TV Spartan

TV Spartan Media Spartan

Guntur Romli Sindir Perlindungan Silfester: “Ada Orang Kurus yang Melindungi, Malah Jadi Komisaris”Aktivis sekaligus pol...
08/08/2025

Guntur Romli Sindir Perlindungan Silfester: “Ada Orang Kurus yang Melindungi, Malah Jadi Komisaris”

Aktivis sekaligus politikus Guntur Romli menyoroti kasus terpidana Silfester Matutina yang hingga kini belum dieksekusi meski putusan pengadilan telah inkrah sejak 2019. Melalui unggahan di akun Facebook pribadinya, Guntur mengomentari berita Kompas berjudul "Silfester Matutina Belum Dieksekusi, Mahfud MD: Pasti Ada yang Melindungi".

“Ada orang kurus yang melindunginya. Makanya dari 2019 tidak pernah ditahan. Malah diangkat jadi komisaris 😡,” tulis Guntur.

Pernyataan tersebut menegaskan dugaan adanya pihak berpengaruh yang melindungi Silfester, sehingga proses hukum yang seharusnya dijalankan menjadi terhambat.

Kasus ini sebelumnya juga mendapat perhatian publik setelah mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan ada pihak yang melindungi terpidana tersebut. Hingga saat ini, belum ada kejelasan eksekusi terhadap Silfester, meski vonis penjara sudah berkekuatan hukum tetap.

Sekjend Spartan Dwi Kundoyo Takziah ke Rumah Duka Ibunda Angga Nugraha di BekasiBekasi — Sekretaris Jenderal Spartan, Dw...
06/08/2025

Sekjend Spartan Dwi Kundoyo Takziah ke Rumah Duka Ibunda Angga Nugraha di Bekasi

Bekasi — Sekretaris Jenderal Spartan, Dwi Kundoyo, melakukan kunjungan takziah ke rumah duka Ibunda dari Angga Nugraha, anggota Spartan, di Bekasi pada Rabu (06/08/2025).

Kehadiran Dwi Kundoyo beserta jajaran Spartan merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas organisasi terhadap keluarga yang sedang berduka. Dalam kesempatan tersebut, Sekjend Dwi Kundoyo menyampaikan duka cita yang mendalam serta doa agar almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

"Kami keluarga besar Spartan turut berbelasungkawa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan," ujar Dwi Kundoyo saat bertemu keluarga.

Selain memberikan doa dan ucapan belasungkawa, rombongan Spartan juga memberikan dukungan moral dan semangat kepada Angga Nugraha beserta keluarga agar tetap tegar menghadapi cobaan ini.

Suasana penuh haru menyelimuti rumah duka. Doa bersama dipanjatkan untuk almarhumah, diiringi harapan agar segala amal ibadahnya diterima, serta diampuni segala khilaf dan dosanya.

Islah Bahrawi Desak Eksekusi Silfester dan Usut Oknum KejaksaanPengamat Islah Bahrawi melalui akun X  menyoroti kejangga...
05/08/2025

Islah Bahrawi Desak Eksekusi Silfester dan Usut Oknum Kejaksaan

Pengamat Islah Bahrawi melalui akun X menyoroti kejanggalan dalam kasus pidana Silfester. Meski telah divonis 1,5 tahun penjara sejak 2019 dan putusan tersebut berkekuatan hukum tetap, eksekusi tak kunjung dilakukan. Ironisnya, terpidana masih bebas tampil di televisi dan media sosial.

Islah menegaskan, selain wajib segera menangkap terpidana, Kejaksaan juga perlu diusut karena adanya dugaan permainan oknum di balik kelambanan ini. “Aneh,” tulisnya, mempertanyakan diamnya aparat atas kasus yang sudah jelas status hukumnya.

PSI Kritik Bendera One Piece, Jhon Sitorus: Itu Logika Tolol!Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, kembali melontarkan krit...
05/08/2025

PSI Kritik Bendera One Piece, Jhon Sitorus: Itu Logika Tolol!

Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, kembali melontarkan kritik tajam terhadap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) lewat akun Twitter-nya . Kritik ini muncul merespons sikap salah satu kader PSI yang mempersoalkan pengibaran bendera One Piece menjelang 17 Agustus. Cuitan tersebut disertai tangkapan layar berita dari fajar.co.id berjudul “Kritik Pengibaran Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Kader PSI: Nasionalismenya Dipertanyakan.”

Dalam cuitannya, Jhon menyebut logika PSI sebagai "tolol", karena mempertanyakan nasionalisme seseorang hanya karena mengibarkan bendera fiksi. Menurutnya, hal yang lebih pantas dipertanyakan adalah diamnya PSI terhadap berbagai persoalan besar bangsa, mulai dari maraknya korupsi, praktek nepotisme terang-terangan, hingga pengesahan undang-undang yang merugikan rakyat.

