16/02/2024
Memilih Pemimpin.
"Allah menakdirkan pemimpin sesuai keadaan rakyatnya, Perbuatan rakyatnya adalah cerminan dari pemimpinnya" Ibnul Qayyim.
14 february 2024 adalah pesta demokrasi untuk negara indonesia yang didalamnya adalah kesempatan untuk memilih dan mengangkat seorang pemimpin yang akan menjalankan estapet pemerintahan dengan masa pengabdian 5th lamanya, dalam kepemimpinannya ia akan membuat kebijakan dan mengambil keputusan untuk dijalankan dan diterapkan oleh khalayak umum.
sehingga seperti apa kebijakan dan keputusan yang keluar dari pemimpin itu dan diterapkan, maka kembali kepada seperti apa orang yang mengambil keputusan tersebut.
Pada akhirnya kita kembali kepada pembukaan kalimat diatas yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim. "pemimpim cerminan yang dipimpin".
Dan dalam proses pesta demokrasi ini juga masing-masing kandidat memiliki basis pendukung yang berbeda serta para pendukung itu akan membelah dan menjelaskan tentang sosok yang dipilihnya. namun tak jarang kita temui, pada kenyataannya. pendukung yang panatik dan mendewakan sosok yang dipilihnya, membuatnya lupa diri sehingga tega menfitnah dan menjelek-jelekkan kandidat lain demi meluapkan amarahnya kepada kandidat tersebut. hal yang demikian itu mengakibatkan informasi buruk dan tidak tepat yang akan merugikan kandidat yang sedang bertarung. Sedangkan pada dasarnya memilih pemimpin adalah mencari yang terbaik, yang bisa membawa kemaslahatan dan kebaikan bagi setiap anak bangsa yang akan dipimpinnya, dimana salah satu caranya adalah menjelaskan sosok yang akan bertarung serta bagaimana langkah ia dalam membuat kebijakan dan mengambil keputusan. Karena tujuan adanya seorang pemimpin adalah untuk membuat kebijakan dan mengambil keputusan.
kembali kepada masa sekarang ini yaitu telah diadakannya pesta demokrasi (PEMILU) 14 february 2024, dengan disuguhkan 3 kandidat untuk dipilih. 01, 02, & 03. Dalam pemilu diharapkan adanya JURDIL (jujur dan adil), bila itu tidak ada maka akan menimbulkan ketidak puasan dan tidak terima atas hasil yang ada. sehingga tidak salah jika ada protes atas ketidak puasan karena proses yang tidak mengedepankan kejujuran dan keadilan.
seperti yang terjadi pada saat ini adanya dugaan ketidak jujuran oleh penyelenggara pemilu yang telah berlangsung dan menguntungkan satu kandidat, dan merugikan kandidat lainnya. disini saya termasuk yang mepertanyakan proses pemilu yang telah berlangsung, disebabkan banyaknya beredar informasi yang menyatakan bahwa penyelenggara melakukan banyak kesahan-kesalahan yang menguntungkan satu kandidat yang ada. Hal ini bukan bersoal kepada terima dan tidak terima, akan tetapi prsoses yang ada harus JUJUR, TRANSPARAN DAN ADIL. dengan demikan maka semua pihak akan terimah dan bersyukur.
karena "Pemimpin Adalah Cerminan Dari Yang Dipimpin yaitu Rakyat Kebanyakan yang memilihnya,".
.
@pengikut
SYAHR MEDIA