Sangtorayan

Sangtorayan Galeri budaya dan adat suku Toraja
(1)

11/07/2025

Kaulah Harapan,Selamat Pagi & Selamat Beraktivitas Sangtorayan,Tetaplah menjadi yang selalu mengandalkan dan Berpengharapan Penuh pada Tuhan,di setiap Langkahmu 🙏,Pagi ini Ngopi dan nyanyi bareng Lorez ( Lorenz Payung Tasik )

Mang Rorro’ Tomate.Inilah proses pemakaman yang tergolong extrim di Toraja yaitu membawa jenasah ke puncak ktinggian gun...
10/07/2025

Mang Rorro’ Tomate.
Inilah proses pemakaman yang tergolong extrim di Toraja yaitu membawa jenasah ke puncak ktinggian gunung dan kemudian di ikat dan di katrol lagi untuk di masukkan ke gua yang ada di tebing ketinggian,Proses pemakaman ini sering kita temui di pemakaman gua seperti di Londa (foto),Disinilah tersirat status sosial dari mendiang yang di kuburkan,semakin tinggi perletakannya semakin di atas p**a status sosialnya.

.

đź’Ş
10/07/2025

đź’Ş

INFOTEMPO - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, menghadiri acara seminar nasional The Legend of Pongtiku, yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI), di D’Rij Hotel, Rantepao, Toraja Utara, pada Senin, 7 Juli 2025.

Pada kesempatan tersebut, Andi Sumangerukka yang juga hadir sebagai pembicara menekankan pentingnya integrasi pariwisata antarwilayah di Sulawesi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan.

Ia mengungkapkan, Sulawesi menyumbang 74 juta kunjungan wisata setiap tahunnya, menempati peringkat ketiga nasional setelah Pulau Jawa dan Sumatera. Karena itu, ia menilai, Pulau Sulawesi memiliki potensi luar biasa yang bisa dimaksimalkan jika konektivitas antar destinasi di Sulawesi terjalin dengan baik, terutama melalui peningkatan aksesibilitas darat, laut, dan udara.

Selain meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal maupun asing, lanjutnya, integrasi pariwisata yang berkelanjutan juga bermanfaat dalam mendorong pemerataan pembangunan antar wilayah, pertumbuhan ekonomi lokal, pelestarian budaya dan alam, sekaligus menarik minat investor asing.

Sebagai tindak lanjut, ia pun telah menandatangani MoU untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata dan Berkelanjutan Se-Pulau Sulawesi, bersama dengan Gubernur Sulawesi Tenggara, Gubernur Sulawesi Utara, serta perwakilan dari Gubernur Sulawesi Selatan.

10/07/2025

Rambu solo', Ma'kaburu'.
Membawa jenazah ke peristirahatan terakhirnya

09/07/2025

Iring-iringanna Ma' Pasonglo'

08/07/2025

Ngopi Pagi dan Nyanyi bareng Lorenz & Elsaf.Selamat Pagi,Selamat beraktifitas Sangtorayan,
(Sentuh Hati Kami Bapa Untuk Selalu Dalam Kasih).
Lorenz Payung Tasik Elsap Malisan

07/07/2025

Telah tayang Lagu Pop Toraja Terbaru dari Mey Christine & Evan Julian Sonda “KITA” ,Ciptaan : Sarpan Paumbunan,
Tonton selengkapnya di Channel Youtube Mey Christine.


Christine
Julianto Sonda
Paumbunan

06/07/2025

Mantarima Tamu.
Penerimaan tamu yang datang berbelasungkawa (Tongkon) di acara Rambu Solo’ Toraja,yang masuk langsung di lantang Karampoan.

05/07/2025

Ma’ Randing.
Tarian perang khas Toraja,digunakan untuk ma’doloanni mendahului rombongan pada saat penerimaan tamu di acara Rambu Solo’.

04/07/2025

Eksekusi lahan di wilayah Lion, Makale Utara, berlangsung tegang. Berdasarkan putusan pengadilan, satu Tongkonan, empat lumbung padi, tiga rumah, kandang babi, dan sejumlah pohon kelapa diratakan dengan excavator.Lahan yang sebelumnya diklaim milik Tongkonan Batu kini dinyatakan sah sebagai milik Tongkonan Kaladun. Usai eksekusi, pemohon memasang papan kepemilikan dan pagar kawat berduri.Pengamanan dilakukan oleh puluhan personel Kodim 1414 dan Polres Tator, didampingi tim Pengadilan Negeri Makale dan Pasi Intel Kodim, Marthen TM.Selain itu, pemohon juga mencari Batu Simbuang, batu menhir bernilai budaya tinggi dalam tradisi Toraja.

03/07/2025

Part 2 Samurai vs Bang roy

03/07/2025

Part 1 Samurai vs Bang roy

Address

Rantepao

Telephone

+6282291844730

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Sangtorayan posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Sangtorayan:

