Hesay Gaming

Hesay Gaming happy watching �
(4)

"Skill Khusus Seorang Ibu 😎👶🍼"Cuma ibu yang bisa:Nyapu lantai ✅Masak sayur ✅Lipat baju ✅Semua sambil... gend**g bayi di ...
14/07/2025

"Skill Khusus Seorang Ibu 😎👶🍼"

Cuma ibu yang bisa:
Nyapu lantai ✅
Masak sayur ✅
Lipat baju ✅
Semua sambil... gend**g bayi di pinggul! 💪👶

Bayangin aja, anak satu di tangan, wajan di tangan lain, tapi tetap bisa ngatur semuanya. Multitasking level dewa!
Lagi ngaduk sayur sambil nyuapin anak yang satu, sambil ngingetin suami buat jangan lupa bawa payung.
Ibu-ibu ini kayak punya 10 tangan tak terlihat dan sabar unlimited edition.

Bayi rewel?
Ibu tetap masak.
Bayi pup?
Ibu tetap nyapu.
Bayi minta gend**g?
Ibu tetap bisa nyalain mesin cuci. 😆

Mau nangis? Mau ketawa? Mau tidur 48 jam? Bisaaaa... tapi cuma di angan-angan 😅

Tapi ajaibnya... ibu tetap senyum. Tetap peluk anaknya penuh sayang. Tetap bilang, "Nggak apa-apa, yang penting kamu sehat."

Pokoknya...
"Ibu tuh bukan manusia biasa. Ibu itu superhero berselimut daster dan aroma minyak telon." 🦸‍♀️💖

Tidak semua kebencian datang karena kesalahan, terkadang kesuksesan seseorang yang terlalu bersinar membuat orang lain i...
14/07/2025

Tidak semua kebencian datang karena kesalahan, terkadang kesuksesan seseorang yang terlalu bersinar membuat orang lain iri.

14/07/2025
Bayangkan kamu bangun suatu pagi... lalu memutuskan untuk berjalan kaki keliling dunia, dan tak akan pulang hingga langk...
14/07/2025

Bayangkan kamu bangun suatu pagi... lalu memutuskan untuk berjalan kaki keliling dunia, dan tak akan pulang hingga langkah kakimu benar-benar menuntaskan seluruh lintasan planet ini. Gil*? Ya. Tapi itu yang dilakukan Karl Bushby.

Pada tahun 1998, Karl, seorang mantan tentara Inggris, memulai perjalanan dari ujung selatan Amerika Selatan. Tidak dengan mobil. Bukan juga naik pesawat. Tapi dengan kakinya sendiri. Tujuannya? Satu: kembali ke rumahnya di Inggris… setelah mengitari seluruh planet tanpa sekali pun naik kendaraan.

Namanya: The Goliath Expedition.
Lama perjalanannya? Bukan sebulan. Bukan setahun. Tapi 25 tahun!

Karl telah menembus hutan Amazon, melintasi gurun Gobi, bertahan di -40°C Siberia, dan bahkan menyebrangi Selat Bering yang membeku dengan berjalan kaki — prestasi yang belum pernah dilakukan manusia sebelumnya.

Ia pernah ditahan di Rusia, ditolak masuk negara, kehabisan uang,bahkan harus berenang melintasi Laut Kaspia selama sebulan demi menyambung rute tanpa melanggar prinsipnya: tak boleh naik kendaraan apapun.

Satu langkah demi langkah, Karl menyusun peta dunia dari bawah kakinya sendiri. Tak ada kru besar. Tak ada sponsor mewah. Hanya tekad yang tak masuk akal, dan keyakinan bahwa dunia bisa ditaklukkan oleh satu orang yang tak menyerah.

Kini, ia sudah hampir selesai. Dia hanya tinggal melintasi Eropa menuju Inggris. Tapi tantangan terakhir masih menghadang: melewati Channel Tunnel, di mana pejalan kaki dilarang lewat. Jika tak diizinkan, perjuangannya selama puluhan tahun bisa gagal tepat di garis akhir...

Karl Bushby bukan tokoh fiksi. Dia nyata. Dia hidup. Dan dia mungkin adalah pejalan kaki paling tangguh dalam sejarah umat manusia.

Evi, gadis bermata biru yang menjadi perbincangan, berasal dari Jawa Barat. Ia adalah seorang gadis Sunda yang menarik p...
14/07/2025

Evi, gadis bermata biru yang menjadi perbincangan, berasal dari Jawa Barat. Ia adalah seorang gadis Sunda yang menarik perhatian karena warna matanya yang unik.

