Lingkaran Media

Lingkaran Media Menyampaikan Berita Terkini

DONASI: https://sociabuzz.com/lingkaranmedia

𝗠𝗲𝗻𝘁𝗲𝗿𝗶 𝗦𝗲𝗸𝗿𝗲𝘁𝗮𝗿𝗶𝘀 𝗡𝗲𝗴𝗮𝗿𝗮 (𝗠𝗲𝗻𝘀𝗲𝘀𝗻𝗲𝗴) yang juga Juru Bicara Presiden RI, Prasetyo Hadi, membantah maraknya kebijakan ken...
14/08/2025

𝗠𝗲𝗻𝘁𝗲𝗿𝗶 𝗦𝗲𝗸𝗿𝗲𝘁𝗮𝗿𝗶𝘀 𝗡𝗲𝗴𝗮𝗿𝗮 (𝗠𝗲𝗻𝘀𝗲𝘀𝗻𝗲𝗴) yang juga Juru Bicara Presiden RI, Prasetyo Hadi, membantah maraknya kebijakan kenaikan pajak di daerah sebagai akibat kurangnya alokasi anggaran dari pemerintah pusat.

Menurut Prasetyo, penyebab kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) di suatu daerah berbeda dengan daerah lain.

"𝙏𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙙𝙖 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙚𝙗𝙖𝙗𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙞𝙩𝙪, 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙮𝙖 (𝙠𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙥𝙪𝙨𝙖𝙩). 𝙄𝙩𝙪 𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙚𝙗𝙞𝙟𝙖𝙠𝙖𝙣-𝙠𝙚𝙗𝙞𝙟𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙩𝙞𝙖𝙥 𝙥𝙚𝙢𝙚𝙧𝙞𝙣𝙩𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙚𝙧𝙖𝙝, 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖-𝙗𝙚𝙙𝙖 𝙖𝙣𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙠𝙖𝙗𝙪𝙥𝙖𝙩𝙚𝙣 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙗𝙪𝙥𝙖𝙩𝙚𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙖𝙞𝙣𝙣𝙮𝙖," ujar Prasetyo, Kamis (14/8/2025).

Ia memberi contoh, kenaikan PBB di Kabupaten Pati berbeda dengan kabupaten lain.

Prasetyo pun memastikan kenaikan PBB juga sudah dilakukan dengan pertimbangan kondisi masing-masing daerah.

"𝙅𝙖𝙙𝙞 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣, 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙧𝙪𝙩 𝙥𝙚𝙣𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙠𝙖𝙢𝙞, 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙞𝙩𝙪. 𝙆𝙖𝙡𝙖𝙪𝙥𝙪𝙣 𝙖𝙙𝙖 𝙧𝙚𝙣𝙘𝙖𝙣𝙖 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙠𝙚𝙗𝙞𝙟𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙣𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙋𝘽𝘽 𝙞𝙩𝙪 𝙙𝙞 𝙙𝙖𝙚𝙧𝙖𝙝 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙣𝙜-𝙢𝙖𝙨𝙞𝙣𝙜," katanya.

Prasetyo bilang, pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian terkait fenomena kenaikan pajak ini. Pembicaraan dengan Mendagri dilakukan setelah kenaikan pajak di berbagai daerah menimbulkan permasalahan.

"𝙆𝙖𝙢𝙞 𝙠𝙚𝙢𝙖𝙧𝙞𝙣 𝙠𝙤𝙣𝙨𝙪𝙡𝙩𝙖𝙨𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙈𝙚𝙣𝙩𝙚𝙧𝙞 𝘿𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙉𝙚𝙜𝙚𝙧𝙞, 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙤𝙤𝙧𝙙𝙞𝙣𝙖𝙨𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙧𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙘𝙖𝙧𝙞 𝙧𝙪𝙢𝙪𝙨𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖, 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠. 𝙆𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙩𝙪 𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙠𝙚𝙗𝙞𝙟𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙚𝙩𝙞𝙖𝙥 𝙥𝙚𝙢𝙚𝙧𝙞𝙣𝙩𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙚𝙧𝙖𝙝," ujar Prasetyo.

"𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙗𝙖𝙝𝙬𝙖 𝙠𝙤𝙤𝙧𝙙𝙞𝙣𝙖𝙨𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙚𝙢𝙪𝙙𝙞𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙗𝙞𝙟𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙞𝙩𝙪 𝙙𝙞𝙧𝙖𝙨𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙞𝙢𝙗𝙪𝙡𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝, 𝙣𝙖𝙝 𝙙𝙞𝙨𝙞𝙩𝙪𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙚𝙢𝙪𝙙𝙞𝙖𝙣 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙤𝙤𝙧𝙙𝙞𝙣𝙖𝙨𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙞𝙣𝙩𝙚𝙣𝙨," tambahnya.

Untuk diketahui, setidaknya ada lima daerah yang saat ini menerapkan kenaikan PBB dalam jumlah besar, yakni Pati, Jombang, Semarang, Bone, dan Cirebon.

Masyarakat di kelima daerah itu pun ramai-ramai menolak kebijakan pemerintah daerahnya dengan menggelar aksi demonstrasi.

