27/08/2018
Tiga minggu lalu, saya melipir di samping kelas si adek sambil nangis. Gara-garanya jelas ... dia nangis saat saya tinggal di kelas.
Jadi dia nangis, emaknya ikut nangis ... baguuus!
Saat itu sy ikhlas ninggal dia karena kami sudah ada perjanjian, dan kami sedang berusaha untuk saling menepatinya.
Oke
Sehari dua hari dia masih nangis, dan ... sy juga masih nangis saat melipir, sampe diketawain bu gurunya 🙈🙈🙈
Sounding terus berjalan. Berbagai kesepakatan coba kami tempuh. Sepertinya si adek berbakat jadi negosiator. Dia tidak menyerah dalam satu kesempatan diskusi.
Daaaan ...
Setelah ribuan kata terlontar, berkali-kali menggelar sesi diskusi, hari ini sy kembali dibuat nangis.
Dia bangun sangat pagi (untuk ukuran dia) langsung ke kamar mandi, dan pakai baju sendiri. Saat berangkat, dia langsung naik ke belakang, tanpa rengekan, tanpa interupsi.
Sampai di sekul, dia turun, melepas helm dan langsung kasih ke saya. Tanpa ragu dia melenggang masuk sambil dadah dadah setelah salim dan cium emaknya.
What the ..... ?????
Saya cuma melongo, sambil pegang helm dia.
"Jadi sarapan, Dek?"
Biasanya kami memang duduk2 dulu di mesjid sambil sarapan, dan ngobrol ala emak-anak, karena dia menolak sarapan di rumah.
"No way. Adek bisa sendiri!"
Asli sumprit, dia bilang gitu.
Lagi2 emaknya melongo.
See. Mata sy sudah berair. Akhirnya kunci saya puter lagi dan melaju pulang melanjutkan kencan dengan cucian.
Di jalan, air itu bener2 tumpah.
Dia masih empat tahun, dan dia sudah bisa diajak bernegosiasi. Dia sudah bisa diajak kerjasama dan mengerti apa keinginan emaknya.
Lalu pertanyaan itu berbalik menampar saya.
Sudahkah saya menjadi emak yang baik ... yang bisa berdamai dengan segala kerewelan, keributan, kekurangan, ke'belum-mengerti'an mereka?
Dan sudahkah saya menjadi emak yang bisa mengerti dan menjadi seperti yang mereka ingin?
Dan rasanya sakit, saat sy harus jujur ...
Sering sy pengin anak2 ngertiin emaknya,
sy pengin mereka tahu saat sy sedang lelah dengan timbunan masalah
Tapi sy lupa kalau mereka juga pengin dimengerti, mereka juga punya keinginan ... mereka punya 'masalah' yang berbeda dengan kita.
Finally, lagi2 sy berjanji untuk mencoba lebih keras berusaha mengulur urat kesabaran ini.
Maluuuu sama yang empat tahun! 🙈🙈🙈