Meskipun bukan keturunan bule, Evi memiliki mata biru yang menawan.

Kisah Evi menarik perhatian fotografer Prancis, Marius Moragues, yang mengabadikannya dalam karyanya. Evi sendiri tinggal di lingkungan yang sederhana di Jawa Barat.

Warna biru pada mata Evi kemungkinan merupakan mutasi genetik atau warisan dari leluhur asing yang tersembunyi dalam garis keturunannya.

SDN Kauman No 27 di Solo hanya menerima satu siswa baru pada tahun ajaran 2025. Sekolah yang terletak dekat Keraton Sura...
14/07/2025

SDN Kauman No 27 di Solo hanya menerima satu siswa baru pada tahun ajaran 2025. Sekolah yang terletak dekat Keraton Surakarta itu sepi peminat karena jauh dari pemukiman warga. Siswa bernama Abrizam (6) duduk sendiri di kelas I dengan guru yang tetap mengajarnya seperti biasa.
Wali Kelas I, Sri Handayani, menyebut kondisi ini memprihatinkan karena selama masa pendaftaran hingga hari pertama sekolah, hanya satu siswa yang mendaftar. Meski begitu, kegiatan belajar tetap berlangsung normal. Kejadian ini mencerminkan tantangan serius dalam distribusi siswa di wilayah dengan lokasi sekolah yang kurang strategis.
“Ya kondisi tahun ini, saya sebagai salah satu guru di sini cukup memprihatinkan. Jadi bukan rahasia lagi, kita dapat satu, sementara baru dapat satu murid dari jalur afirmasi,” kata dia saat ditemui di ruang kelas SDN Kauman No 27, Solo pada Senin (14/7/2025).
Karena hanya mendapat satu siswa, pihak sekolah menyerahkan keputusan terkait nasib siswa kepada Dinas Pendidikan Kota Solo. Bahkan, pada hari pertama masuk sekolah, petugas dinas telah mengecek langsung kondisi kelas tersebut.
Baca berita lengkapnya di liputan6.com

1: Peringatkan Anak Perempuanmu Jangan pernah duduk di pangkuan siapa pun, tidak peduli situasinya termasuk paman.2: Hin...
14/07/2025

1: Peringatkan Anak Perempuanmu Jangan pernah duduk di pangkuan siapa pun, tidak peduli situasinya termasuk paman.

2: Hindari Berpakaian di depan anak Anda begitu ia berusia 2 tahun, Belajarlah untuk memaafkan mereka atau diri Anda sendiri.

3: Jangan pernah biarkan orang dewasa menyebut anak Anda sebagai 'istriku' atau 'suamiku'

4: Setiap kali anak Anda pergi bermain dengan teman-teman, pastikan Anda mencari cara untuk mengetahui permainan apa yang mereka lakukan, karena anak muda sekarang melakukan pelecehan seksual sendiri.

5: Jangan pernah memaksa anak Anda untuk mengunjungi orang dewasa mana pun yang tidak ia sukai dan juga jeli jika anak Anda terlalu menyukai orang dewasa tertentu.

6: Begitu seorang anak yang sangat bersemangat tiba-tiba ditarik, Anda mungkin perlu dengan sabar mengajukan banyak pertanyaan dari anak Anda.

7: Hati-hati mendidik orang dewasa anda tentang nilai-nilai seks yang benar. Jika tidak, masyarakat akan mengajarkan mereka nilai-nilai yang salah.

8: Selalu disarankan Anda membaca Materi baru seperti kartun yang baru saja Anda beli untuk mereka sebelum mereka melihatnya sendiri.

9: Pastikan Anda mengaktifkan kontrol orangtua pada jaringan kabel Anda dan memberi saran kepada teman Anda terutama yang sering dikunjungi anak Anda.

10: Ajari anak Anda yang berusia 3 tahun cara mencuci bagian pribadi mereka dengan benar dan memperingatkan mereka untuk tidak membiarkan siapa pun menyentuh area itu dan itu termasuk Anda (ingat, amal dimulai dari rumah dan bersama Anda).

11: Buat daftar hitam beberapa bahan atau rekan yang menurut Anda dapat mengancam kewarasan anak Anda (ini termasuk mus*k, film, dan bahkan teman dan keluarga).