𝗕𝘂𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗣𝗮𝘁𝗶, 𝗦𝘂𝗱𝗲𝘄𝗼, meminta maaf terkait ucapannya yang terkesan menantang massa untuk berdatangan berdemonstrasi menol...
07/08/2025

𝗕𝘂𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗣𝗮𝘁𝗶, 𝗦𝘂𝗱𝗲𝘄𝗼, meminta maaf terkait ucapannya yang terkesan menantang massa untuk berdatangan berdemonstrasi menolak kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) hingga 250 persen.

Dia menegaskan tak bermaksud menantang massa.

Video Bupati Pati Sudewo menantang massa untuk ramai-ramai berdatangan ini pun ramai di media sosial.

Salah satunya diunggah akun TikTok beberapa waktu lalu.

Pada unggahan itu Sudewo memberikan tanggapan terkait adanya wacana aksi demo penolakan kenaikan PBB-P2 sebesar 250 persen pada 13 Agustus 2025.

"𝙎𝙞𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙠𝙨𝙞, 𝙔𝙖𝙮𝙖𝙠 𝙂𝙪𝙣𝙙𝙪𝙡? 𝙎𝙞𝙡𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣, 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 5.000 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜, 50 𝙧𝙞𝙗𝙪 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙧𝙪𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙚𝙧𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙜𝙚𝙣𝙩𝙖𝙧. 𝙎𝙖𝙮𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙪𝙗𝙖𝙝 𝙠𝙚𝙥𝙪𝙩𝙪𝙨𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥 𝙢𝙖𝙟𝙪 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙞𝙣𝙨𝙩𝙧𝙪𝙠𝙨𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙖𝙥𝙖𝙧𝙖𝙩𝙪𝙧 𝙥𝙚𝙢𝙚𝙧𝙞𝙣𝙩𝙖𝙝 𝙆𝙖𝙗𝙪𝙥𝙖𝙩𝙚𝙣 𝙋𝙖𝙩𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙗𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙗𝙖𝙧𝙜𝙖𝙞𝙣𝙞𝙣𝙜 𝙖𝙥𝙖 𝙥𝙪𝙣 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙔𝙖𝙮𝙖𝙠 𝙂𝙪𝙣𝙙𝙪𝙡. 𝙎𝙞𝙡𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙖𝙙𝙖 𝙥𝙞𝙝𝙖𝙠 𝙥𝙞𝙝𝙖𝙠 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙪 𝙙𝙚𝙢𝙤 𝙨𝙞𝙡𝙖𝙠𝙖𝙣. 𝙎𝙖𝙮𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙜𝙚𝙣𝙩𝙖𝙧, 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙪𝙣𝙙𝙪𝙧 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙡𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙝," katanya.

"𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙧𝙗𝙖𝙞𝙠 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙣𝙜𝙪𝙣𝙖𝙣 𝙆𝙖𝙗𝙪𝙥𝙖𝙩𝙚𝙣 𝙋𝙖𝙩𝙞. 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙧𝙗𝙖𝙞𝙠 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙧𝙖𝙠𝙮𝙖𝙩 𝙆𝙖𝙗𝙪𝙥𝙖𝙩𝙚𝙣 𝙋𝙖𝙩𝙞," tambahnya.

Bupati Pati Sudewo kemudian menyampaikan permohonan maaf. Ucapan maaf itu disampaikannya dalam saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (7/8/2025).

"𝙎𝙖𝙮𝙖 𝙢𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙢𝙖𝙖𝙛 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙨𝙖𝙧-𝙗𝙚𝙨𝙖𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙩𝙖𝙨 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙮𝙖𝙩𝙖𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙮𝙖 5.000 𝙨𝙞𝙡𝙖𝙠𝙖𝙣, 50 𝙧𝙞𝙗𝙪 𝙢𝙖𝙨𝙨𝙖 𝙨𝙞𝙡𝙖𝙠𝙖𝙣. 𝙎𝙖𝙮𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙧𝙖𝙠𝙮𝙖𝙩. 𝙎𝙖𝙢𝙖 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙙𝙖 𝙢𝙖𝙠𝙨𝙪𝙙 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙧𝙖𝙠𝙮𝙖𝙩, 𝙢𝙤𝙨𝙤𝙠 𝙧𝙖𝙠𝙮𝙖𝙩 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙩𝙖𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜," ucapnya.

Sudewo berharap agar demo berjalan lancar. Massa bisa menyampaikan aspirasi kepada pemerintah Kabupaten Pati.

"𝙎𝙖𝙮𝙖 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙪𝙥𝙖𝙮𝙖 𝙙𝙚𝙢𝙤 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩 𝙗𝙚𝙧𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙣𝙘𝙖𝙧 𝙙𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙩𝙪𝙡 𝙗𝙚𝙩𝙪𝙡 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙨𝙥𝙞𝙧𝙖𝙨𝙞 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙙𝙞𝙩𝙪𝙢𝙥𝙖𝙣𝙜𝙞 𝙥𝙞𝙝𝙖𝙠 𝙩𝙚𝙧𝙩𝙚𝙣𝙩𝙪," jelasnya.

Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan pascapenertiban Satpol PP terhadap donasi yang dikumpulkan massa aliansi Masyarakat Pati Bersatu. Sudewo berharap aksi demo nantinya berjalan lancar dan aman.

