Singa Dangdut Pantura

Singa Dangdut Pantura VIDEO KUMPULAN TEMBANG PENTAS SINGA DANGDUT, Dan Tembabg Dangdut Pantura

12/11/2025

PONG ICI KIPONG
berat

08/11/2025

ISEP ISEP TEBU CITRA NADA
berat

08/11/2025

Pijit lemah sahwat
berat

05/11/2025

Salah Uwong - Aviva Lia
berat

28/10/2025

Rintihan Tante Rita

TENGAH malam. Puncak gunung diliputi kabut tebal. Cuaca dingin. Cuacasangat dingin.Acara naik gunung yang tujuannya memperingati Kemerdekaan RI tidakberjalan sesuai rencana. Yang ada adalah kesengsaraan. Setidaknya itu yangdirasakan Ratih Anggraeni, Amelia Kusumo dan Alya Syahfie. Mereka sangatmenderita. Rasa dingin benar-benar menusuk kulit.Ratih, Amelia dan Alya menggigil. Sweater dan jaket yang membungkus tubuhseperti tidak memberi dampak sedikitpun. Rasa dingin tetap menusuk tulang.Mereka menggigil. Mereka gemetar. Gigi mereka bahkan terdengarbergemeletuk.Bimo Prakoso, suami Ratih memeluk istrinya erat-erat. Begitu juga denganHamdan Arifin, suami Amelia dan Kosasih Atmadja, suami Alya.Hanya Rangga Saputra, yang tidak membawa pasangan karena belum menikah,yang tidak berbuat apa-apa. Sejak tadi dia sudah mencoba membuat api unggun.Namun kabut tebal yang basah membuat usahanya sia-sia.Lagipula, mereka tak punya cukup bahan untuk dibakar. Koran Kompas yangdibawa Hamdan sudah dibakar sejak tadi.Ketiga pasangan itu berada di sebuah tenda besar yang dibuat tak lama setelahmereka tiba di puncak. Ketiga pasangan itu saling dekap, berpelukan erat,mencoba mengusir rasa dingin yang memang luar biasa.“Sial, kita datang di waktu yang salah,” ujar Bimo sambil mendekap Ratihistrinya.“Iya nih, dingin pake banget. Kasihan mereka,” kata Kosasih sambil mengelusrambut Alya istrinya.Bagi para lelaki, mendaki gunung merupakan hal yang biasa. Kegiatan itu sudahmereka lakukan semenjak mahasiswa. Mereka merupakan anggota MahasiswaPecinta Alam (Mapala) yang sangat aktif.Meski sudah menikah dan tinggal di lokasi berbeda di Jakarta, Bimo, Hamdan,Kosasih serta Rangga masih menyempatkan diri untuk mendaki.Ide untuk memperingati Kemerdekaan di puncak gunung sudah mengemukasejak empat atau lima tahun lalu, namun tak pernah terealisasi. Baru di tahun iniakhirnya rencana itu bisa terlaksana. Yang menggembirakan adalah para istri,yang sejak awal tidak tertarik dengan kegiatan.

RANGGA mereguk miras. Dia bisa merasakan kehangatan memasukitenggorokannya, lalu memasuki dada. Tubuhnya menghangat. Namun Ranggatahu, rasa hangat ini hanya sebentar. Tak lama lagi rasa hangat akan menghilangoleh terpaan rasa dingin yang memang benar-benar luar biasa.Dia melirik ke botol kecil yang dipegangnya. Botol itu nyaris kosong. Tinggalseperempat bagian yang terisi.Sekilas dia melirik ke tenda besar di sebelah kanan. Tenda itu gelap gulita.Namun dia tahu, di dalam tenda ada aktivitas. Bukan aktivitas biasa melainkanpermainan cinta.Dalam kegelapan samar dia melihat gerakan. Ketiga temannya sedangmenggoyang istri masing-masing.Rangga menarik nafas panjang. Diam-diam dia bersyukur karena memutuskanuntuk tidak membawa salah satu pacarnya. Jika pacarnya ikut, pasti dia jugaterpaksa melakukan “anti hipo”.Dia bukannya tidak mau bermain cinta dengan pacarnya, namun melakukanhubungan intim di dalam tenda dalam kondisi gelap gulita dan diterpa rasadingin menusuk tulang bukan hal yang diinginkannya.Dia kemudian mengambil gitar yang sejak tadi tergeletak di atas tikar. Bahkangitar itu terasa sangat dingin.Rangga merebahkan tubuhnya di tikar. Kepalanya berbantalkan tas. Perlahan diamemetik gitar. Dia tak ingin bernyanyi. Dia hanya ingin memetik gitar.Petikan gitarnya mengalun menembus malam.Petikan gitarnya seolah menjadi pengiring bagi ketiga pasangan di dalam tendayang sedang bermain cinta.Rangga memejamkan mata. Cuaca dingin seperti ini paling menyenangkan jikabisa tidur.Dia terus memetik gitarnya sambil memejamkan mata.Kemudian sunyi.Petikan gitar Rangga terhenti. Dia tertidur.Di dalam tenda, Bimo Kosasih sedang menggoyang Ratih istrinya.Di dekat mereka terbaring Amelia yang juga sementara digoyang Hamdan.Tidur paling kanan adalah Alya, yang juga sementara digoyang Kosasih.Tak ada suara.Yang terdengar hanya dengus nafas tertahan.Rangga yang sudah terlelap tidak mendengar ketika Hamdan mengerang,pertanda dia sudah “keluar”.Tak lama Bimo juga mengerang. Diikuti Kosasih.Ketiga lelaki itu sudah menuntaskan satu babak “anti-hipo” dengan menggoyangistri masing-masing.Kabut masih tebal.Rasa dingin masih menusuk tubuh.

12/10/2025

22/09/2025

Akhirnya Mengaku Dukun Yg Shantet Mpok Alpa Hanya Suruhan, Polisi Temukan Buhul Santet Dirumah Alpa?
berat

21/09/2025

ODGJ DIPRRKOSA dipinggir jalan Raya
Bunderan Pagaden
berat

04/09/2025

ISEP ISEP TEBU CITRA NADA
berat

05/08/2025

Em kemana sih ya Bang , ko lama bamg
berat

Address

Cipunagarana
Subang
41257

Telephone

+6285237313443

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Singa Dangdut Pantura posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share