Dakwah sunnah

Dakwah sunnah ardy abu barra elzhafran

Ya, sudah cukup sering fenomena Istihza’ (mencela agama) muncul di Negeri kita ini. Rasanya aksi penghinaan terhadap Isl...
03/11/2025

Ya, sudah cukup sering fenomena Istihza’ (mencela agama) muncul di Negeri kita ini. Rasanya aksi penghinaan terhadap Islam tidak pernah kering dari pemberitaan di media-media. Tak hanya dari orang kafir, pelecehan juga sering muncul dari orang Islam itu sendiri. Berbagai macam modus dan cara digunakan untuk melecehkan Islam. Sebagian ada yang mengerti, namun banyak juga yang tidak tahu jika tindakan pelecehan atau pen*staan terhadap Islam harus menanggung resiko hukuman mati.

Dalam sirah perjalanan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, fenomena penghinaan terhadap Islam sering muncul dari orang-orang yahudi dan munafik saja. Hampir semua tindakan penghinaan tersebut dihukum mati oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan ada kasus salah seorang sahabat yaitu Umair bin ‘Adi yang langsung membunuh seorang wanita yang menghina Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa menanyakan terlebih dahulu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun ketika tindakan tersebut dilaporkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pun menyetujuinya bahkan kemudian berujar kepada para sahabat, ”Barang siapa yang ingin melihat orang yang menolong Allah dan rasul-Nya maka lihatlah Umair bin ‘Adi”. (lihat: Ibnu Taimiyyah dalam Ash-Sharim Al-Maslul, hal. 95)

Munculnya penghinaan terhadap agama tentu memiliki motivasi atau faktor latar belakangnya. Menurut Syaikh Muhammad bin Sa’id al-Qahtoni, setidaknya ada enam faktor seseorang terjerumus ke dalam perilaku istihza’. Pertama, benci dan dengki terhadap kandungan nilai-nilai agama. Kedua, celaan atau balas dendam terhadap pelaku kebaikan. Ketiga, bercanda yang berlebihan dan ingin menertawakan orang lain. Keempat, sombong dan merendahkan orang lain. Kelima, taqlid buta terhadap musuh-musuh Allah. Keenam, cinta harta yang berlebihan sehingga dia akan mencarinya dengan cara apapun. (Lihat: Al-Qahtoni, al-istihza’ biddiin wa ahluhu).

Sejatinya seluruh faktor diatas tidak akan muncul dari pribadi orang beriman

22/10/2025

tadabbur ayat... buat pengingat diri sendiri... semoga memperkokoh keimanan dijaman yang semakin rusak ini...



MENGAPA ALLAH MERAHASIAKAN KEMATIAN?Allah merahasiakan datangnya ajal hamba-Nya. Hal tersebut dimaksudkan agar hamba-Nya...
19/10/2025

MENGAPA ALLAH MERAHASIAKAN KEMATIAN?

Allah merahasiakan datangnya ajal hamba-Nya. Hal tersebut dimaksudkan agar hamba-Nya mempersiapkan diri dengan baik sepanjang hayatnya untuk menyambut kedatangannya. Sebab, sejatinya kematian itu bisa datang secara tiba-tiba. Berikut beberapa hikmah Allah ﷻ merahasiakan kematian,

1. Agar Manusia Tidak Cinta Dunia
Rasullullah ﷺ bersabda, “Dunia itu penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir dan akhirat adalah surga bagi orang mukmin dan penjara bagi orang kafir.” (HR. Muslim)

2. Bersegera Menyegerakan Amal
Dengan mengingat kematian yang bisa datang kapan saja manusia menjadi lebih ringan dan semangat untuk beramal.

3. Mencegah Perbuatan Maksiat
Kematian itu tidak diketahui, dan seorang yang beriman pasti takut jika kematian menjemputnya ketika sedang bermaksiat, dengan begitu dia akan menghindari perbuatan maksiat demi mendapatkan husnul khotimah.

4. Agar Menjadi Manusia yang Cerdas
Muslim yang cerdas ialah dia yang tahu bahwa kehidupan akhirat adalah kekal abadi. Rasulullah ﷺ bersabda, "Orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya, mereka itulah orang yang cerdas." (HR. Ibnu Majah)

Semoga kita diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah. Allahumma aamiin. 🤲🏻

#

16/10/2025

hanya untuk pengingat diri sendiri



15/10/2025

hanya pengingat diri sendiri



Address

Jalan Trisula Bukit Batu
Singkawang

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Dakwah sunnah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category