𝗠𝗲𝗱𝗶𝗮 𝗠𝗮𝗹𝗮𝘆𝘀𝗶𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗖𝗵𝗶𝗻𝗮 menyoroti pemberitaan pemasangan bendera manga Jepang "𝗼𝗻𝗲 𝗽𝗶𝗲𝗰𝗲" di Indonesia. Hal ini setidak...
07/08/2025

𝗠𝗲𝗱𝗶𝗮 𝗠𝗮𝗹𝗮𝘆𝘀𝗶𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗖𝗵𝗶𝗻𝗮 menyoroti pemberitaan pemasangan bendera manga Jepang "𝗼𝗻𝗲 𝗽𝗶𝗲𝗰𝗲" di Indonesia. Hal ini setidaknya dimuat di laman Malay Mail dan South China Morning Post (SCMP).

Malay Mail menulis judul "𝗜𝗻 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮, 𝘁𝗿𝘂𝗰𝗸𝗲𝗿𝘀 𝗵𝗮𝘃𝗲 𝘁𝘂𝗿𝗻𝗲𝗱 '𝗢𝗻𝗲 𝗣𝗶𝗲𝗰𝗲' 𝗦𝘁𝗿𝗮𝘄 𝗛𝗮𝘁 𝗣𝗶𝗿𝗮𝘁𝗲𝘀 𝗳𝗹𝗮𝗴 𝗶𝗻𝘁𝗼 𝗮 𝗽𝗿𝗼𝘁𝗲𝘀𝘁 𝘀𝘆𝗺𝗯𝗼𝗹 𝗮𝗵𝗲𝗮𝗱 𝗼𝗳 𝗜𝗻𝗱𝗲𝗽𝗲𝗻𝗱𝗲𝗻𝗰𝗲 𝗗𝗮𝘆".

Digambarkan bagaimana para pengemudi truk Indonesia mengibarkan bendera bajak laut yang tidak lazim sebagai protes terhadap aturan baru terkait muatan mereka.

"𝘿𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙥𝙚𝙧𝙞𝙣𝙜𝙖𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙃𝙖𝙧𝙞 𝙉𝙖𝙨𝙞𝙤𝙣𝙖𝙡 𝙙𝙞 𝙗𝙪𝙡𝙖𝙣 𝘼𝙜𝙪𝙨𝙩𝙪𝙨, 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙞𝙗𝙖𝙧𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙣𝙙𝙚𝙧𝙖 𝙄𝙣𝙙𝙤𝙣𝙚𝙨𝙞𝙖 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙥𝙧𝙖𝙠𝙩𝙞𝙠 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙙𝙞𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙚𝙢𝙪𝙙𝙞 𝙡𝙤𝙜𝙞𝙨𝙩𝙞𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝙩𝙧𝙪𝙠," tulis laman itu, dikutip Rabu (6/8/2025).

"𝙉𝙖𝙢𝙪𝙣, 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙚𝙢𝙪𝙙𝙞 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙡𝙞𝙝 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙞𝙗𝙖𝙧𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙣𝙙𝙚𝙧𝙖 𝙊𝙣𝙚 𝙋𝙞𝙚𝙘𝙚 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙗𝙚𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙠𝙚𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠𝙥𝙪𝙖𝙨𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙝𝙖𝙙𝙖𝙥 𝙥𝙚𝙢𝙚𝙧𝙞𝙣𝙩𝙖𝙝 𝙨𝙖𝙖𝙩 𝙞𝙣𝙞,'' tambahnya.

Dikatakan bagaimana awalnya aksi ini muncul karena kebijakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) zero truk berlebih (Over Dimension, Over Loading/ODOL). Kebijakan itu sendiri sebenarnya kini sudah ditunda ke 2027.

"𝙎𝙚𝙗𝙖𝙜𝙞𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙨𝙖𝙧 𝙗𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖𝙡 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙠𝙚𝙗𝙞𝙟𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙕𝙚𝙧𝙤 𝙊𝘿𝙊𝙇 𝙄𝙣𝙙𝙤𝙣𝙚𝙨𝙞𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙖𝙧𝙪, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙖𝙧𝙩𝙞 𝙩𝙧𝙪𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙪𝙠𝙪𝙧𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙨𝙖𝙧 𝙙𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝𝙖𝙣 𝙢𝙪𝙖𝙩𝙖𝙣, 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙪𝙥𝙖𝙮𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙞𝙣𝙜𝙠𝙖𝙩𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙧𝙖𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙧𝙩𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙩𝙖𝙨𝙞 𝙠𝙚𝙧𝙪𝙨𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙨𝙚𝙗𝙖𝙗𝙠𝙖𝙣 𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙩𝙧𝙪𝙠-𝙩𝙧𝙪𝙠 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩," muat laman itu.

Meski begitu, diceritakan bagaimana sebenarnya kelebihan muatan tak semata-mata salah supir. Ini juga melibatkan operator transportasi dan pemilik truk.

Pengibaran bendera diyakini sebagai bentuk frustasi pengemudi truk di Indonesia yang mendapatkan upah rendah. Di mana, tulis laman itu banyak yang dibayar berdasarkan berat barang dalam perjalanan mereka.

