14/12/2025
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melontarkan pujian sekaligus kritik metaforis saat meresmikan teknologi baru di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia memuji kinerja pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang ia sebut "pintar-pintar" karena berhasil mengembangkan sistem berbasis AI, tetapi menambahkan bahwa mereka terkadang perlu “digebuk-gebuk dulu”—sebuah istilah yang dimaksudkan sebagai dorongan keras agar kinerja maksimal dan reformasi berjalan cepat.
Pernyataan kontroversial ini datang setelah Menkeu menyoroti serangkaian inovasi terbaru DJBC, termasuk Radiation Portal Monitor (RPM) untuk deteksi bahan berbahaya, Self-Service Report Mobile (SSR-Mobile) yang mempermudah pelaporan, dan aplikasi Trade AI untuk pemeriksaan nilai pabean. Menurut Purbaya, teknologi ini membuktikan tingginya kemampuan internal pegawai.
Ia menegaskan, tekanan keras atau pengawasan ini bukan untuk menghina, melainkan untuk mempercepat reformasi internal yang bertujuan menciptakan layanan publik yang cepat, sederhana, dan berintegritas.
“Kami ingin pegawai Bea Cukai terus berkembang, berinovasi, dan melayani masyarakat dengan cepat, sederhana, dan berintegritas,” ujar Purbaya, menekankan bahwa dorongan keras adalah cara untuk mempertahankan momentum perubahan.