28/03/2025
TURINO JUNAIDI SANG AKTOR DARI
PADANG TIJI
Saya Masih ingat waktu itu sekitar tahun 90an, sering menerima surat dan wesel pos dari jakarta yang ditujukan untuk keluarganya di Gp Geuleuding Kec.Padang Tiji.
Kebetulan alamat pengirimannya selalu beliau memakai alamat warkop jasa rakan tempat tinggal saya agar memudahkan pengantaran oleh pihak kantor pos setempat.
Sehingga nama sipengirim yaitu TEUKU DJUNET Alias
TURINO DUUNAIDI sudah melekat dipikiran saya. Dibenak saya timbul rasa ingin tahu siapa sebenarnya sosok TURINO JUNAIDI tersebut? Dari berbagai informasi yang sempat saya gali saat itu, ternyata beliau adalah seorang putra Asli Pidie, kelahiran Juni 1927 disalah satu desa terpencil di PADANG TIJl dan sudah lama menetap di jakarta dengan segudang prestasi gemilang di kancah pertilman Indonesia,
Turino telah terjun ke dunia film sejak tahun 1950 dengan bermain dalam film Meratap Hati produksi perusahaan film Golden Arrow. Minatnya kepada film bermula saat dia mengedarkan film-film Mesir di Sumatera. Lalu dia tertarik pada film Indonesia ketika untuk pertama kalinya menonton film Indonesia Menanti Kasih, yang juga di bintangi A. Hamid Arief, tahun 1949
tak banyak yang tahu, apalagi para generasi muda sekarang, bahwa kita sebagai warga Padang Tiji, Kab Pidie. Pernah memiliki seorang putra terbaik yang memiliki talenta dalam hal perfilman, beliau tidak hanya pandai berakting dalam sejumlah sinetron. Tapi juga merangkap sebagai penulis naskah, Sutradara, bahkan Produser film. Beliau juga pendiri PT. SARINANDE FILM
Pada tahun 1959.
Bahkan saya sempat menyaksikan sebuah Akting beliau dalam drama televisi yang diproduksi oleh Multivision Plus dengan judul SAAT MEMBERI SAAT MENERIMA ditayangkan di RCTI pada tahun 1995. Di film tersebut beliau beradu akting dengan sejumlah tokoh film ternama nasional seperti, Desy Ratnasari
Kini sang Aktor tersebut telah tiada,
Pada hari Sabtu, 8 Maret 2008, Turino Djunaedi manghembuskan nafas terakhirnya akibat stroke, jenazah dimakamkan keesokan harinya di pemakaman keluarga di Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Turino Djunaedi akan selalu dikenang sebagai perintis industri perfilman nasional.
Bersambung di komentar