07/12/2025
Dwi Mahdo Hapiza: Kupek Sungai Keruh yang Berprestasi, Finalis Kupek Muba 2025
Peraih IPK 3.98, Queen Radiologi Indonesia, Duta Literasi Psikologi Indonesia
Musi Banyuasin — Di tepian Sungai Keruh, Desa Kertajaya, lahirlah seorang putri tunggal yang menjadi inspirasi generasi muda: Dwi Mahdo Hapiza. Sejak kecil, ia ditempa dalam kedisiplinan, kerendahan hati, dan perjuangan hidup yang melahirkan keteguhan, kemandirian, serta keberanian untuk bermimpi besar. Prinsip hidupnya sederhana namun mendalam: “Hidup sejati adalah belajar tanpa henti, memberi tanpa pamrih, dan mengabdi dengan hati.”
Meski berasal dari keluarga petani sederhana, Dwi telah menunjukkan sinar prestasi sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga SMA. Ia meraih juara O2SN, menaklukkan olimpiade kimia tingkat Sumatera Selatan, dan berkali-kali berdiri di podium lomba pidato, ceramah, puisi, hingga karya sastra. Bagi Dwi, panggung bukan sekadar arena kompetisi, melainkan ruang untuk menyuarakan gagasan, mempertegas kontribusi perempuan, dan mengharumkan nama daerahnya.
Dari SMA N 1 Sekayu, langkah pendidikan kemudian membawanya jauh ke Yogyakarta, menempuh Program Studi Radiologi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. Berbekal beasiswa prestasi full dari Kemendikbudristek, ia membuktikan diri dengan lulus tercepat, meraih IPK 3,98, dan menyandang gelar Queen Radiologi Indonesia. Tak berhenti di sana, Dwi aktif meneliti, menulis jurnal, dan menorehkan prestasi nasional: juara debat Bahasa Indonesia, English Speech Contest, penerima beasiswa penuh Kemdikbud, mahasiswa berprestasi, hingga dipercaya sebagai Duta Literasi Psikologi Indonesia pada tahun 2022.
Sebagai bagian dari perjalanan akademiknya, Dwi juga menempuh pengalaman praktik kerja lapangan di beberapa rumah sakit besar di Indonesia. Ia pernah berkiprah di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, RSUP Dr. Soedono Madiun, serta RSUD Dr. Moewardi Solo. Dari pengalaman tersebut, ia tidak hanya mengasah keterampilan teknis radiologi, tetapi juga memperdalam empati, komunikasi, dan pelayanan kepada pasien dari berbagai latar belakang. Praktik ini menjadi bekal berharga yang memperkuat komitmennya untuk mengabdi di dunia kesehatan.
Kini, Dwi kembali ke tanah kelahirannya, Musi Banyuasin, mengabdi sebagai tenaga kesehatan di RSUD Sekayu dan berkesempatan mewakilinya dalam ajang bergengsi pemilihan Kuyung Kupek Muba tahun 2025. Di balik deretan pencapaian, ia tetap dikenal sebagai sosok yang rendah hati, sopan, ceria, dan mudah berinteraksi. Baginya, ilmu dan pengalaman memang penting, tetapi karakter, etika, dan ketulusan adalah fondasi utama dalam hidup.
Sebagai putri asli Muba, Dwi membawa tekad untuk mengabdi di daerahnya. Ia ingin membangun relasi dan berkontribusi dalam mempromosikan budaya, pariwisata, seni, kuliner, dan potensi lokal lainnya. Keikutsertaannya dalam Pemilihan Kuyung Kupek Musi Banyuasin 2025 bukan sekadar ajang prestise. Ia tidak mengejar materi ataupun popularitas, melainkan langkah nyata dari keinginan hati untuk berkontribusi positif demi mendukung visi Muba Maju Lebih Cepat.
“Setiap perjalanan bermakna, dan setiap mimpi yang diperjuangkan dengan konsisten akan menemukan jalannya,” ucap Dwi penuh keyakinan.
Dengan semangat belajar tanpa henti dan pengabdian tulus, Dwi Mahdo Hapiza bukan hanya menjadi kebanggaan warga Sungai Keruh, tetapi juga simbol inspirasi bagi generasi muda Musi Banyuasin. Ia adalah bukti bahwa mimpi besar bisa lahir dari desa terpencil, dan dengan tekad serta ketulusan, mimpi itu dapat bersinar terang di panggung kota hingga nasional.