Share

Suku Toraya

Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. Pop**asinya diperkirakan sekitar 600.000 jiwa. Mereka juga menetap di sebagian dataran Luwu dan Sulawesi Barat.Nama Toraja mulanya diberikan oleh suku Bugis Sidenreng dan dari Luwu. Orang Sidenreng menamakan penduduk daerah ini dengan sebutan To Riaja yang mengandung arti “Orang yang berdiam di negeri atas atau pegunungan”, sedang orang Luwu menyebutnya To Riajang yang artinya adalah “orang yang berdiam di sebelah barat”. Ada juga versi lain bahwa kata Toraya asal To = Tau (orang), Raya = dari kata Maraya (besar), artinya orang orang besar, bangsawan. Lama-kelamaan penyebutan tersebut menjadi Toraja, dan kata Tana berarti negeri, sehingga tempat pemukiman suku Toraja dikenal kemudian dengan Tana Toraja.Wilayah Tana Toraja juga digelar Tondok Lili’na Lapongan Bulan Tana Matari’ Allo arti harfiahnya adalah “Negri yang bulat seperti bulan dan matahari”. Wilayah ini dihuni oleh satu etnis (Etnis Toraja).MitosMenurut mitos, leluhur orang Toraja adalah manusia yang berasal dari nirwana, mitos yang tetap melegenda turun temurun hingga kini secara lisan dikalangan masyarakat Toraja ini menceritakan bahwa nenek moyang masyarakat Toraja yang pertama menggunakan “tangga dari langit” untuk turun dari nirwana, yang kemudian berfungsi sebagai media komunikasi dengan Puang Matua (Tuhan Yang Maha Kuasa - dalam bahasa Toraja).Lain lagi versi dari DR. C. CYRUT seorang anthtropolog, dalam penelitiannya menuturkan bahwa masyarakat Tana Toraja merupakan hasil dari proses akulturasi antara penduduk lokal yang mendiami daratan Sulawesi Selatan dengan pendatang yang notabene adalah imigran dari Teluk Tongkin (daratan Tiongkok). Proses akulturasi antara kedua masyarakat tersebut, berawal dari berlabuhnya Imigran Indochina dengan jumlah yang cukup banyak di sekitar hulu sungai yang diperkirakan lokasinya di daerah Enrekang, kemudian para imigran ini, membangun pemukimannya di daerah tersebut.AlukAluk adalah merupakan budaya/aturan hidup yang dibawa oleh kaum imigran dari dataran Indochina pada sekitar 3000 tahun sampai 500 tahun sebelum masehi.Aluk Sanda SaratuTokoh penting dalam penyebaran aluk ini antara lain: Tomanurun Tambora Langi’ yang merupakan pembawa aluk Sabda Saratu yang mengikat penganutnya dalam daerah terbatas yakni wilayah Tallu Lembangna.Aluk Sanda Pitunna (7777777)Wilayah baratTokoh penting dalam penyebaran aluk ini di wilayah barat Tana Toraja yaitu : Pongkapadang bersama Burake Tattiu’ yang menyebarkan ke daerah Bonggakaradeng, sebagian Saluputti, Simbuang sampai pada Pitu Ulunna Salu Karua Ba’bana Minanga, dengan memperkenalkan kepada masyarakat setempat suatu pranata sosial yang disebut dalam bahasa Toraja “to unnirui’ suke pa’pa, to ungkandei kandian saratu yakni pranata sosial yang tidak mengenal strata.Wilayah timurDi wilayah timur Tana Toraja, Pasontik bersama Burake Tambolang menyebarkannya ke daerah Pitung Pananaian, Rantebua, Tangdu, Ranteballa, Ta’bi, Tabang, Maindo sampai ke Luwu Selatan dan Utara dengan memperkenalkan pranata sosial yang disebut dalam bahasa Toraja : “To Unnirui’ suke dibonga, To unkandei kandean pindan”, yaitu pranata sosial yang menyusun tata kehidupan masyarakat dalam tiga strata sosial.Wilayah tengahTangdilino bersama Burake Tangngana menyebarkan aluk ke wilayah tengah Tana Toraja dengan membawa pranata sosial “To unniru’i suke dibonga, To ungkandei kandean pindan”. Kesatuan adat Seluruh Tondok Lepongan Bulan Tana Matari’ Allo ( wilayah Tana Toraja) diikat oleh salah satu aturan yang dikenal dengan nama Tondok Lepongan Bulan Tana Matari’ Allo yang secara harafiahnya berarti “Negri yang bulat seperti bulan dan Matahari”. Nama ini mempunyai latar belakang yang bermakna, persekutuan negeri sebagai satu kesatuan yang bulat dari berbagai daerah adat. Ini dikarenakan Tana Toraja tidak pernah diperintah oleh seorang penguasa tunggal, tetapi wilayah daerahnya terdiri dari kelompok adat yang diperintah oleh masing-masing pemangku adat dan ada sekitar 32 pemangku adat di Toraja. Karena perserikatan dan kesatuan kelompok adat tersebut, maka diberilah nama perserikatan bundar atau bulat yang terikat dalam satu pandangan hidup dan keyakinan sebagai pengikat seluruh daerah dan kelompok adat tersebut.Upacara adatDi wilayah Kab. Tana Toraja terdapat dua upacara adat yang amat terkenal , yaitu upacara adat Rambu Solo’ (upacara untuk pemakaman) dengan acara Sapu Randanan, dan Tombi Saratu’, serta Ma’nene’, dan upacara adat Rambu Tuka. Upacara-upacara adat tersebut di atas baik Rambu Tuka’ maupun Rambu Solo’ diikuti oleh seni tari dan seni musik khas Toraja yang bermacam-macam ragamnya.Rambu SoloAdalah sebuah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan keluarga yang almarhum membuat sebuah pesta sebagai tanda penghormatan terakhir pada mendiang yang telah pergi.Tingkatan upacara Rambu SoloUpacara Rambu Solo terbagi dalam beberapa tingkatan yang mengacu pada strata sosial masyarakat Toraja, yakni:


  • Dipasang Bongi: Upacara pemakaman yang hanya dilaksanakan dalam satu malam saja.

  • Dipatallung Bongi: Upacara pemakaman yang berlangsung selama tiga malam dan dilaksanakan dirumah almarhum serta dilakukan pemotongan hewan.

  • Dipalimang Bongi: Upacara pemakaman yang berlangsung selama lima malam dan dilaksanakan disekitar rumah almarhum serta dilakukan pemotongan hewan.