Laman SCMP, juga menyoroti ini dalam artikel "𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮𝗻𝘀 𝗳𝗹𝘆 𝗮𝗻𝗶𝗺𝗲 𝗽𝗶𝗿𝗮𝘁𝗲 𝗳𝗹𝗮𝗴 𝗶𝗻 𝗜𝗻𝗱𝗲𝗽𝗲𝗻𝗱𝗲𝗻𝗰𝗲 𝗗𝗮𝘆 𝗽𝗿𝗼𝘁𝗲𝘀𝘁 𝗧𝗵𝗲 𝗳𝗹𝗮𝗴 𝗳𝗿𝗼𝗺 𝗝𝗮𝗽𝗮𝗻𝗲𝘀𝗲 𝗮𝗻𝗶𝗺𝗲 𝗢𝗻𝗲 𝗣𝗶𝗲𝗰𝗲 𝗵𝗮𝘀 𝗯𝗲𝗰𝗼𝗺𝗲 𝗮𝗻 𝘂𝗻𝗹𝗶𝗸𝗲𝗹𝘆 𝘀𝘆𝗺𝗯𝗼𝗹 𝗼𝗳 𝗱𝗲𝗳𝗶𝗮𝗻𝗰𝗲 𝗶𝗻 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮, 𝗽𝗿𝗼𝗺𝗽𝘁𝗶𝗻𝗴 𝘄𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴𝘀 𝗼𝗳 '𝗰𝗿𝗶𝗺𝗶𝗻𝗮𝗹 𝗰𝗼𝗻𝘀𝗲𝗾𝘂𝗲𝗻𝗰𝗲𝘀'".

Disebutkan bagaimana pengibaran bendera ini disebut sebagai "𝘀𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗽𝗲𝗿𝗹𝗮𝘄𝗮𝗻𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝗸𝗲𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸𝗮𝗱𝗶𝗹𝗮𝗻" yang masih terasa.

Ditulis p**a bagaimana tanggapan resmi muncul dari berbagai pihak terkait. Mulai dari kebebasan berekspresi sampai tindakan hukum.

Dimuat komentar Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto yang menyebut gerakan tersebut sebagai"𝙗𝙚𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙚𝙠𝙨𝙥𝙧𝙚𝙨𝙞". "𝘼𝙨𝙖𝙡𝙠𝙖𝙣 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙤𝙣𝙨𝙩𝙞𝙩𝙪𝙨𝙞," ujarnya.

Komentar Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai juga disorot. Di mana ia berucap pemerintah "𝗯𝗲𝗿𝗵𝗮𝗸" untuk melarang bendera tersebut, dengan peringatan bahwa hal itu dapat merupakan pelanggaran hukum atau bahkan penghasutan jika dikibarkan berdampingan dengan bendera nasional.

𝗗𝘂𝗮 𝗺𝗮𝗻𝘁𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮 𝗜𝘀𝗿𝗮𝗲𝗹 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗜𝘀𝗿𝗮𝗲𝗹𝗶 𝗗𝗲𝗳𝗲𝗻𝘀𝗲 𝗙𝗼𝗿𝗰𝗲 (𝗜𝗗𝗙) disebut membangun vila di Bali. Menteri Imipas Agus Adrianto ...
07/08/2025

𝗗𝘂𝗮 𝗺𝗮𝗻𝘁𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮 𝗜𝘀𝗿𝗮𝗲𝗹 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗜𝘀𝗿𝗮𝗲𝗹𝗶 𝗗𝗲𝗳𝗲𝗻𝘀𝗲 𝗙𝗼𝗿𝗰𝗲 (𝗜𝗗𝗙) disebut membangun vila di Bali. Menteri Imipas Agus Adrianto menurunkan tim ke Bali mengecek kabar tersebut.

"𝙄𝙣𝙞 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙙𝙞𝙘𝙚𝙠 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙢 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙙𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙖 𝙮𝙖, 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙤𝙥𝙚𝙧𝙖𝙨𝙞, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙚𝙢𝙖𝙧𝙞𝙣 𝙖𝙙𝙖 100 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜," kata Menteri Agus di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Identitas salah satu dari dua warga asing yang diduga mantan tentara Israel terungkap. Dia adalah warga asing pria bernama Shachar Gonen alias SG, berasal dari Jerman.

"𝙈𝙚𝙣𝙪𝙧𝙪𝙩 𝙙𝙖𝙩𝙖 𝙠𝙚𝙞𝙢𝙞𝙜𝙧𝙖𝙨𝙞𝙖𝙣, 𝙙𝙞𝙖 𝙞𝙩𝙪 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙅𝙚𝙧𝙢𝙖𝙣," kata sumber dari kantor imigrasi Denpasar, Kamis (3/7/2025).

Sumber mengatakan SG berada di Bali berbekal visa KITAS investor. Visa SG berlaku hingga Maret 2026. SG tinggal di sebuah vila di Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

Selama di Bali, SG dinaungi oleh sebuah perusahaan Indonesia. Perusahaan itu bertindak sebagai penjamin SG selama berada di Bali.

"𝙈𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙚𝙜𝙖𝙣𝙜 𝙆𝙄𝙏𝘼𝙎 𝙞𝙣𝙫𝙚𝙨𝙩𝙤𝙧 𝙬𝙖𝙟𝙞𝙗 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙚𝙣𝙟𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙙𝙞 𝙄𝙣𝙙𝙤𝙣𝙚𝙨𝙞𝙖," kata sumber.

