Abah Sultan

Abah Sultan Abah Sultan Adalah Portal Media Warga Pinggiran

22/09/2025

Satu Tahun Pasca Puting Beliung, Warga Desa Cilayang Guha Masih Menanti Realisasi Bantuan

Serang – Sudah genap satu tahun berlalu sejak angin puting beliung menerjang Kampung Cibogo Utara Desa Cilayang Guha Kecamatan Cikeusal Kabupaten serang Provinsi Banten pada 2 November 2024 silam. Bencana tersebut menyebabkan kurang lebih 50 rumah warga rusak, dari rusak ringan, sedang, hingga rusak berat, sebagian di antaranya hingga kini belum tersentuh bantuan renovasi dari pemerintah.

Mirisnya, memasuki tahun 2025 ini, masyarakat yang terdampak justru harus berjuang sendiri memperbaiki rumah mereka dengan biaya pinjaman dan swadaya, karena bantuan renovasi rumah dari pemerintah belum terealisasi.

Agan Diharja, Kepala Desa Cilayang Guha saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa pihak desa telah melakukan pendataan dan pengajuan ke Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten. Namun, hingga saat ini, hasilnya belum jelas.

“Kami sudah mendata dan mengajukan sesuai prosedur. Semua menunggu keputusan Perkim. Tapi realisasinya memang belum ada, sehingga kami pun ikut bingung,” ujar Kepala Desa.

Di tengah penantian panjang, kabar baik sempat muncul. Dalam beberapa minggu terakhir, rumah milik Bapak Jamal yang berada di belakang rumah Bapak Sarwani masuk daftar yang akan direnovasi. Sayangnya, rumah Bapak Sarwani tidak di-ACC oleh pihak Perkim dengan alasan rumah tersebut “belum dihuni” karena lantainya masih berupa tanah.

Padahal, pihak keluarga Sarwani menegaskan bahwa rumah itu sudah dihuni, meski hanya satu kamar yang digunakan.

“Rumah itu memang sederhana, lantai masih tanah, tapi sudah ditempati. Kalau alasan seperti ini yang dipakai, bagaimana nasib keluarga lain yang juga sangat membutuhkan?” ungkap keluarga Sarwani dengan nada kecewa.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat:

Seperti apa sebenarnya kriteria Perkim Kabupaten dalam menetapkan rumah yang layak direnovasi pasca bencana?

Apakah kriteria ini tidak berisiko menimbulkan kecemburuan sosial di antara para korban yang sama-sama terdampak?

Warga berharap pemerintah segera memberikan kejelasan dan merealisasikan janji bantuan. Sebab, bencana yang terjadi setahun lalu tidak hanya merusak bangunan rumah, tetapi juga menguji kesabaran dan keadilan sosial di masyarakat.

“Bencana itu tidak pilih-pilih rumah siapa yang hancur. Maka bantuan pun seharusnya diberikan tanpa ada rasa pilih kasih. Jangan sampai korban merasa diperlakukan berbeda,” ucap salah seorang tokoh masyarakat setempat.

Kini, masyarakat Cilayang Guha masih menunggu kepedulian pemerintah. Mereka ingin kepastian bahwa setiap keluarga terdampak berhak atas hunian yang layak, tanpa terbebani oleh kriteria yang justru menimbulkan luka sosial baru.

*Tim




20/09/2025

Gelar Penertiban Pajak Kendaraan Bermotor
Samsat Cikande, Pengendara SAT SET langsung Puter Balik.. kenapa ??


20/09/2025

Warga Demo Mega Proyek Pengurukan Lahan
Di Sawah Luhur Kota Serang






18/09/2025

Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo
Polsek Cikande Gelar Panen Lele

SERANG, – Polsek Cikande kembali melaksanakan panen ikan lele hasil budidaya pembesaran di kolam pemeliharaan bioflok yang berada di halaman belakang Mapolsek Cikande, Rabu (17/9/2025).


Usaha budidaya pembesaran ikan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang merupakan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat.


Kapolres Candra Sasongko yang hadir dalam acara panen ikan lele tersebut, mengatakan bahwa budidaya pembesar ikan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.


“Dengan adanya program ini, kami berharap dapat memberi kontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan. Saya juga berharap gerakan ketahanan pangan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk ikut serta dalam pemanfaatan lahan,” kata pria yang akrab disapa Condro ini.


Kapolres menjelaskan dalam panen kali di Mapolsek Cikande ini dihasilkan 150 kilogram ikan lele dengan ukuran 6 ekor/kg. Ikan lele hasil pembesaran ini kemudian dibagikan kepada awak media yang tergabung dalam Perkumpulan Wartawan Serang Timur (Perwast).


