01/06/2025
Banjir sering terjadi ketika daerah resapan air berkurang dan hutan gundul karena hutan berperan penting dalam menyerap air hujan. Jika hutan ditebangi atau berkurang, air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah dan lebih banyak yang mengalir di permukaan, sehingga potensi banjir meningkat.
Penjelasan Lebih Detail:
Hutan sebagai Daerah Resapan:
Hutan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan hidrologis. Akar pohon membantu menyerap air hujan, mencegah erosi tanah, dan menjaga kualitas air. Ketika hutan berkurang, kemampuan tanah untuk meresap air menjadi terbatas, sehingga air hujan yang turun akan langsung mengalir ke sungai atau saluran air dalam jumlah besar.
Berkurangnya Daerah Resapan:
Selain hutan, daerah resapan air juga penting dalam menjaga keseimbangan air. Daerah resapan air adalah wilayah yang berfungsi untuk menyerap air hujan ke dalam tanah. Pembangunan, seperti jalan atau bangunan, dapat mengurangi atau menghilangkan daerah resapan air, sehingga potensi banjir meningkat.
Penebangan Liar:
Penebangan pohon secara liar, baik untuk kepentingan pribadi maupun komersial, dapat mengurangi tutupan hutan dan meningkatkan risiko banjir.
Erosi Tanah:
Penebangan pohon juga dapat menyebabkan erosi tanah. Tanpa adanya akar pohon yang menahan tanah, erosi dapat terjadi dengan mudah, terutama saat hujan deras. Erosi tanah dapat menyebabkan pendangkalan sungai dan meningkatkan risiko banjir.
Aliran Air Permukaan:
Ketika air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah, air akan mengalir di permukaan tanah dalam jumlah besar. Aliran air permukaan ini dapat meluap ke sungai atau saluran air jika kapasitasnya tidak mencukupi, sehingga terjadi banjir.
Contoh di Kalimantan Timur:
Di Kalimantan Timur, khususnya di sekitar Batuah, Kabupaten Kutai Kartanegara, banyak wilayah yang mengalami penebangan hutan dan alih fungsi lahan. Hal ini dapat menjadi faktor pemicu terjadinya banjir di daerah tersebut.
Kesimpulan:
Penebangan hutan dan berkurangnya daerah resapan air dapat menyebabkan banjir karena air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah dan lebih banyak yang mengalir di permukaan. Hal ini dapat memperparah risiko banjir, terutama saat curah hujan tinggi,
MUNGKIN KAH HUTAN DI SULAWESI SELANJUTNYA???