Sumber mengatakan identitas SG saat ini baru berdasarkan data keimigrasian saja. Rencananya, SG akan dipanggil imigrasi Denpasar untuk mengklarifikasi sebuah video tentang dirinya yang beredar di media sosial.

"𝘿𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙬𝙖𝙠𝙩𝙪 𝙙𝙚𝙠𝙖𝙩, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙣𝙜𝙠𝙪𝙩𝙖𝙣 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙢𝙞 𝙩𝙚𝙡𝙪𝙨𝙪𝙧𝙞. 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙗𝙞𝙖𝙨𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙞 𝙥𝙖𝙣𝙜𝙜𝙞𝙡 𝙙𝙖𝙝𝙪𝙡𝙪," katanya.

𝗣𝗲𝗺𝗲𝗿𝗶𝗻𝘁𝗮𝗵 𝗞𝗮𝗯𝘂𝗽𝗮𝘁𝗲𝗻 𝗚𝗮𝗿𝘂𝘁, Jawa Barat menurunkan tim medis untuk menelusuri temuan kasus penyakit hepatitis A yang meny...
06/08/2025

𝗣𝗲𝗺𝗲𝗿𝗶𝗻𝘁𝗮𝗵 𝗞𝗮𝗯𝘂𝗽𝗮𝘁𝗲𝗻 𝗚𝗮𝗿𝘂𝘁, Jawa Barat menurunkan tim medis untuk menelusuri temuan kasus penyakit hepatitis A yang menyerang masyarakat di Kecamatan Malangbong agar secepatnya bisa diatasi, sehingga tidak menyebar luas.

"𝘼𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙚𝙡𝙪𝙨𝙪𝙧𝙞 𝙨𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙖𝙠𝙞𝙩 𝙞𝙩𝙪 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙢𝙖𝙣𝙖, 𝙨𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙖𝙥𝙖, 𝙙𝙖𝙣 𝙧𝙞𝙨𝙞𝙠𝙤𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙖𝙥𝙖, 𝙨𝙚𝙧𝙩𝙖 𝙣𝙖𝙣𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙠𝙚𝙧𝙟𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙘𝙖𝙧𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖-𝙨𝙖𝙢𝙖," kata Bupati Garut Abdusy Syakur Amin, Selasa (6/8/2025).

Ia menuturkan, Pemkab Garut dalam penanganan kasus penyakit tersebut sudah dibahas bersama dengan Camat Malangbong, kepala desa, maupun unsur forum komunikasi pimpinan kecamatan, dan seluruh unit puskesmas, kepala sekolah, dan guru.

Upaya itu, kata dia, sebagai langkah serius Pemkab Garut melakukan mitigasi dalam pencegahan kasus hepatitis A.

Terlebih hasil uji percontohan terhadap beberapa siswa di SMA 9 Garut di Kecamatan Malangbong ditemukan kasus tersebut.

"𝙆𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙩𝙚𝙧𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙙𝙞 𝙡𝙞𝙣𝙜𝙠𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙣𝙙𝙞𝙙𝙞𝙠𝙖𝙣, 𝙢𝙖𝙠𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙞 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙡𝙪 𝙖𝙙𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙪𝙨," jelasnya.

Ia menyampaikan, tahap awal untuk menangani kasus penyakit tersebut seperti menjaga pola hidup sehat, kebersihan lingkungan, kemudian kebersihan diri dengan menyiapkan sabun tempat cuci tangan di tempat yang strategis.

Kasus pada sektor kesehatan tersebut, kata dia, harus segera diselesaikan dengan penanganan yang cepat dan tepat, namun juga tidak harus membuat panik secara berlebihan.

"𝙃𝙖𝙡 𝙞𝙣𝙞 𝙢𝙚𝙧𝙪𝙥𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙡 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙧𝙪𝙨𝙞𝙖𝙡, 𝙣𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 '𝙤𝙫𝙚𝙧 𝙩𝙝𝙞𝙣𝙠𝙞𝙣𝙜' 𝙗𝙚𝙧𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝𝙖𝙣," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani menambahkan, berdasarkan laporan dari aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) ditemukan adanya lonjakan kasus hepatitis A di Kecamatan Malangbong.

"𝘿𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙖𝙥𝙡𝙞𝙠𝙖𝙨𝙞 𝙎𝙆𝘿𝙍 𝙢𝙚𝙣𝙚𝙧𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙨𝙞𝙡 𝙞𝙣𝙫𝙚𝙨𝙩𝙞𝙜𝙖𝙨𝙞 𝙖𝙬𝙖𝙡 𝙙𝙞 𝙍𝙎𝙐 𝙈𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜𝙗𝙤𝙣𝙜 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙗𝙪𝙡𝙖𝙣 𝙈𝙚𝙞 2025 𝙙𝙞𝙥𝙚𝙧𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙩𝙞𝙜𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙪𝙨 𝙮𝙖𝙞𝙩𝙪 𝙥𝙤𝙨𝙞𝙩𝙞𝙛 𝙝𝙚𝙥𝙖𝙩𝙞𝙩𝙞𝙨 𝘼," kata Leli Yuliani.

