Hijrah menuju ridho Allah

Hijrah menuju ridho Allah Allah adalah tujuan hidupku
Rasululloh adalah teladan hidupku
Alquran adalah pedoman hidupku
Jihad adalah jalan hidupku
Syahid cita kami tertinggi

 ...!!!
18/07/2025

...!!!


 ....!!!
18/07/2025

....!!!

 ....!!!BismillahJangan Hanya Baca Kalimat Istirja Saat Mendengar Berita DukaBanyak dari kita terburu mengucap istirja’ ...
18/07/2025

....!!!

Bismillah

Jangan Hanya Baca Kalimat Istirja Saat Mendengar Berita Duka

Banyak dari kita terburu mengucap istirja’ saat mendengar kabar duka. Namun lupa, yang paling dibutuhkan si mayit adalah doamu.

Rasulullah ﷺ bersabda:

اسْتَغْفِرُوا لأَخِيكُمْ، وَسَلُوا لَهُ التَّثْبِيْتَ؛ فَإِنَّهُ الآنَ يُسْأَلُ

“Mintakanlah ampun untuk saudaramu, dan doakanlah agar dia mendapat keteguhan, karena sekarang dia sedang ditanya.”
(HR. Abu Dawud, no. 3221)

🤲 Maka jangan berhenti di ucapan
“Inna lillah...”
Lanjutkan dengan Doa :

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia.

Baarakallahu fiikum


 ....!!!Bismillah Di zaman yang penuh fitnah seperti hari ini, menjaga kehormatan wanita bukan lagi pilihan, tapi kewaji...
17/07/2025

....!!!

Bismillah

Di zaman yang penuh fitnah seperti hari ini, menjaga kehormatan wanita bukan lagi pilihan, tapi kewajiban.

Wanita itu lembut, mulia, dan penuh harga diri. Namun kehormatan itu bisa terancam saat ia keluar sendirian tanpa perlindungan.
Terlebih ketika tempat yang dituju ramai, berdesak-desakan, atau rawan fitnah dari pandangan dan gangguan lelaki asing.

Maka seorang suami, ayah, atau saudara laki-laki, 𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯 𝗽𝘂𝗻𝘆𝗮 𝗿𝗮𝘀𝗮 𝗰𝗲𝗺𝗯𝘂𝗿𝘂 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝗺𝗮𝗵𝗿𝗮𝗺𝗻𝘆𝗮.
Cemburu yang lahir dari iman dan cinta.
Cemburu yang membuatnya tak rela kehormatan mereka terancam oleh mata liar atau situasi yang tak aman.

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata:
“𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣 𝘣𝘢𝘨𝘪 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘬𝘦𝘤𝘦𝘮𝘣𝘶𝘳𝘶𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱 𝘮𝘢𝘩𝘳𝘢𝘮𝘯𝘺𝘢, 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘪𝘵𝘶 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪, 𝘢𝘯𝘢𝘬, 𝘴𝘢𝘶𝘥𝘢𝘳𝘪, 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘪𝘣𝘶…”

Betapa banyak musibah yang bermula dari kelalaian, dan betapa banyak penyesalan yang datang terlambat.

𝗝𝗶𝗸𝗮 𝗵𝗮𝗿𝗶 𝗶𝗻𝗶 𝗲𝗻𝗴𝗸𝗮𝘂 𝗱𝗶𝗯𝗲𝗿𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗺𝗮𝗻𝗮𝗵 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗽𝗲𝗹𝗶𝗻𝗱𝘂𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮, 𝗺𝗮𝗸𝗮 𝗷𝗮𝗴𝗮𝗹𝗮𝗵.
Lindungi mereka bukan hanya dari hujan dan panas, tetapi dari pandangan maksiat, dari potensi fitnah, dari kebebasan yang membahayakan.

Karena harga diri seorang wanita adalah kehormatan seluruh keluarganya.
Dan seorang lelaki sejati tidak akan tinggal diam saat kehormatan itu dipertaruhkan.

✍︎ دينا

Baarakallahu fiikum


17/07/2025

🔰  ...!!!بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ'Umar bin Khatthab رضي الله عنه berkata :حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ ت...
16/07/2025

🔰 ...!!!

بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ

'Umar bin Khatthab رضي الله عنه berkata :

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا ، وَزِنُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا ، فَإِنَّهُ أَهْوَنُ عَلَيْكُمْ فِي الْحِسَابِ غَدًا ، أَنْ تُحَاسِبُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ ، وَتَزَيَّنُوا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ، يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ

"Hisablah dirimu semua sebelum (nanti) dihisab, dan timbanglah dirimu sebelum (nanti) ditimbang, karena nanti hisabmu akan lebih mudah jika engkau "evaluasi" dirimu sekarang, hiaslah dirimu (dengan beramal shalih) untuk Pertemuan Akbar (besar).
Pada Hari itu kamu Dihadapkan (kepada Tuhanmu), & tidak ada sesuatu Darimu Yang Tersembunyi (Bagi Allah)"

(Az-Zuhud hal 120 oleh Imam Ahmad, & Hilyatul Auliya' I/52, dan Muhaasabatun Nafs hal 22 oleh Ibnu Abid Dunya)

'Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه berkata :

ارْتَحَلَتْ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً وَارْتَحَلَتْ الْآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الْآخِرَةِ وَلَا تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلَا حِسَابَ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلَا عَمَلٌ

"Dunia pergi membelakangi, sedangkan akhirat datang menghadap, & keduanya memiliki anak-anak. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat, & janganlah menjadi anak-anak dunia, karena sesungguhnya hari ini (di dunia) tempat beramal tanpa ada hisab, sedangkan besok (di akhirat) tempat hisab (perhitungan) & tanpa ada kesempatan beramal" (Bukhari no.6417)

Abu ad-Darda' رضي الله عنه berkata :
"Sesungguhnya yang Paling Aku "Takuti" adalah ketika sedang dihisab ditanyakan kpda diriku : "Sungguh engkau "memiliki" ilmu, lalu Apa yang engkau Amalkan dari yang Telah engkau ketahui ?" (Akhlaaqul Ulamaa' hal 71 oleh Imam al-Ajurry)

Al-Hasan Al-Bashri رحمه الله berkata :
"Hisab menjadi "ringan" bagi orang yg telah menghisab dirinya di dunia. Dan hisab jadi berat pada hari Kiamat bagi orang yang melakukan "Urusan Tanpa Muhasabah" (Hilyatul Auliyaa' 2/157)

Al-Fudhail bin ‘Iyadh رحمه الله berkata :
"Mukmin itu yg rajin menghisab dirinya & ia mengetahui bahwa ia akan berada "di hadapan" Allah kelak. Sedang orang munafik adalah "orang yang lalai" akan dirinya sendiri (dia enggan mengoreksi diri). Semoga Allah merahmati seorang hamba yang terus "mengoreksi" dirinya sebelum datang "malaikat maut" untuk menjemputnya" (Tarikh Baghdad 4/148, lihat A’mal Al-Qulub hal 372)

Imam Ibnu Katsir رحمه الله berkata :
"Hisablah diri kalian "sebelum" kalian itu Dihisab dan Lihatlah amal shalih apa yg telah kalian tabung untuk diri kalian sbg bekal di hari kebangkitan, dan pada hari "diperhadapkannya" kalian kepada Rabb kalian" (Al-Mishbaahul Muniir fi Tahdziib Tafsiir Ibni Katsiir hal 1388)

اَللّٰهُمَّ حَاسِبْنِيْ حِسَاباً يَسِيْرًا ، وَ يَمِّنْ كِتَابِيْ

Ya Allah hisablah diriku dengan hisab yg Mudah, & berikan di Tangan Kanan kitab (catatan amal)ku...

✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar

Baarakallahu fiikum


 ...???بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ📝 5 AMALAN KETIKA MENDENGAR AZANAda Lima Amalan Yang Semestinya Diamalkan Ketik...
16/07/2025

...???

بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ

📝 5 AMALAN KETIKA MENDENGAR AZAN

Ada Lima Amalan Yang Semestinya Diamalkan Ketika Mendengar Azan. Apa Saja Itu...?

Lima amalan tersebut telah disebutkan oleh Ibnul Qayyim sebagai berikut:

(1) Mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh muadzin.

(2) Bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Allahumma sholli ‘ala Muhammad atau membaca shalawat ibrahimiyyah seperti yang dibaca saat tasyahud.

(3) Minta pada Allah untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wasilah dan keutamaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Jabir bin ‘Abdillah: Allahumma robba hadzihid da’watit taammah wash sholatil qoo-imah, aati Muhammadanil wasilata wal fadhilah, wab’atshu maqoomam mahmuuda alladzi wa ‘adtah …

(4) Membaca: Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh, radhitu billahi robbaa wa bi muhammadin rosulaa wa bil islami diinaa, sebagaimana disebutkan dalam hadits Sa’ad bin Abi Waqqash.

(5) Memanjatkan doa sesuai yang diinginkan. (Lihat Jalaa-ul Afham hal. 329-331)

Dalil untuk amalan nomor satu sampai dengan tiga disebutkan dalam hadits dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ

“Jika kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian bershalawatlah untukku. Karena siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafa’atku.” (HR. Muslim no. 384).