12: Biarkan anak Anda memahami nilai berdiri di atas orang banyak.

13: Setelah anak Anda mengeluh tentang orang tertentu, jangan diam tentang hal itu, tunjukkan pada mereka bahwa Anda bisa membela mereka.

Ingat, kita adalah calon orang tua atau orang tua, dan ingat "THE PAIN LASTS A LIFETIME" Semoga harimu menyenangkan dan Great Week Ahead dan mungkin diteruskan ke semua teman yang memiliki anak.

Semoga kita dikaruniai anak yang saleh, berhati lembut, rajin shalat serta bahagia di dunia dan akhirat AAMIIN

*t

– Warga terdampak angin kencang di Kecamatan Nibong, Aceh Utara, menolak bantuan bahan pokok yang disalurkan PT Pema Glo...
14/07/2025

– Warga terdampak angin kencang di Kecamatan Nibong, Aceh Utara, menolak bantuan bahan pokok yang disalurkan PT Pema Global Energi (PGE). Penolakan itu dilakukan lantaran jumlah bantuan dinilai tidak memadai untuk mencukupi kebutuhan korban bencana.

Keuchik Gampong Nibong Wakeuh, Muhammad Isa, mengatakan seluruh desa yang warganya menjadi korban angin kencang sepakat mengembalikan bantuan tersebut. Ia menegaskan penolakan bukan karena tidak bersyukur, tetapi karena jumlah yang diberikan sangat tidak layak jika dibagi untuk semua korban.

“Kalau ingin membantu, tolong diberikan dalam jumlah yang pantas. Ini memang terlalu sedikit. Misalnya, kalau beras dibagi, setiap warga hanya dapat dua bambu. Telur cuma dua butir, begitu juga minyak dan gula,” ujar Muhammad Isa kepada AJNN, Senin, 14 Juli 2025.

Bantuan bahan pokok dari PT PGE sebelumnya diambil aparatur desa di Kantor Kecamatan Nibong. Namun setelah dihitung, warga memutuskan meletakkan kembali paket bantuan tersebut di depan pagar kantor perusahaan.

Adapun desa terdampak angin kencang di Kecamatan Nibong meliputi Nibong Baroh, Nibong Wakeuh, Keude Nibong, Keupong Nibong, dan Keh Nibong.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara mencatat sebanyak 163 unit rumah di lima kecamatan mengalami kerusakan akibat angin kencang yang melanda dua hari lalu. Dari jumlah itu, 54 unit rumah rusak berat dan 109 unit lainnya rusak ringan.

Di Kecamatan Nibong sendiri, sebanyak 100 rumah terdampak, dengan rincian: 31 unit di Gampong Nibong Baroh, 18 unit di Nibong Wakeuh, 30 unit di Keude Nibong, 16 unit di Keupong Nibong, dan lima unit di Keh Nibong.

Sementara itu, di Kecamatan Samudera tercatat 33 rumah rusak, masing-masing 13 unit di Tanjong Hagu, tujuh unit di Tanjong Reungkam, tiga unit di Tanjong Awe, dan 10 unit di Tanjong Mesjid. Di Kecamatan Tanah Luas, tiga rumah rusak, yakni satu unit di Gampong Rangkaya dan dua unit di Keude Blang Jruen.

Selengkapnya dikomentar👇

BAB: 2Saat taksi online yang membawa Lestari ke rumah Bapaknya di Bekasi, ternyata Pak Jayusman belum sampai karena ban ...
13/07/2025

BAB: 2

Saat taksi online yang membawa Lestari ke rumah Bapaknya di Bekasi, ternyata Pak Jayusman belum sampai karena ban motornya bo cor dan dia harus ke tam bal ban dulu, jadi Lestari lah yang tiba duluan.

Untung taksi onlinenya sudah dibayar Pak Jayusman saat di kontrakan Lestari, karena Pak Jayusman ta k*t dimarahi istrinya, jadi setelah Lestari sampai rumah Bapaknya itu, dia tak perlu bayar lagi.

Melihat ada mobil datang lalu pergi lagi, Bu Romlah pun segera membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.

Raut wajah Bu Romlah seketika berubah sini s kala melihat Lestari sudah berada di depan pintu sedang menarik buntelan seprai yang berisi pakaian dan semua bingkai foto-fotonya bersama mendia ng suami.