Ia menyampaikan, temuan kasus itu kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, lalu ke Kementerian Kesehatan yang selanjutnya pada 31 Juli 2025 secara bersama-sama melaksanakan penyelidikan epidemiologi ke SMA 9 Garut di Kecamatan Malangbong.

Selain sekolah, kata dia, penyelidikan juga dilakukan ke masyarakat yang memiliki riwayat sakit untuk menjalani pemeriksaan rapid diagnostic test (RDT) untuk hepatitis A.

Ia menjelaskan hepatitis A disebabkan oleh virus yang menyerang organ hati dan menular melalui jalur oral, virus tersebut dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja, dan kontak dekat dengan penderita.

Upaya Dinkes Garut untuk mencegah penyebaran kasus tersebut, kata dia, dengan mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat, pentingnya mencuci tangan pakai sabun dan mengedukasi pedagang untuk menjaga kesehatan makanannya.

𝗞𝗲𝗷𝗮𝗸𝘀𝗮𝗮𝗻 𝗡𝗲𝗴𝗲𝗿𝗶 𝗖𝗶𝗮𝗻𝗷𝘂𝗿 kembali menetapkan satu orang tersangka kasus dugaan korupsi Penerangan Jalan Umum (𝗣𝗝𝗨) tahun ...
06/08/2025

𝗞𝗲𝗷𝗮𝗸𝘀𝗮𝗮𝗻 𝗡𝗲𝗴𝗲𝗿𝗶 𝗖𝗶𝗮𝗻𝗷𝘂𝗿 kembali menetapkan satu orang tersangka kasus dugaan korupsi Penerangan Jalan Umum (𝗣𝗝𝗨) tahun anggaran 2023.

Total sudah tiga orang yang ditetapkan tersangka dalam kasus yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 8,4 miliar.

Kepala Kejaksaan Negeri Cianjur Kamin, mengatakan tersanga baru berinisial AM tersebut merupakan pihak swasta yang menjadi pelaksana kegiatan proyek PJU senilai Rp 40 miliar tersebut.

"𝘿𝙞𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝘼𝙈 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙙𝙖𝙨𝙖𝙧𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙪𝙧𝙖𝙩 𝙥𝙚𝙧𝙞𝙣𝙩𝙖𝙝 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙞𝙙𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙣𝙤𝙢𝙤𝙧 𝙋𝙧𝙞𝙣𝙩 - 2514/𝙈.2.27/𝙁𝙙.2/07/2025. 𝙏𝙚𝙧𝙨𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙠𝙖𝙢𝙞 𝙖𝙢𝙖𝙣𝙠𝙖𝙣 𝙎𝙚𝙣𝙞𝙣 (4/8) 𝙠𝙚𝙢𝙖𝙧𝙞𝙣," kata dia, Selasa (5/8/2025).

Menurut dia, tersangka AM juga sudah ditahan dan dititipkan sementara di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Cianjur.

"𝙄𝙮𝙖 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙙𝙞𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙣𝙖𝙝𝙖𝙣𝙖𝙣," jelas dia.

Kamin menyebut AM berperan sebagai perwakilan Perusahaan yang menandatangani kontrak pekerjaan.

Diduga ada yang tidak sesuai dalam kontrak dan pelaksanaan proyek.

"𝙆𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙨𝙚𝙨𝙪𝙖𝙞, 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣 𝙖𝙙𝙖 𝙩𝙚𝙢𝙪𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙧𝙪𝙜𝙞𝙖𝙣 𝙣𝙚𝙜𝙖𝙧𝙖 𝙍𝙥 8,4 𝙢𝙞𝙡𝙞𝙖𝙧 𝙞𝙩𝙪," jelasnya.

Dia menambahkan, kejaksaan masih terus mengembangkan penyidikan untuk mengungkap dugaan tersangka lain dalam kasus tersebut.

"𝙎𝙚𝙢𝙚𝙣𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙩𝙤𝙩𝙖𝙡 𝙖𝙙𝙖 𝙩𝙞𝙜𝙖 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖. 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙠𝙚𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣𝙖𝙣 𝙖𝙙𝙖 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖 𝙡𝙖𝙞𝙣𝙣𝙮𝙖, 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙡𝙞𝙝𝙖𝙩 𝙥𝙚𝙧𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙨𝙞𝙡 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙞𝙙𝙞𝙠𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖," sambungnya.

𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠𝗡𝗬𝗔

Kejaksaan Negeri Cianjur Tetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan korupsi Penerangan Jalan Umum (𝗣𝗝𝗨) tahun anggaran 2023.

Tersangka DG yang merupakan mantan Kepala Dinas aktif dan MIH diduga menyebabkan kerugian negara Rp 8,4 miliar.

𝗦𝗲𝗯𝘂𝗮𝗵 𝗿𝘂𝗺𝗮𝗵 𝗸𝗼𝗻𝘁𝗿𝗮𝗸𝗮𝗻 yang dijadikan markas para pemain judi online (judol) di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul,...
06/08/2025

𝗦𝗲𝗯𝘂𝗮𝗵 𝗿𝘂𝗺𝗮𝗵 𝗸𝗼𝗻𝘁𝗿𝗮𝗸𝗮𝗻 yang dijadikan markas para pemain judi online (judol) di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, digerebek Polda DIY.

