ESoetjie

ESoetjie Lebih sering monolog, tapi monggo aja berdialog atau berpolylog. creativepreneur

Tersaji semacam portofolio & proses kreatif; berupa irisan pengalaman tipis-tipis, sedikit adonan ilmu, bumbu trend secukupnya, dan hasil racikan konten kreatif.

IJAZAH PALSUDulu... yang jago nulis, bisa dapet kerjaan. Jago gambar, bisa jualan. Bisa ngedit suara, bisa dapet cuan. S...
07/06/2025

IJAZAH PALSU

Dulu... yang jago nulis, bisa dapet kerjaan. Jago gambar, bisa jualan. Bisa ngedit suara, bisa dapet cuan. Sekarang? Baru buka laptop, udah disapa AI: "Halo, mau saya bantu bikinin naskah, desain, lagu, atau ijazah sekalian?"

Yah elah. Bukan soal gak mau bersaing, tapi cepet amat AI nangkringnya. Belum juga narik nafas, udah ngacak-ngacak banyak profesi. Desainer ditinggal. Copywriter dilewat. Editor diloncatin. Terus kita yang dari dulu ngandelin proses, mesti ngapain?

“Tenang, AI mah tools doang, bukan pengganti.”
Ya iya sih. Tapi makin ke sini kok makin ke sono? Kayaknya pake tools itu bukan buat bantuin, tapi buat skip proses. Eh. Copas bagian dari proses bukan? Kalau yang dicopas prosesnya? Eh, lagi gak tuh?

"Gue udah coba bikin di AI, lu tinggal rapihin ya."
Laah... Mau? Atau mau gimana lagi? Dunia udah berubah. Yang dihargai bukan cuma karya, tapi siapa yang paling cepet (bayarin tagihan). Yang punya rasa kadang mulai kalah sama yang punya akses.

Yang dulu s**a bilang “proses itu penting”, sekarang malah paling sering nanya: "Eh, ada prompt siap pakai gak?"

Ijazah asli. Karya?
*Eh.

AI DI RUANG IPAI telah menggejala seperti sebaran virus dan vaksinasinya. Nyaris semua lini diwabahi. Bikin logo pakai A...
06/05/2024

AI DI RUANG IP

AI telah menggejala seperti sebaran virus dan vaksinasinya. Nyaris semua lini diwabahi. Bikin logo pakai AI, bikin gambar pakai AI, bikin video pakai AI, bikin artikel pakai AI, bikin musik dan lagu pakai AI, voice over pakai AI, bikin program pakai AI, bikin skripsi pun bisa pakai AI. Pada awalnya memang hanya mempengaruhi area eksekusi, namun siapa sangka banyak kejutan yang melampaui ide dan konsep kita yang 'keramat' itu.

Kesan pertama AI seperti menjanjikan profesi yang langka dan eksklusif; prompter (pembuat perintah spesifik untuk kecerdasan buatan dalam mewujudkan sesuatu). Sekejap saja itu terjadi, karena tak lama kemudian prompt menjadi perintah yang biasa saja; ada subyek, predikat, obyek, dan keterangan. Meskipun ada juga marketplacenya, posisi sekarang prompt bisa dicopas bebas dari komunitas. Maka sejak itulah AI memasuki ruang hak kekayaan intelektual kita.

Tinggal tunggu waktu saja AI mendominasi ruang IP kita. Yaitu ketika kita sudah tak percaya lagi bahwa ide dan konsep hasil buah kecerdasan kita lebih baik dari buah kecerdasan buatan.

Address

Pancoran
Jakarta
12770

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when ESoetjie posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to ESoetjie:

Share