“Alhamdulillah pada panen ikan kali ini, kami mendapatkan hasil sekitar 150 kilogram. Lele hasil budidaya ini kita bagikan pada rekan media serta masyarakat sekitar,” terangnya.


“Kami berharap program ini dapat memberi kontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan. Saya juga berharap gerakan ketahanan pangan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk ikut serta dalam pemanfaatan lahan serta sumber daya lokal,” tambahnya.


Usai dipanen, bioflok yang sudah kosong akan dilakukan penebaran kembali bibit ikan jenis yang sama. “Ini dilakukan agar program ketahanan pangan berkesinambungan,” tegas Kapolres.


Turut hadir dalam panen ikan lele, Kapolsek Cikande AKP Tatang, Kanit Intelkam AKP Muklas, Kasi Propam Ipda Jhoni Yuhanto serta Kasihumas Ipda Rizal Nusa Bakti.





18/09/2025

Mapolsek Cikande Berada, PERWAST Jalin Sinergi Bersama Kapolres Serang





16/09/2025

Mang Kacip Tinggal Di Rumah Reyot
Di Desa Katulisan
Kecamatan cikeusal
Kabupaten serang Banten




16/09/2025

Serang Bahagia” Hanya Slogan? Warga Katulisan Masih Tinggal di Rumah Reyot




01/09/2025

Kerja Sama Pengolahan Sampah Pemerintah Tangerang Selatan Dengan Pemerintah Pandeglang Resmi Di Batalkan







31/08/2025

Mimbar Bebas Aliansi Mahasiswa Soroti Persoalan di Kabupaten Serang

Serang, 31 Agustus 2025 – Aliansi Perjuangan Mahasiswa Rakyat yang tergabung dari HMI MPO Cabang Serang, Aliansi Mahasiswa Kabupaten Serang Menggugat, dan Forum Aktivis Serang Raya menggelar mimbar bebas di depan Pendopo Bupati Serang, Minggu (31/8).

Aksi tersebut digelar untuk menyuarakan berbagai persoalan mendasar yang dinilai belum mendapatkan solusi nyata dari Pemerintah Kabupaten Serang. Mahasiswa menilai, masalah yang mereka soroti bukan hanya merugikan masyarakat secara ekonomi, tetapi juga mengancam keberlanjutan lingkungan, kesejahteraan publik, dan akuntabilitas pemerintahan daerah.

Dalam orasi, mahasiswa menyoroti sejumlah isu, di antaranya:

1.Proyek PLTS Desa Luwuk, Gunung Sari yang dinilai dipaksakan meski mendapat penolakan warga.

2.Maraknya tempat hiburan malam (THM) yang masih beroperasi meski ada pernyataan “zero tolerance”.

3.Tingkat pengangguran di Kabupaten Serang yang meningkat drastis.

4.Program bantuan dan pinjaman yang tidak jelas mekanisme serta pertanggungjawabannya.

5.Minimnya pengelolaan sampah, khususnya di TPSA Kibin.

6.Dugaan pungutan liar di sektor pemerintahan desa.

7.Belum adanya gedung BPSDM yang memadai.

8.Pembangunan rumah sakit yang dinilai sekadar pencitraan tanpa perbaikan nyata.

9.Minimnya keterbukaan informasi publik.

Melalui mimbar bebas ini, mahasiswa mendesak Pemkab Serang untuk segera mengambil langkah konkret. Terdapat sembilan tuntutan utama yang disampaikan, antara lain menghentikan proyek PLTS Desa Luwuk, menutup seluruh tempat hiburan malam yang masih beroperasi, segera atasi krisis pengangguran, hingga wujudkan keterbukaan informasi publik.

Koordinator aksi menyebut, pihaknya terpaksa turun ke jalan karena Pemkab Serang dinilai tidak serius menangani berbagai persoalan. “Jika dibiarkan, masalah ini akan semakin merugikan masyarakat dan menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah,” tegasnya.

Mimbar bebas berlangsung tertib dengan penyampaian orasi, pembacaan tuntutan, serta seruan agar pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh. Mahasiswa menegaskan akan terus mengawal isu-isu ini sampai ada tindakan nyata dari Pemkab Serang.





31/08/2025

Himbauan Abuya Muhtadi Cidahu Untuk Masyarakat Banten

28/03/2025

Lebaran .. Healling Atuh..


28/03/2025

Waduh ko bisa yah ?


Address

Carenang
Serang
42195

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Abah Sultan posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share