
26/06/2025
Gambar ini menampilkan perbandingan fisik enam legenda sepak bola dunia setelah mereka pensiun atau di penghujung karir. Perubahan ini sering kali menjadi perbincangan di kalangan penggemar, menimbulkan nostalgia dan juga sedikit rasa terkejut.
Di baris atas, kita melihat tiga sosok ikonik:
Diego Maradona: Legenda Argentina ini terlihat jauh dari bentuk fisiknya saat masih aktif bermain. Di usia 41 tahun, tubuhnya terlihat lebih berisi, sebuah gambaran yang sering terlihat pada banyak atlet yang berhenti dari rutinitas latihan intensif. Namun, senyumannya tetap menunjukkan karisma menyanyikan "Tangan Tuhan".
Wayne Rooney: Mantan kapten Manchester United dan timnas Inggris ini juga terlihat mengalami perubahan fisik di usia 38 tahun. Tubuhnya tampak lebih kekar, namun tidak se-ramping saat ia berlari di lapangan dengan kecepatan tinggi. Perubahan ini menunjukkan transisi dari seorang atlet profesional menjadi pribadi yang lebih santai.
Ronaldo Nazario: "Ronaldo asli" dari Brasil ini adalah contoh paling ekstrem. Pada usia 40 tahun, tubuhnya terlihat sangat berbeda dari sosok "Fenomena" yang lincah dan cepat. Perubahan ini sebagian disebabkan oleh masalah kesehatan dan cedera yang ia alami selama kariernya.
Di baris bawah, ada tiga pemain yang lebih modern:
Wesley Sneijder: Gelandang serang asal Belanda ini, yang terkenal dengan tendangan jarak jauhnya yang mematikan, di usia 35 tahun terlihat sudah tidak memiliki bentuk tubuh atletis seperti saat ia membawa Inter Milan meraih treble .
Samir Nasri: Pemain Prancis yang pernah menjadi Andalan Arsenal dan Manchester City ini menunjukkan perubahan fisik yang signifikan di usia 32 tahun, tak lama setelah ia pensiun. Bentuk tubuhnya yang lebih besar sering kali dibicarakan oleh media.
Cristiano Ronaldo: Didalam poin yang paling menarik dari gambar ini. Di usia 32 tahun (sekarang sudah 40), tubuhnya masih terlihat sangat kekar dan atletis, bahkan cenderung lebih berotot. Hal ini menunjukkan dedikasinya yang luar biasa terhadap kebugaran fisik, sebuah etos kerja yang membuatnya menjadi salah satu pemain terbaik di dunia hingga usia senja karier.
Gambar ini bukan sekedar perbandingan fisik, melainkan sebuah cermin dari perjalanan hidup seorang atlet. Bagi sebagian besar, sepak bola adalah kehidupan. Rutinitas latihan yang ekstrem, diet ketat, dan disiplin tanpa batas adalah bagian dari identitas mereka. Ketika semuanya berhenti, tubuh mereka pun bereaksi.
Namun, di antara semua perubahan itu, Cristiano Ronaldo menjadi anomali. Ia menantang batas-batas biologi dan menunjukkan bahwa dengan dedikasi dan profesionalisme yang tiada henti, seseorang dapat mempertahankan performa puncak dan bentuk tubuh ideal bahkan setelah usia yang dianggap "senja" bagi seorang atlet. Ia adalah bukti bahwa “usia hanyalah angka” ketika didukung oleh mentalitas yang luar biasa.
Gambar ini mengingatkan kita pada momen-momen indah yang mereka ciptakan di lapangan, sekaligus mengajarkan bahwa setelah sorotan lampu stadion meredup, mereka tetaplah manusia biasa dengan perubahan fisik yang wajar, kecuali satu orang yang menolak untuk menjadi "biasa" dan terus berjuang melampaui batas tubuh.