11/07/2025
Konten sensitif di Facebook merujuk pada postingan yang mungkin mengganggu sebagian pengguna, seperti konten yang mengandung kekerasan, konten seksual, atau konten yang berpotensi menyinggung. Facebook memberikan opsi bagi pengguna untuk mengontrol jenis konten sensitif yang mereka lihat melalui fitur "Kontrol Konten Sensitif".
*Jenis-jenis Konten Sensitif:
1.Kekerasan dan Pertumpahan Darah:
Postingan yang menampilkan adegan kekerasan, perkelahian, atau kecelakaan parah.
2.Konten Seksual:
Postingan yang menampilkan ketelanjangan, aktivitas seksual, atau konten yang dianggap vulgar secara seksual.
Gambar yang Menjijikkan:
Postingan yang menampilkan detail grafis tentang kebersihan atau perawatan, mutilasi, atau limbah tubuh manusia.
Bahasa Vulgar atau Provokatif:
Postingan yang menggunakan bahasa kasar atau provokatif.
3.Konten yang Berpotensi Menyinggung:
Postingan yang mungkin menyinggung agama, ras, jenis kelamin, politik, atau orientasi seksual.
💥Kontrol Konten Sensitif di Facebook:
Facebook menyediakan fitur Kontrol Konten Sensitif yang memungkinkan pengguna untuk mengatur seberapa banyak konten sensitif yang mereka lihat. Opsi yang tersedia meliputi:
1.Batasi: Mengurangi jumlah konten sensitif yang ditampilkan.
Izinkan: Menampilkan lebih banyak konten sensitif (tidak tersedia untuk pengguna di bawah 18 tahun).
Default: Mengikuti pengaturan default Facebook untuk konten sensitif.
2.Pengguna dapat menemukan Kontrol Konten Sensitif di menu pengaturan profil mereka, di bagian Akun, lalu pilih Kontrol Konten Sensitif.
Penting untuk diingat:
Facebook menghapus konten yang melanggar aturannya, termasuk konten yang mengandung kekerasan yang berlebihan, ketelanjangan orang dewasa, atau aktivitas seksual eksplisit.
Facebook juga memiliki kebijakan untuk konten yang mempromosikan produk atau layanan tertentu, seperti produk tembakau, produk dewasa, atau obat-obatan farmasi, yang mungkin juga dianggap sensitif.
Konten yang melanggar kebijakan Facebook dapat dihapus atau dibatasi, dan pengguna yang melanggar berulang kali dapat menghadapi sanksi.
semua orang pengikut Facebook