantoro, Permadi, mengungkapkan bahwa masyarakat setempat sangat membutuhkan lapangan pekerjaan.

“Pendidikan masyarakat sini, rata-rata lulusan SMP, paling banter SMK. Di sini lapangan kerja sulit. Sementara kalau di luar, kami kalah bersaing,” ungkap Permadi, dikutip dari joglosemer pada Rabu (4/3/25).

Address

Pracimantoro
57664

Telephone

+6288233919322

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when KWP Media.com posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to KWP Media.com:

Share

Category