
03/08/2025
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang menyoroti lambannya penyelesaian persoalan pengelolaan sampah oleh Pemerintah Kabupaten Serang dalam program 100 hari kerja Bupati Ratu Zakiyah dan Wakil Bupati Najib Hamas.
Anang Ma’ruf Faisal selaku Ketua Bidang HMI Cabang Serang, Sabtu (3/8), mengatakan, program Kabupaten Serang Bebas Sampah, masih jauh dari kata tuntas.
Meskipun grebek sampah dan pelatihan pengelolaan telah dilakukan di beberapa kecamatan, namun hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru maupun teknologi yang akan digunakan untuk menuntaskan persoalan tersebut secara berkelanjutan.
"Kami melihat bahwa grebek sampah hanya bersifat seremonial jika tidak diikuti dengan penentuan lokasi TPA secara konkret dan pemilihan teknologi pengelolaan yang jelas. Sampah akan terus menumpuk jika hanya diangkut tanpa arah pengolahan,” ujar Anang.
HMI Cabang Serang menilai, Pemkab Serang seharusnya mengedepankan koordinasi lintas sektor dalam menetapkan lokasi TPA. Tidak hanya melibatkan Dinas Lingkungan Hidup, tetapi juga camat, kepala desa, tokoh masyarakat, dan pihak swasta yang kompeten di bidang lingkungan hidup.
Selain itu, Anang juga menyarankan agar Pemkab segera mengevaluasi kemungkinan penggunaan teknologi ramah lingkungan seperti RDF (Refuse Derived Fuel) atau PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) untuk wilayah padat. Di wilayah desa, pengelolaan berbasis komunal seperti bank sampah dan sistem TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle) bisa menjadi solusi konkret.
"Kalau semua hanya menunggu lokasi besar yang belum disepakati, maka solusi jangka pendek seperti TPS3R berbasis desa harus segera digerakkan. Libatkan BUMDes, kader lingkungan, dan komunitas lokal agar prosesnya partisipatif dan tidak top-down,” tambahnya.