Polisi mengamankan lima orang dalam penggerebekan itu, yakni RDS (32), EN (31), dan DA (22) asal Bantul. Lalu NF (25) asal Kebumen, Jawa Tengah dan PA (24) asal Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Penggerebekan itu dilakukan setelah polisi mendapat laporan dari masyarakat soal aktivitas mencurigakan di rumah tersebut.

RDS adalah otak utama. Dia memetakan laman judol yang memberi promo cashback atau promosi di situs judol setiap pembukaan akun baru. RDS juga yang menyediakan sarana untuk judol.

"𝙍𝘿𝙎 𝙗𝙤𝙨𝙣𝙮𝙖. 𝘿𝙞𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙞𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙞𝙣𝙠 𝙨𝙞𝙩𝙪𝙨𝙣𝙮𝙖, 𝙙𝙞𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙘𝙖𝙧𝙞, 𝙠𝙚𝙢𝙪𝙙𝙞𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙞𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙋𝘾, 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙪𝙧𝙪𝙝 4 𝙠𝙖𝙧𝙮𝙖𝙬𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙟𝙪𝙙𝙞 𝙤𝙣𝙡𝙞𝙣𝙚. 𝘿𝙞𝙖 (𝙍𝘿𝙎) 𝙘𝙖𝙧𝙞 𝙥𝙧𝙤𝙢𝙤𝙨𝙞 𝙙𝙞 𝙨𝙞𝙩𝙪𝙨-𝙨𝙞𝙩𝙪𝙨 𝙟𝙪𝙙𝙞 𝙤𝙣𝙡𝙞𝙣𝙚," kata Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda DIY AKBP Slamet Riyanto di Mapolda DIY, Kamis (31/8).

Modus mereka adalah dengan mengakali sistem situs judi online tersebut. Situs judol saat pertama main biasanya dikasih menang. Para pelaku memanfaatkan hal itu dengan ternak akun, totalnya mencapai 40 akun.

Dari praktik ini mereka bisa meraih omzet Rp 50 juta. Sementara 4 karyawan digaji Rp 1 juta-Rp 1,5 juta setiap minggunya.

"𝙊𝙥𝙚𝙧𝙖𝙨𝙞 𝙠𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 1 𝙩𝙖𝙝𝙪𝙣. 𝙈𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢𝙞 𝙖𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧-𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙥𝙡𝙖𝙮𝙚𝙧 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙖𝙙𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙖𝙞𝙣𝙣𝙮𝙖," ucap Slamet.

Sementara itu, Kanit 1, Subdit V, Ditreskrimsus Polda DIY, Kompol Ardiansyah Rolindo Saputra, menjelaskan setiap orang memainkan 10 akun tiap harinya. Mereka rajin mengganti nomor telepon untuk menghindari pelacakan IP Address.

"𝙆𝙖𝙧𝙩𝙪𝙣𝙮𝙖 (𝙣𝙤𝙢𝙤𝙧 𝙩𝙚𝙡𝙚𝙥𝙤𝙣) 𝙙𝙞𝙜𝙖𝙣𝙩𝙞-𝙜𝙖𝙣𝙩𝙞 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙚𝙡𝙖𝙗𝙪𝙞 𝙨𝙞𝙨𝙩𝙚𝙢 𝙄𝙋 𝘼𝙙𝙙𝙧𝙚𝙨𝙨," Rolindo.

"𝙏𝙖𝙠 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙢𝙗𝙞𝙡 𝙠𝙚𝙪𝙣𝙩𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙛𝙚𝙚 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙗𝙖𝙧𝙪, 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙞𝙣𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙤𝙙𝙖𝙡 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙙𝙖 𝙙𝙞 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢, 𝙩𝙚𝙧𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠 𝙗𝙤𝙣𝙪𝙨. 𝙆𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙣𝙜 𝙬𝙞𝙩𝙝𝙙𝙧𝙖𝙬, 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙗𝙪𝙠𝙖 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙗𝙖𝙧𝙪," bebernya.

Kelimanya terancam Pasal 45 Ayat 3 Jo Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang nomor 1 tahun 2024 dan Pasal 303 KUHP jo pasal 55 KUHP dan/atau pasal 56 KUHP tentang informasi dan transaksi elektronik bermuatan perjudian. Ancamannya 10 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar.

𝗣𝗲𝗿𝗶𝘀𝘁𝗶𝘄𝗮 𝘁𝗿𝗮𝗴𝗶𝘀 menimpa seorang bocah berusia 4 tahun di Kampung Kaum Kidul, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabu...
06/08/2025

𝗣𝗲𝗿𝗶𝘀𝘁𝗶𝘄𝗮 𝘁𝗿𝗮𝗴𝗶𝘀 menimpa seorang bocah berusia 4 tahun di Kampung Kaum Kidul, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (6/8/2025) sore.

Anak bernama MI ditemukan meninggal dunia setelah terbawa arus deras saluran drainase di dekat rumahnya.

Kronologi berawal sekitar pukul 15.30 WIB ketika hujan deras mengguyur wilayah Cibadak. Saat itu, MI yang merupakan putra pasangan Badrudin (41 tahun) dan Rani Rusmiasari (38 tahun) sedang bermain di dekat saluran drainase di sekitar rumahnya.