“Seperti saya katakan, kalian hanya ormas kelas kabupaten yang dipaksa seolah-olah besar. Mulut kader-kadernya hanya sekelas jabatan menteri, wamen, dan komisaris tak lebih dari itu,” tulis Jhon.

Ia juga menyerukan agar partai seperti PSI lebih vokal terhadap isu-isu yang menyentuh kepentingan rakyat, seperti intimidasi terhadap masyarakat, kebijakan yang merugikan, hingga meningkatnya ketimpangan sosial dan pengangguran.

Penutup dari cuitan Jhon menyindir arah ideologi PSI yang dianggap lebih menuhankan sosok Jokowi ketimbang berpegang pada nilai-nilai perjuangan partai yang sejati.

“Makanya, ideologi partai jangan menuhankan Jokowi sebagai isme. Jokowi ambruk, ambruk juga gajah ingusan,” pungkasnya.

Angga Nugraha: Pak Hasto Mungkin Tak Terpilih, Tapi Loyalitas Kami Tak LunturSeorang kader PDI Perjuangan, Angga Nugraha...
02/08/2025

Angga Nugraha: Pak Hasto Mungkin Tak Terpilih, Tapi Loyalitas Kami Tak Luntur

Seorang kader PDI Perjuangan, Angga Nugraha, menyampaikan rasa bahagianya atas kehadiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam sebuah acara partai. "Kami sangat senang sekali Pak Hasto bisa datang ke sini," ujarnya kepada wartawan, dikutip dari DetikSumut.

Angga menilai bahwa ada muatan politis dalam kasus hukum yang menimpa Hasto. "Unsur politisnya sangat besar sekali, sejak awal Pak Sekjen masuk (ke tahanan KPK)," ucapnya.

Meski situasi politik berubah, Angga menegaskan loyalitasnya terhadap Ketua Umum PDIP. "Sebagai kader dan pendukung, harapan saya seperti itu. Yang jelas, kalaupun tidak terpilih lagi, tetap kami patuh pada Bu Megawati sebagai ketua umum," tuturnya.

02/08/2025

Megawati Menitikkan Air Mata Saat Hasto Hadir di Kongres PDIP

Nusa Dua, Bali — Suasana haru menyelimuti pembukaan Kongres ke-6 PDI Perjuangan yang digelar di Nusa Dua, Bali, Sabtu (2/8). Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, tampak tak kuasa menahan air mata saat menyambut kedatangan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

Momen mengharukan ini terjadi di tengah sorotan publik terhadap Hasto, yang belakangan menjadi perhatian usai menerima amnesti dari Presiden Prabowo Subianto. Meski demikian, Hasto tetap hadir dalam kongres sebagai bentuk loyalitas dan tanggung jawab terhadap partai.

Megawati yang berdiri di podium terlihat menyeka air mata saat Hasto masuk ke arena kongres. Tepuk tangan riuh dari para kader mengiringi suasana emosional tersebut. Banyak yang menilai, tangisan Megawati bukan sekadar ekspresi pribadi, tetapi juga simbol kuatnya solidaritas dan ikatan emosional di internal PDIP.

Kongres ini menjadi ajang penting bagi konsolidasi partai sekaligus peneguhan sikap politik PDIP pasca Pemilu 2024. Hadirnya Hasto dalam kongres ini pun menandai penguatan posisi dan semangat kebersamaan di tubuh partai berlambang banteng tersebut.

Islah Bahrawi: Amnesti Prabowo Itu Biasa, yang Aneh Justru Pendukung Jokowi MarahPresiden Prabowo Subianto baru-baru ini...
02/08/2025

Islah Bahrawi: Amnesti Prabowo Itu Biasa, yang Aneh Justru Pendukung Jokowi Marah

Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini memberikan amnesti kepada sejumlah tokoh politik, sebuah langkah yang sejatinya bukan hal baru dalam sejarah pemerintahan Indonesia. Beberapa presiden sebelumnya pun pernah mengambil kebijakan serupa sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi nasional atau penyelesaian konflik hukum-politik.

Namun yang menjadi sorotan bukanlah tindakan Presiden Prabowo, melainkan reaksi dari sebagian pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang secara emosional mengecam keputusan tersebut. Islah Bahrawi, melalui akun X (Twitter)-nya , menyatakan bahwa pemberian amnesti oleh presiden adalah hal yang wajar dan konstitusional. Ia mempertanyakan logika kemarahan yang datang dari pendukung Jokowi atas kebijakan yang tidak secara langsung menyangkut mereka.

"Justru yang aneh adalah: banyak pendukung Jokowi marah-marah dan memaki-maki Pak Prabowo. Hubungannya apa?" tulis Islah.

