22/02/2024
Pengertian Wayang
Dari sudut pandang terminologi, wayang berasal dari kata wayangan atau
bayangan yang berarti sumber ilham, yang dimaksud ilham di sini adalah ide dalam
menggambarkan wujud tokohnya. Selanjutnya, berbeda dari yang pertama,
pendapat ini menyebutkan bahwa kata wayang berasal dari kata wad dan hyang,
yang artinya adalah leluhur (Aizid, 2013: 21).
Wayang adalah sebuah kata bahasa Jawa yang berarti ”bayang” atau
bayang-bayang yang berasal dari akar kata ”yang” dengan mendapat awalan ”wa”
menjadi kata ”wayang”. Kata-kata didalam bahasa Jawa mempunyai akar kata
"yang” dengan herbagai variasi vokalnya antara lain adalah: ”layang”, ”dhoyong”,
”puyeng”, ”reyong", yang betarti: selalu bergerak, tidak tetap, samar-samar dan
sayup-sayup. Kata ”wayang”, ”hamayang” pada waktu dulu berarti:
mempertunjukkan ”bayangan” (Mulyono, 51: 1979). Lambat laun menjadi
pertunjukan bayang-bayang. Kcmudian menjadi seni pentas bayang-bayang atau
wayang. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, wayang berarti sesuatu yang
dimainkan seorang dalang (Haryono, 543: 1984). Sesuatu ini berupa gambar
pahatan dari kulit binatang yang melambangkan watak-watak manusia.Berdasarkan
pengertian atau makna kata wayang tersebut, dapat disimpulkan bahwa wayang
merupakan bentuk tiruan manusia yang terbuat dari kulit yang melambangkan
berbagai watak, manusia. Wayang tidak kesenian tradisionl yang memakai boneka sebagai sarana ekspresi yang menyimpan berbagai elemen (Endo, 2011: 15).
Wayang sebagai perpaduan budaya mengandung bukan hanya unsur kesenian saja,
tetapi juga unsur tradisi, ritual, adat, kebiasaan sosial, etika, moral, falsafah hidup,
pengetahuan umum, dan lain-lain.
Wayang telah menjadi tradisi dan budaya yang telah mendasari dan
berperan besar dalam membentuk karakter serta eksistensi Bangsa Indonesia.
Wayang tidak hanya pertunjukan yang bersifat menghibur, tetapi juga sarat akan
nilai-nilai falsafah hidup. Dalam cerita wayang, tiap-tiap tokohnya merupakan
refleksi atau representasi dari sikap, watak, dan karakter manusia secara umum.
Wayang kulit dalam satu kotak wayang dapat dikatakan sebagai gambaran jiwa atau
watak manusia (Subagya, 267: 2013).Ada yang baik dan jahat, ada kebatilan dan
keburukan. Pertunjukan wayang bukan semata-mata hiburan tetapi lebih bersifat
seremonial keagamaan (Haryono Timbul, 34: 2008).