"Ngapain kamu malam-malam ke sini? Mana bawa buntelan segede gabang gitu lagi!" tanya Bu Romlah dengan raut si nis dan ket us saat Lestari mencium tangannya.

"Aku diu sir dari kontrakan Bu, jadi Bapak membawaku kesini." Jawab Lestari sambil menunduk.

"Apa! Kamu diu sir dari kontrakan dan Bapakmu membawamu ke sini? Ed an Bapakmu itu, hidup kita saja sudah kelap-kelip malah bawa kamu dan anakmu ke sini!" pe kik Bu Romlah tampak em osi menatap Lestari.

"Ada apa sih Bu?" tanya Sifa yang menghampiri Ibunya di pintu rumah. Sifa adalah anak kandung Bu Romlah dari Pak Jayusman, meskipun Bu Romlah masih punya dua anak lagi dari mantan suaminya, tapi kedua anaknya sudah berkeluarga dan tinggal di Jakarta dengan keluarga barunya.

"Lihat, Lestari mau tinggal di sini, dia di us ir dari kontrakannya dan sama Bapakmu malah dibawa ke sini!" jawab Bu Romlah tampak begitu em osi.

"lihh.. Bapak ini apa-apaan sih, ngapain bawa dia ke sini, mana ada bayinya lagi, beris*k tau Bu!" ren gek Sifa dengan man ja membuat Lestari begitu sa kit hati.

Di saat Bu Romlah dan Sifa berdiri di pintu seakan menghal angi Lestari masuk rumah itu, Pak Jayusman datang dengan motornya dan langsung parkir di emperan rumah.

"Kalian ini ngo po sih malah berdiri di pintu gitu, biarkan Lestari masuk!" tegas Pak Jayusman membuat Bu Romlah dan Sifa tampak cemb erut.

"Pak, hidup kita itu sudah su sah setoran Bank kita tiap bulan dua jutaan Joh Pak, belum bayar listrik, air dan biaya sekolah Sifa, ngapain Bapak bawa dia kesini?" tegas Bu Romlah dengan ket us.

"Bu, sebentar lagi BPJS Ketenagakerjaan suaminya Lestari akan cair kok, kalau dana itu cair, bisa buat ngontrak rumah dan modal usaha jual gorengan!" jawab Pak Jayusman membuat Bu Romlah merasa lega, lalu menyuruh Lestari masuk.

"Nati sebagian dana itu berikan padaku untuk biaya hidupmu di sini!" sela Bu Romlah dengan ke tus pada Lestari.

"Sudah ayo masuk, jangan hira ukan Ibumu itu, kan kamu sudah tau kalau bicaranya memang begitu." ucap Pak Jayusman sambil menarik buntelan sprei berisi semua barang dan pakaian Lestari itu.

"Pak, Mbak Lestari mau tidur di mana? Aku ndak mau Mbak Lestari dan bayinya tidur di kamarku, beri s*k dan pasti bau pe sing karena omp ol bayinya!" tanya Sifa sambil berdiri di pintu kamarnya seolah tak ingin ada yang masuk kamarnya.

"Biar tidur di ruang tengah saja situ, tapi jangan jor ok dan jangan biarkan anakmu na ngis, ber is*k!" tegas Bu Romlah dengan ket us.

Pak Jayusman pun menggelar karpet di depan tv dan menyuruh Lestari menidurkan anaknya yang sudah terlelap itu.

"Pak, andai aku jadi TKW apa Bapak mau merawat anakku?" tanya Lestari sambil mengusap air matanya.

"Ndak.. Sembarangan saja, aku ndak mau ngurus anakmu, taruh saja di panti asuhan sana kalau kamu jadi TKW!" ter iak Bu Romlah dari kamar membuat Lestari semakin teris ak.

"Bapak bukannya ndak mau Nduk, tapi kamu dengar sendiri kan apa kata Ibumu? Bapak kan harus kerja di proyek bangunan, itu pun kadang tak ada proyek, dan Bapak harus ngojek atau kerja apa saja. Jika anakmu kamu kasih Bapak, bapak ndak bisa kerja, hutang bapak banyak Nduk, kredit rumah dan kredit motor juga hutang lainnya." jawab Pak Jayusman li rih dengan raut se dih.

"Lestari, bawa pergi anakmu itu ke kampung suamimu, kasih keluarganya sana dan pergilah kadi TKW, jangan nyu sahin Bapakmu saja, kamu itu sudah bukan tanggung jawab Bapakmu, paham!" ucap Bu Romlah sambil berkacak pinggang dan meme lototi Lestari.