Reaksi tersebut dianggap sebagai cerminan dinamika politik yang belum sepenuhnya stabil pasca Pilpres 2024. Ada kemungkinan bahwa keputusan amnesti ini menabrak narasi lama atau simbol-simbol politik yang selama ini dijaga oleh kelompok tertentu.

Islah mengajak publik untuk melihat kebijakan ini secara objektif, bukan melalui kacamata loyalitas atau kepentingan sempit. Dalam konteks demokrasi, presiden memang memiliki hak prerogatif untuk memberikan amnesti, dan penggunaannya tidak selalu bermuatan politis.

Amnesti dan Abolisi dari Presiden Prabowo, Dwi Kundoyo: “Jangan Sekali-Kali Merapat ke PSI”DPR RI menyetujui pemberian a...
31/07/2025

Amnesti dan Abolisi dari Presiden Prabowo, Dwi Kundoyo: “Jangan Sekali-Kali Merapat ke PSI”

DPR RI menyetujui pemberian amnesti untuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto serta abolisi untuk ekonom sekaligus mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong. Keputusan ini muncul setelah usulan resmi dari Presiden Prabowo Subianto.

Melalui akun Twitter-nya, , Dwi Kundoyo mengomentari langkah politik tersebut dengan nada sinis namun tajam. Ia menulis, “Bacaan politik gue, jangan sekali-kali merapat ke PSI .”

Cuitan itu disertai dua tangkapan layar berita, masing-masing dari Kumparan dan CNN Indonesia, yang memberitakan pernyataan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, terkait pemberian amnesti dan abolisi oleh Presiden Prabowo.

Kritik Dwi Kundoyo seolah mengarah pada manuver politik yang penuh perhitungan, terutama menjelang dinamika baru dalam koalisi pemerintahan ke depan. PSI, yang belakangan digadang-gadang semakin dekat dengan lingkaran kekuasaan, dianggapnya sebagai pihak yang "harus dijauhi" bila ingin tetap berada di jalur politik kritis.

Denny Siregar: Komisaris BUMN, Antara Kursi Kosong dan Jilat AtasanDalam sebuah unggahan di akun Facebook-nya, pegiat me...
30/07/2025

Denny Siregar: Komisaris BUMN, Antara Kursi Kosong dan Jilat Atasan

Dalam sebuah unggahan di akun Facebook-nya, pegiat media sosial Denny Siregar mengungkapkan kegelisahannya terhadap fenomena orang-orang yang menjadikan jabatan Komisaris di perusahaan negara (BUMN) sebagai cita-cita tertinggi mereka. Menurutnya, peran Komisaris di BUMN sudah jauh melenceng dari esensi sebenarnya.

"Di perusahaan swasta, posisi Komisaris itu strategis dan penting. Mereka bukan sekadar simbol, tapi punya tanggung jawab membangun jaringan, memberi arah perusahaan, bahkan menentukan siapa yang pantas jadi Direktur," tulis Denny. Tapi sayangnya, lanjut dia, di BUMN, jabatan ini kerap jadi ajang bagi-bagi kekuasaan tanpa memperhatikan kompetensi.

Ia menyoroti ironi ketika seseorang dengan latar belakang pencipta lagu bisa menduduki kursi Komisaris di perusahaan pupuk. "Apa dia ngerti pupuk? Gimana bisa dia bantu kembangkan perusahaan?" sindirnya.

Denny juga mengkritik keras kinerja BUMN yang terus merugi meski memegang status monopoli. "Siapa kompetitor PLN? Gak ada. Tapi kok bisa rugi ratusan triliun? Jawabannya: goblok. Goblok dalam menempatkan orang yang bukan profesional," ujarnya blak-blakan.

Baginya, investasi terbesar bukan di produk atau barang, melainkan di manusia. Maka dari itu, meski digoda fasilitas dan gaji besar, ia tak pernah berminat menjadi Komisaris BUMN. "Hidup bukan cuma soal uang, tapi juga kehormatan. Kalau cuma buat cari makan, monyet juga bisa hidup."

Dengan gaya sarkas dan khasnya, Denny menutup unggahan dengan kalimat ringan: "Seruput kopinya dulu sore-sore gini, sayang tahu isinya belum datang..."

Dwi Kundoyo Sindir Kenaikan Angka Kemiskinan di Jakarta: “Akhirnya Ada Juga yang Naik di Era Prabowo”Pegiat media sosial...
26/07/2025

Dwi Kundoyo Sindir Kenaikan Angka Kemiskinan di Jakarta: “Akhirnya Ada Juga yang Naik di Era Prabowo”

Pegiat media sosial Dwi Kundoyo melontarkan kritik tajam terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Kritik itu disampaikan lewat unggahan di akun Twitter-nya (), yang menyertakan tangkapan layar berita dari Antara berjudul “Jumlah penduduk miskin di Jakarta naik pada Maret 2025.”

