25/07/2025
Seorang siswa baru di salah satu SMPN di Sragen, menjadi korban pemukvlan oleh kakak kelasnya di sekolah seusai kegiatan penyuluhan anti pervndungan.
Kasus pemvkulan siswa baru oleh kakak kelas itu menjadi perhatian publik di wilayah Gondang dan sekitarnya. Aparat Polsek Gondang, ikut turun tangan menangani perkara itu. Bahkan Unit PPA Polres Sragen sudah mendapatkan aduan & masih menunggu upaya mediasi antara orang tua korban dan orang tua pelaku yang difasilitasi sekolah.
Korban didampingi orang tuanya, saat ditemui awak media di kediamannya di Sambungmacan, Sragen, mengungkapkan peristiwa itu bermula saat pelajaran IPA. Saat itu 32 siswa Kelas VII-G dikasih tugas menyalin dan mengerjakan materi dari guru. Saat itu tidak ada guru di dalam ruang kelas.
"Tiba-tiba ada kakak kelas menggedor-gedor jendela. Saat itu siswa tidak ada yang keluar ruang kelas. Kemudian kakak kelas yang menggedor-gedor itu masuk ruang kelas. Sekitar lima orang. Mereka membawa ular yang sudah mati & dilempar mengenai salah satu siswi dan akhirnya menjerit. Mereka juga menggambar alat kelamin laki-laki di papan tulis. Kami tidak kenal mereka karena masih siswa baru," kisah korban.
Korban melanjutkan, para kakak tingkat keluar dan pintunya ditutup oleh salah seorang siswi. Tp kemudian dibuka lagi.
"Saya mencoba menahan pintu itu tetapi didorong dan akhirnya bisa masuk lagi. Kemudian mereka mendekati saya. Salah satu menarik kerah baju saya. Kemudian menekan leher saya. Setelah itu saya dipukul mengenai bagian mata kiri. Setelah itu saya tidak ingat karena saya terjatuh dan tidak ingat apa-apa," jelas dia.
Orang tua korban mengatakan, dari informasi, lengan dan kaki dikeluhkan sakit. Awalnya anaknya dibawa ke klinik. Saat di klinik, anaknya merasa pusing dan penglihatannya kabur.
"Kemudian kami merujuk ke RSUD Sragen untuk dilakukan CT scan dan periksa. Hasilnya alhamdulillah baik," jelas dia.
Sementara Plt kepala sekolah tersebut, NS, saat dimintai konfirmasi membenarkan adanya pemukulan siswa Kelas VIII terhadap siswa baru Kelas VII. Dia mengaku korban pemukulan dibawa ke klinik dengan menggunakan mobilnya sendiri.
Selengkapnya di Solopos.com