Lestari hanya menunduk se dih, karena selama dua tahun menikah dengan suaminya, dia belum pernah sekalipun diajak suaminya ke kampung kelahiran suaminya karena suaminya memang menikahinya di rumah Bapaknya itu setelah menikah dia dibawa ke tangerang rumah kontrakan suaminya yang kerja di pabrik triplek itu.

Bersambung
Selengkapnya di KBMapl
Judul : RUMAH WARISAN MERTUA
Penulis : Seruni Baskoro

BAB: 1"Lestari, kamu keluar dari kontrakan ku ini sekarang juga, kamu ini sudah empat bulan gak bayar, besok lusa sudah ...
13/07/2025

BAB: 1

"Lestari, kamu keluar dari kontrakan ku ini sekarang juga, kamu ini sudah empat bulan gak bayar, besok lusa sudah ada yang mau ngisi kontrakan ini, jadi sekarang juga kamu keluar dari kontrakan ku ini!" teri ak Bu Salamah itu langsung membuat Lestari pa nik.

"Bu, tolong beri waktu seminggu lagi Bu, saya sedang mencari duit untuk bayar kontrakan ini kok Bu," jawab Lestari sambil menggend**g sang putra yang baru berusia setahun itu terlihat mengi ba.

"Tak ada waktu lagi buatmu, pergi sana, cari duit kemana, orang tiap hari di rumah terus!" tegas Bu Salamah sambil melo tot.

"Pak.. tolong keluarkan pakaian dan barang-barang dari rumah ini, kom por gas, lemari pakaian dan tv bawa ke rumahku!" perintah Bu Salamah pada dua tukang ojek yang di bawa Bu salamah ke kontrakan Lestari.

Memang Lestari sudah empat bulan belum membayar kontrakan itu, karena suaminya yang biasa mencari nafkah telah menin ggal dalam kecel akaan kerja empat bulan lalu.

Lestari harusnya dapat santunan dari tempat kerja suaminya di sebuah pabrik triplek, karena suaminya kec elak aan kerja di pabrik itu hingga menin ggal, tapi entah kenapa hingga kini santunan yang kata akan segera diberikan itu belum juga sampai padanya, padahal sudah empat bulan berlalu dari kecel akaan yang menew askan suaminya itu.

"Bu, Ibu kan perempuan, apa Ibu ndak kasi han pada anakku, setidaknya jangan u sir kami senja-senja seperti ini Bu." ucap Lestari sambil menahan air matanya.

"Sesukaku d**g, ini rumahku loh, kenapa kamu yang ngatur sih! Pokoknya kamu bawa pakaianmu saja dan pergi sekarang juga, semua barang yang laku dijual, ku ambil buat bayar yang empat bulan kamu nun ggak bayar kontrakan!" tegas Bu Salamah tampak tak begitu ped uli pada Lestari yang sedang menggend**g anaknya itu.

Lestari pun meraih tas berisi dokumen-dokumen kependudukan miliknya dan suami itu, lalu mengambil botol minum dan dia isi dari air galon.

"Ini Bu, semua pakaian, gombal dan bingkai foto di rumah ini sudah ku bungkus jadi satu dalam kain sprei ini!" sela Mang Yoyok sang tukang ojek langganan Bu Salamah itu.

"Dah sana pergi, semua isi rumah ini jadi milikku buat bayar kontrakan empat bulan." ucap Bu Salamah membuat Lestari tak bisa apa-apa lagi selain pas rah.

Tak mungkin lestari menuntut pemilik kontrakan itu mengembalikan semua perabotan rumah yang juga tak seberapa itu, andaikan dijual pun seluruh perabotan itu tak mungkin laku dua juta, sedangkan dia sudah nunggak bayar kontrakan sama empat bulan yang berarti empat juta karena kontrakan itu sebulan sejuta.

"Pak, apa boleh saya minta tolong anterin ke terminal?" tanya Lestari pada Mang Yoyok yang tukang ojek itu.

"Gak bisa, ke terminal itu butuh bensin, aku lagi bo kek dan kamu pasti tak mau bayar kan!" jawab Mang Yoyok dengan ket us.

Lestari hanya terdiam duduk di ujung emp eran kontrakannya sambil mengelus-elus kepala anaknya yang meminta ASI, ingin rasanya dia menan gis dan meminta bantuan orang lain, tapi entah mengapa dia merasa akan sia-sia meskipun dia mena ngis, karena Bu Salamah tetap saja mengus irnya.