Dalam cuitannya, Dwi menulis:

“Hore.... Dengan presiden baru dan gubernur (lebih baru) , ada juga angka yg naik.”

Unggahan ini segera viral dan menuai banyak respons dari netizen, sebagian besar menyoroti ironi di balik pernyataan tersebut. Pasalnya, kenaikan jumlah penduduk miskin justru terjadi di awal masa pemerintahan yang semestinya membawa harapan baru bagi masyarakat.

Data Antara yang merujuk pada BPS menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Jakarta kembali meningkat pada Maret 2025, setelah sebelumnya mengalami tren penurunan. Fakta ini menimbulkan kekhawatiran publik soal efektivitas kebijakan ekonomi di bawah pemimpin baru.

Sindiran Dwi mencerminkan kekecewaan sebagian masyarakat yang berharap adanya perbaikan cepat pascapergantian kepemimpinan nasional dan daerah. Namun sejauh ini, realitas di lapangan justru menunjukkan tantangan yang belum terselesaikan.

Eko Kuntadhi: Sidang Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto Penuh KeanehanPegiat media sosial Eko Kuntadhi kembali menyoroti ...
25/07/2025

Eko Kuntadhi: Sidang Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto Penuh Keanehan

Pegiat media sosial Eko Kuntadhi kembali menyoroti kejanggalan dalam proses hukum dua tokoh politik, Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto. Dalam cuitannya, ia menyebut bahwa vonis untuk Tom Lembong selama 4,5 tahun dan Hasto selama 3,5 tahun menunjukkan pola sidang yang sarat keanehan.

“Setelah persidangan Tom Lembong yang penuh kejanggalan, memutus 4,5 tahun. Kini sidang Hasto yang juga aneh, putusannya 3,5 tahun,” tulis Eko lewat akun .

Ia menilai publik kembali disuguhi peristiwa hukum yang tidak hanya janggal dari sisi prosedural, tetapi juga terkesan bernuansa politis. Menurutnya, dua kasus ini makin memperkuat persepsi bahwa hukum sedang tidak bekerja secara netral, melainkan menjadi alat kekuasaan.

Komentar Eko Kuntadhi ini memicu kembali perdebatan publik soal independensi lembaga peradilan, terutama dalam menangani tokoh-tokoh dengan latar belakang politik tertentu.

24/07/2025

Pemeriksaan Saksi Atas Laporan Budi Arie, PDIP: Ini Fitnah dan Penghinaan Terhadap Partai

Jakarta – Pemeriksaan saksi atas laporan terhadap Budi Arie Setiadi terus berlanjut. Hari ini, dua orang saksi kembali diperiksa oleh penyidik terkait laporan kader PDI Perjuangan atas dugaan fitnah dan penghinaan institusi partai. Laporan ini merespons pernyataan Budi Arie yang menyebut PDI Perjuangan sebagai “otak judi online” dalam sebuah video yang kini tersebar luas di media sosial.

Kedua saksi yang diperiksa, yakni Novi dan Andreas, dimintai keterangan untuk melengkapi proses penyidikan. “Tadi diperiksa kurang lebih 28 sampai 30 pertanyaan, semuanya terkait dengan kronologi dan isi video yang jadi dasar laporan,” ujar Wiradarma Harefa

Para pelapor menyebut video yang beredar telah menimbulkan keresahan, terutama karena tersebar dalam potongan-potongan yang menyesatkan. Mereka menyerahkan bukti video utuh serta delapan akun media sosial yang teridentifikasi ikut menyebarkan konten tersebut di Instagram, YouTube, dan TikTok.

“Ini jelas fitnah. Tidak ada bukti, tidak ada klarifikasi dari Budi Arie. Apa yang disampaikan merupakan penghinaan terhadap institusi partai,” ungkapnya. “Kami sebagai kader tidak bisa membiarkan ini. Menjaga marwah dan kehormatan partai adalah bagian dari tugas kami.”

Pemeriksaan ini merupakan kelanjutan dari rangkaian laporan hukum terhadap Budi Arie. Sebelumnya, telah diperiksa satu saksi dari pihak pelapor, dan penyidik dikabarkan akan segera memanggil saksi yang merekam video tersebut, serta Budi Arie sendiri sebagai terlapor.

“Kami sudah tanyakan ke penyidik, dan informasinya pemanggilan terhadap terlapor akan segera dilakukan. Kita tunggu saja waktunya,” tambahnya.

PDI Perjuangan menegaskan akan terus memperjuangkan proses hukum ini demi keadilan dan penegakan martabat partai.

?

Address

Jakarta Selatan
South Jakarta
12980

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when TV Spartan posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share