![[ ] Kisah di Balik Bacaan I'tidal: Sebuah Pelajaran dari Sahabat Abu Bakar Ash-ShiddiqKetika Sahabat Abu Bakar Ash-Shidd...](https://img5.medioq.com/008/946/122215862120089469.jpg)
05/07/2025
[ ] Kisah di Balik Bacaan I'tidal: Sebuah Pelajaran dari Sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq
Ketika Sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq, yang dikenal disiplin dan hampir tidak pernah terlambat, suatu hari pernah terlambat menghadiri shalat berjama'ah bersama Nabi ﷺ. Ini merupakan kejadian yang tidak biasa bagi beliau.
Dengan segera, Sahabat Abu Bakar bergegas menuju tempat shalat. Setibanya di sana, beliau mendapati Kanjeng Nabi ﷺ masih dalam keadaan rukuk.
Rasa syukur dan kebahagiaan menyelimuti Sahabat Abu Bakar karena beliau masih sempat mendapatkan rakaat shalat serta bergabung dalam jama'ah bersama Nabi ﷺ.
Maka, terucaplah dari lisan mulia Sahabat Abu Bakar: **"الحمد لله" (Alhamdulillah)**, yang berarti "Segala puji hanya bagi Allah".
Tidak lama berselang, Malaikat Jibril 'Alaihissalam turun seraya menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad ﷺ dengan berfirman: **"سمع الله لمن حمده"**, yang artinya "Allah mendengar kepada siapa pun yang memuji-Nya."
Lebih lanjut, Malaikat Jibril kemudian memerintahkan Kanjeng Nabi ﷺ untuk senantiasa membaca kalimat tersebut setiap kali bangkit dari rukuk (yaitu pada saat i'tidal) dalam shalat.
وسبب ذلك : أن أبا بكر رضي الله عنه تأخر يوماً ، فجاء للصلاة فوجد النبي صلى الله عليه وسلم راكعاً . فقال : الحمد لله ، فنزل جبريل وقال : سمع الله لمن حمده ، وأمر النبي صلى الله عليه وسلم أن يجعلها عند الرفع من الركوع
Sumber:
• Kitab Hasyiyah al-Bajuri (Cet. Dar al-Minhaj), Juz 1, hlm. 660
• Kitab Hasyiyah al-Bajuri (Cet. Dar al-Kutub al-Ilmiyah), Juz 1, hlm. 327