Adapun meminta wasilah pada Allah untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan dalam hadits dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِى وَعَدْتَهُ ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa mengucapkan setelah mendengar adzan ‘allahumma robba hadzihid da’watit taammah wash sholatil qoo-imah, aati Muhammadanil wasilata wal fadhilah, wab’atshu maqoomam mahmuuda alladzi wa ‘adtah’ [Ya Allah, Rabb pemilik dakwah yang sempurna ini (dakwah tauhid), shalat yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah (kedudukan yang tinggi), dan fadilah (kedudukan lain yang mulia). Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqom (kedudukan) terpuji yang telah Engkau janjikan padanya], maka dia akan mendapatkan syafa’atku kelak.” (HR.Bukhari no. 614 )

Ada juga amalan sesudah mendengarkan azan jika diamalkan akan mendapatkan ampunan dari dosa. Dari Sa’ad bin Abi Waqqash, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا. غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ

“Siapa yang mengucapkan setelah mendengar azan: Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh, radhitu billahi robbaa wa bi muhammadin rosulaa wa bil islami diinaa (artinya: aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, aku ridha sebagai Rabbku, Muhammad sebagai Rasul dan Islam sebagai agamaku), maka dosanya akan diampuni.” (HR. Muslim no. 386)

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bahwa seseorang pernah berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya muadzin selalu mengungguli kami dalam pahala amalan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قُلْ كَمَا يَقُولُونَ فَإِذَا انْتَهَيْتَ فَسَلْ تُعْطَهْ

“Ucapkanlah sebagaimana disebutkan oleh muadzin. Lalu jika sudah selesai kumandang azan, berdoalah, maka akan diijabahi (dikabulkan).” (HR. Abu Daud no. 524 dan Ahmad 2: 172. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan). Artinya, doa sesudah azan termasuk di antara doa yang diijabahi.

Setelah menyebutkan lima amalan di atas, Ibnul Qayyim berkata, “Inilah lima amalan yang bisa diamalkan sehari semalam. Ingatlah yang bisa terus menjaganya hanyalah as saabiquun, yaitu yang semangat dalam kebaikan.” (Jalaa-ul Afham, hal. 333).

Mari kita amalkan walaupun sederhana, yang penting rutin dan istiqamah. Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.

Referensi:
Jalaa-ul Afham fii Fadhli Ash Shalah was Salaam ‘ala Muhammad Khoiril Anam, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, terbitan Dar Ibni Katsir, cetakan kedua, tahun 1432 H.

📙-----------------------------------------✍️
𝗟𝗘𝗡𝗧𝗘𝗥𝗔 𝗦𝗔𝗟𝗔𝗙𝗜𝗬𝗔𝗛
📚 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑴𝒆𝒏𝒆𝒃𝒂𝒓 𝑲𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏

⌨️⌨️⌨️⌨️⌨️⌨️⌨️⌨️⌨️

Baarakallahu fiikum


14/07/2025

....!!!

Ada perintah kerjakan.

Ada larangan tinggalkan.

Copi paste mengikuti Rasulullah itu lebih AMAN dan MENDAMAIKAN HATI bersandar pada TUNTUNAN SEJATI...


 .....!!!Bismillaahirrahmaanirrahiym."Suami Terbaik, Suami yang Selalu Membantu Istri di RumahMau tahu suami terbaik?Sua...
14/07/2025

.....!!!

Bismillaahirrahmaanirrahiym.

"Suami Terbaik, Suami yang Selalu Membantu Istri di Rumah

Mau tahu suami terbaik?

Suami terbaik adalah yang paling baik pada keluarganya, contohnya selalu membantu urusan istri di rumah.

Membantu pekerjaan istri di rumah termasuk bentuk berbuat baik dari suami pada istri dan menunjukkan keluhuran akhlak suami.

Coba lihat bagaimanakah contoh dari suri tauladan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau berada di rumah.

عَنِ الأَسْوَدِ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ مَا كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصْنَعُ فِى أَهْلِهِ قَالَتْ كَانَ فِى مِهْنَةِ أَهْلِهِ ، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ

Dari Al-Aswad, ia bertanya pada ‘Aisyah, “Apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika berada di tengah keluarganya?” ‘Aisyah menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu shalat, beliau berdiri dan segera menuju shalat.” (HR. Bukhari, no. 6039)

Dalam Syarh Al-Bukhari karya Ibnu Batthol rahimahullah disebutkan bahwa Al-Muhallab menyatakan, inilah pekerjaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di rumahnya. Hal ini wujud tanda ketawadhu’an (kerendahan hati) beliau, juga supaya umatnya bisa mencontohnya. Karenanya termasuk sunnah Nabi, hendaklah seseorang bisa mengurus pekerjaan rumahnya, baik menyangkut perkara dunia dan agamanya."

Oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal,MSc

Baarakallahu fiikum


 ....!!!
14/07/2025

....!!!


Address

Sleman

Telephone

+6281227200284

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Hijrah menuju ridho Allah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Hijrah menuju ridho Allah:

Share