24/11/2025
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 untuk mata pelajaran Matematika jenjang SMA sederajat menunjukkan nilai yang sangat rendah atau "jeblok".
Menurut Mu'ti, nilai buruk ini bukan disebabkan karena siswa bodoh, melainkan oleh tiga faktor utama:
1. Buku Ajar dan Metode Guru: Buku yang digunakan untuk belajar serta cara guru mengajar tidak berhasil membuat siswa menyukai dan tertarik untuk terus belajar Matematika.
2. Rendahnya Numerasi: Adanya anggapan umum bahwa Matematika adalah materi yang sulit membuat kemampuan numerasi siswa Indonesia secara keseluruhan masih rendah.
3. Kesenjangan Mutu Pendidikan: Masalah pemerataan akses dan mutu pendidikan, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), serta kesenjangan antara sekolah negeri dan swasta/pedesaan, turut memengaruhi skor.
Mu'ti menekankan bahwa rendahnya nilai TKA dan skor PISA Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan numerasi dan berpikir kritis-logis siswa. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah kini tengah menggulirkan Gerakan Numerasi Nasional dan mengembangkan buku-buku STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) yang mudah, murah, dan menyenangkan. Pemerintah juga mendorong pembelajaran Matematika sejak jenjang TK melalui konsep dasar dan kegiatan bermain logika sederhana.
Source: www.kompas.com