Pikiran Lestari semakin bingung mau mencari bantuan pada siapa sedangkan duit di dompetnya tinggal empat puluh ribu saja, hp jad ulnya yang sudah diikat karet itu pun tak ada pulsanya untuk menelpon Bapaknya.

"Bu, apa boleh saya minta tolong untuk telpon ke hp Bapak, ndak lama kok Bu, aku hanya minta di jemput saja," pinta Lestari dengan sopan.

"Mana nomor hp Bapakmu, biar ku telepon?" pinta Bu Salamah yang masih sedikit ib a pada Lestari.

Lestari pun memberikan hp jad ulnya itu pada Bu Salamah tepat di nomor telpon Bapaknya dan Bu Salamah langsung menelpon Bapaknya Lestari yang tinggal di Bekasi.

"Halo ini Bapaknya Lestari bukan?" tanya Bu Salamah kala menelpon Bapaknya Lestari.

"lya, nama anak sulung saya Lestari, Bu, ini siapa dan ada perlu apa?" tanya Pak Jayusman sedikit p***s aran.

"Silahkan jemput Lestari ke kontrakannya sekarang Pak, dia ku u sir saat ini juga karena sudah empat bulan gak bayar kontrakan,kontrakannya besok ada yang mau menempati, jadi cepet jemput Lestari atau dia jadi gem bel di jalanan!" teg as Bu Salamah yang langsung mema tikan teleponnya.

"Astagfirullah, Lestari diu sir magrib-magrib gini!" gumam Pak Jayusman lalu segera meraih kunci motornya di meja dan buru-buru keluar rumah menuju motornya yang terparkir di teras.

Meskipun jarak dari Bekasi ke Tangerang sangat jauh bagi Pak Jayusman, tapi demi putrinya dia pun rela menjemput dengan motornya.

Sesampainya Pak Jayusman di kontrakan Lestari, sudah jam setengah sembilan dan hatinya terasa han cur le bur kala melihat putrinya duduk dilantai emp eran kontrakan sambil memangku sang putra yang sudah tertidur lelap.

"Kamu sudah makan Nak?" tanya Pak Jayusman sambil mengelus kepala putrinya itu.

Lestari tak bisa menjawab pertanyaan Bapaknya itu karena dadanya bergem uruh dan pandanganya pun sudah terhal ang bendungan air mata.

"Kenapa kamu ndak telepon Bapak?" tanya Pak Jayusman tampak kebingu ngan dengan bunte lan seprai yang ge de itu.

"Ibu sudah mema rahiku dan mela rang ku menelpon Bapak." jawab Lestari sambil teri sak.

"Kita pulang ke rumah Bapak, Bapak order taksi online saja buat kamu, kalau naik motor, kita gak bisa bawa buntelan segede ini." ucap Pak Jayusman sambil mengutak-atik hpnya untuk pesan taksi online.

Selang beberapa saat sebuah mobil berwarna hitam pun tiba di depan kontrakan Lestari dan Lestari langsung masuk ke mobil itu, setelah buntelan sprei besar itu di masukan ke bagasi.

"Bapak duluan ya!" ucap Pak Jayusman lalu memakai helm dan segera pergi dengan motornya.

Sepanjang jalan Lestari bingung dan tak ut jika harus serumah dengan Ibu tirinya itu, karena selama suaminya menin ggal, hubungannya dengan Ibu tirinya memang tak baik, Ibu tirinya selalu memar ahi Lestari kala Lestari menelpon sang Bapak untuk minta bantuan beli beras atau lainnya.

Bukan tanpa sebab sang Ibu tiri mar ah pada Lestari yang minta bantuan Bapaknya, karena Bapaknya pun hanya kuli bagunan dan dia punya seorang anak yang masih sekolah SMP, rumahnya masih kre dit, bahkan motor yang dikendarai Pak Jayusman pun masih kred it, jadi kondisi keuangan mereka memang mep et jika harus ditambah Lestari dan anaknya pasti sagat membeb ani.

Bersambung
Selengkapnya di KBMApl
Judul : RUMAH WARISAN MERTUA
Penulis :Seruni Baskoro

Address


Telephone

+6285962751312

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Hesay Gaming posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Shortcuts

  • Address
  • Telephone
  • Alerts
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share