29/09/2025
sejarah penemuan candi prambanan
Penemuan kembali Candi Prambanan dimulai pada abad ke-17 setelah lama terbengkalai, dengan peran penting dari para penjelajah Eropa, khususnya Belanda, pada abad ke-18 dan ke-19. Candi ini sempat runtuh akibat gempa bumi, letusan gunung Merapi, dan bencana alam lainnya sebelum ditemukan kembali.
Kronologi penemuan dan pemugaran
1733: Sejumlah sumber menyebut bahwa seorang juru survei Belanda bernama C.A. Lons menemukan reruntuhan Candi Prambanan. Penemuan ini membuat dunia luar menyadari keberadaan kompleks candi yang tersembunyi.
1770-an: Seorang Belanda bernama Van Boeckholtz juga dilaporkan mengunjungi reruntuhan candi dan melaporkan penemuannya.
1811–1816: Saat Inggris berkuasa di Jawa, Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles tertarik dengan temuan ini. Ia mengirim salah satu bawahannya, Colin Mackenzie, untuk meneliti kompleks candi. Mackenzie membuat sketsa dan laporan, tetapi ia meninggal sebelum sempat menyelesaikan penelitiannya.
1880-an: Selama periode ini, reruntuhan Prambanan masih menjadi tempat perburuan artefak. Beberapa orang, termasuk seorang fotografer bernama Kassian Cephas, mendokumentasikan kondisi candi.
Awal abad ke-20: Barulah pemerintah kolonial Belanda memulai upaya pemugaran yang serius di bawah pengawasan Jawatan Purbakala.
1918: Pemugaran pertama dimulai, diawali dengan Candi Siwa, candi utama di kompleks tersebut.
1930-an: Upaya pemugaran terus berlanjut, tetapi terhenti karena Perang Dunia II.
1953: Pemugaran Candi Siwa selesai, dan diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Namun, pemugaran kompleks Prambanan secara keseluruhan masih terus berlanjut hingga kini.
1993: Pemerintah Indonesia mengambil alih tanggung jawab penuh atas pemugaran.
1999: UNESCO menetapkan Candi Prambanan sebagai Situs Warisan Dunia, mengakui nilai sejarah dan arsitekturnya yang luar biasa.
Legenda versus sejarah
Meskipun ada legenda populer tentang Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso yang konon membangun 1.000 candi dalam semalam, sejarah sesungguhnya berbeda. Candi Prambanan dibangun oleh ratusan ribu pekerja pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
Peran arkeolog dalam pemugaran
Setelah ditemukan kembali, upaya pemugaran menghadapi tantangan besar karena kerusakan yang parah. Salah satu metode yang digunakan adalah 'anastilosis', yaitu merekonstruksi kembali candi dengan menggunakan batu asli dan menambahkan batu baru jika diperlukan. Proses pemugaran ini adalah salah satu yang terlama dan paling rumit di Indonesia, mengingat jumlah candi yang harus dipulihkan sangat banyak