Kabar Perubahan

Kabar Perubahan Wujudkan Indonesia Adil & Sejahtera

Info orang hilang bagi warga Jawa Tengah
27/10/2025

Info orang hilang bagi warga Jawa Tengah

24/10/2025

Guyon Lintas Agama Bikin Adem Indonesia

Admin Harian Kompas ini emang 🀣🀣Dari gambar tersebut kita mulai paham, kenapa orang Indonesia selalu mengkaitkan kalo Po...
24/10/2025

Admin Harian Kompas ini emang 🀣🀣

Dari gambar tersebut kita mulai paham, kenapa orang Indonesia selalu mengkaitkan kalo Pohon Beringin itu angker πŸ’€β˜ οΈπŸ‘»πŸ˜ˆπŸ™ˆ

Okey.. target selanjutnya...
22/10/2025

Okey.. target selanjutnya...

1 tahun Prabowo Subianto
21/10/2025

1 tahun Prabowo Subianto

Kemana mereka?Kita tidak pernah menjumpai mereka saat Aksi Bela Islam 212 (2016), Aksi Bela Ulama (2018–2020), Aksi Soli...
20/10/2025

Kemana mereka?
Kita tidak pernah menjumpai mereka saat Aksi Bela Islam 212 (2016), Aksi Bela Ulama (2018–2020), Aksi Solidaritas untuk Palestina, Aksi Tolak RUU Omnibus Law / Cipta Kerja (2020), Aksi Tolak Miss World (Bali, 2013), Aksi Tolak RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila) Tahun 2020, Aksi Tolak Pernikahan Sejenis & LGBT (2016–2023), dst.

Muhammdiyah gak bnyk drama, sat..set.. das..des.. lgsg go internasional.. Keren πŸ‘βœ¨οΈ
20/10/2025

Muhammdiyah gak bnyk drama, sat..set.. das..des.. lgsg go internasional.. Keren πŸ‘βœ¨οΈ

19/10/2025

Debat : Adab dalam Tradisi Lokal NU vs Mencari Pembenahan Pesantren.

Gus Ulil VS Guru Gembul.

Anggota DPR jg wajib mondok/tinggal di rumah warga miskin minimal sebulan dalam setahun agar bisa mengambil keputusan yg...
18/10/2025

Anggota DPR jg wajib mondok/tinggal di rumah warga miskin minimal sebulan dalam setahun agar bisa mengambil keputusan yg bijak & merakyat !

Pecah Belah Umat: Saat Emosi Lebih Laku daripada Akal SehatAkhir-akhir ini kita disuguhi tontonan klasik: umat diadu dom...
18/10/2025

Pecah Belah Umat: Saat Emosi Lebih Laku daripada Akal Sehat

Akhir-akhir ini kita disuguhi tontonan klasik: umat diadu domba, isu agama dijadikan bahan bakar politik, dan penghinaan terhadap tokoh dijadikan pemantik emosi massal. Tapi di balik semua hiruk-pikuk itu, ada hal yang lebih penting untuk direnungkan β€” mengapa kita begitu cepat bereaksi terhadap ejekan, tapi begitu lambat menanggapi kebusukan di tubuh sendiri?

Nahdatul Ulama Indonesia, sebagai organisasi besar yang punya pengaruh moral luar biasa, seharusnya menjadi penyejuk, bukan justru terseret arus reaktif. Saat penghinaan terhadap kiai viral, seluruh energi tumpah ke arah protes dan kecaman. Namun, ketika muncul kasus pelecehan santri, kekerasan di pesantren, penyalahgunaan kuota haji, atau dugaan korupsi di instansi yang bahkan dipimpin oleh orang dekat lingkungan sendiri, suara itu seperti mengecil β€” bahkan kadang hilang sama sekali.

Saya jadi teringat ucapan seorang kiai yang menasihati, β€œJangan ambil hak orang lain.”
Tapi ironisnya, oknum di Kemenag β€” yang bahkan sering duduk di majelis ngaji bersama para kiai β€” justru terseret kasus dugaan korupsi kuota haji. Aneh, bukan? Bagaimana bisa umat diajari kejujuran, tapi lembaganya dikeropos oleh perilaku serakah? Ayo kita jujur β€” ini bukan sekadar soal individu, tapi soal sistem dan budaya yang harus dibenahi bersama.

Lebih menyedihkan lagi, di Jawa Timur dan berbagai daerah lain, kita masih mendengar santri meninggal akibat kekerasan di pesantren. Ada yang dianiaya, ada yang dirundung, bahkan ada yang menjadi korban pelecehan seksual. Fakta-fakta ini nyata, tapi jarang dijadikan perbincangan serius. Mengapa? Karena membicarakan aib sendiri dianggap tidak populer β€” padahal di situlah letak ujian kejujuran moral kita.

Lalu, siapa sebenarnya aktor di balik semua ini?
Sebagian adalah politikus oportunis yang senang memanfaatkan agama sebagai panggung polarisasi. Ada juga media provokatif yang menjual sensasi, bukan kebenaran. Tapi jangan lupa, sebagian β€œaktor” justru datang dari dalam: elit organisasi yang lebih sibuk menjaga citra ketimbang membersihkan noda.

Strategi pecah belah umat tidak akan berhasil kalau umatnya cerdas, kalau pemimpinnya jujur, dan kalau organisasi mau berbenah. Tapi selama kita lebih sibuk tersinggung ketimbang introspeksi, selama moral lebih sering dikhotbahkan daripada dicontohkan, umat akan terus mudah dimainkan.

Maka, refleksi sederhana untuk kita semua:
Berhentilah terlalu cepat marah pada mereka yang menghina, tapi diam terhadap mereka yang mencurangi. Umat tidak akan kuat karena banyaknya massa, tapi karena kedalaman akalnya dan keteguhan moralnya.

Admin Kabar Perubahan

Address

50241, Semarang Kota
Semarang
50241

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Kabar Perubahan posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share