30/10/2025
Di bawah terik matahari siang, sebuah gerobak kecil bergerak perlahan di sepanjang jalan.
Bukan karena roda berat, tapi karena orang di belakangnya harus berjuang dua kali lebih keras untuk mendorongnya.
Dialah bapak penjual cakwe, tubuhnya tidak lagi tegap seperti dulu.
Bahunya miring ke samping, langkahnya goyah, dan setiap kali berjalan, terlihat rasa sakit yang ia tahan dengan senyuman.
Mungkin penyakit membuat tubuhnya melemah, tapi tidak dengan hatinya.
Setiap pagi, ia tetap bangun, menyiapkan adonan cakwe, lalu mulai mendorong gerobaknya keliling kampung.
Dari satu gang ke gang lain, dari panas menyengat hingga hujan deras,
ia tak pernah berhenti.
Semua itu ia lakukan demi keluarganya di rumah.
Meski tubuhnya lemah, ia tahu ada anak dan istri yang menunggu rezeki darinya.
Karena bagi bapak ini, selama ia masih bisa berusaha, itu artinya Tuhan masih memberinya kesempatan untuk berjuang.
Kisah bapak penjual cakwe ini adalah pengingat, bahwa kekuatan bukan hanya soal otot, tapi tentang keteguhan hati dan cinta yang tak mengenal batas fisik.
Tubuhnya mungkin miring, tapi semangatnya tetap berdiri tegak.