“𝘿𝙞𝙙𝙪𝙜𝙖 𝙠𝙤𝙧𝙗𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙥𝙚𝙡𝙚𝙨𝙚𝙩 𝙙𝙖𝙣 𝙟𝙖𝙩𝙪𝙝 𝙠𝙚 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙙𝙧𝙖𝙞𝙣𝙖𝙨𝙚 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙞𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙚𝙧𝙖𝙨, 𝙠𝙚𝙢𝙪𝙙𝙞𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙚𝙧𝙚𝙩 𝙝𝙞𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠 𝙠𝙚 𝙜𝙤𝙧𝙤𝙣𝙜-𝙜𝙤𝙧𝙤𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙥𝙖𝙣𝙟𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙠𝙞𝙩𝙖𝙧 200 𝙢𝙚𝙩𝙚𝙧,” kata P2BK Cibadak, Diman.

Keluarga dan warga sekitar segera melakukan penyisiran di sepanjang gorong-gorong. Setelah lebih dari satu jam pencarian, sekitar pukul 16.44 WIB, warga menemukan MI di gorong-gorong belakang area PT Daehan Global Karangtengah dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Jasad korban kemudian dibawa p**ang ke rumah duka oleh pihak keluarga.

Proses pencarian melibatkan berbagai unsur, di antaranya BPBD Kabupaten Sukabumi, P2BK Kecamatan Nagrak, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, perangkat desa, Karang Taruna, Pramuka Peduli, relawan Kroscek Cibadak, hingga security PT Daehan Global, bersama Ketua RT/RW dan warga setempat.

𝗠𝗲𝗻𝘁𝗲𝗿𝗶 𝗦𝗲𝗸𝗿𝗲𝘁𝗮𝗿𝗶𝘀 𝗡𝗲𝗴𝗮𝗿𝗮 (𝗠𝗲𝗻𝘀𝗲𝘀𝗻𝗲𝗴) 𝗣𝗿𝗮𝘀𝗲𝘁𝘆𝗼 𝗛𝗮𝗱𝗶 membantah adanya razia bendera One Piece yang dilakukan TNI-Polri me...
06/08/2025

𝗠𝗲𝗻𝘁𝗲𝗿𝗶 𝗦𝗲𝗸𝗿𝗲𝘁𝗮𝗿𝗶𝘀 𝗡𝗲𝗴𝗮𝗿𝗮 (𝗠𝗲𝗻𝘀𝗲𝘀𝗻𝗲𝗴) 𝗣𝗿𝗮𝘀𝗲𝘁𝘆𝗼 𝗛𝗮𝗱𝗶 membantah adanya razia bendera One Piece yang dilakukan TNI-Polri menjelang peringatan HUT ke-80 RI.

Prasetyo mengatakan pihaknya justru menggandeng berbagai pihak untuk menyemarakkan peringatan HUT RI oleh masyarakat.

"𝙍𝙖𝙯𝙞𝙖, 𝙖𝙥𝙖, 𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙖𝙙𝙖. 𝙉𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙖𝙙𝙖 𝙞𝙩𝙪 (𝙨𝙬𝙚𝙚𝙥𝙞𝙣𝙜)," kata Prasetyo kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Prasetyo menuturkan pemerintah telah bekerja sama dengan pemerintah daerah hingga warga tingkat RT/RW. Dia menyebut perayaan HUT RI di masyarakat dilakukan dengan berbagai macam kreativitas

"𝙆𝙞𝙩𝙖 𝙠𝙚𝙧𝙟𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙍𝙏/𝙍𝙒, 𝙘𝙖𝙢𝙖𝙩, 𝘽𝙖𝙗𝙞𝙣𝙨𝙖, 𝘽𝙝𝙖𝙗𝙞𝙣𝙠𝙖𝙢𝙩𝙞𝙗𝙢𝙖𝙨, 𝙗𝙪𝙥𝙖𝙩𝙞, 𝙜𝙪𝙗𝙚𝙧𝙣𝙪𝙧, 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙡𝙖 𝙙𝙖𝙚𝙧𝙖𝙝 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙢𝙖𝙧𝙖𝙠𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙞𝙣𝙜𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙃𝙐𝙏 𝙠𝙚-80 𝙠𝙚𝙢𝙚𝙧𝙙𝙚𝙠𝙖𝙖𝙣 𝙍𝙚𝙥𝙪𝙗𝙡𝙞𝙠 𝙄𝙣𝙙𝙤𝙣𝙚𝙨𝙞𝙖, 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙗𝙚𝙣𝙩𝙪𝙠. 𝙔𝙖, 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙡𝙤𝙢𝙗𝙖𝙖𝙣, 𝙠𝙖𝙣 𝙜𝙞𝙩𝙪. 𝙃𝙞𝙙𝙪𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙜𝙤𝙩𝙤𝙣𝙜 𝙧𝙤𝙮𝙤𝙣𝙜, 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙠𝙚𝙧𝙟𝙖 𝙗𝙖𝙠𝙩𝙞, 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙨𝙞𝙨𝙠𝙖𝙢𝙡𝙞𝙣𝙜," kata Prasetyo.

Prasetyo mengatakan warga-warga hingga pelosok desa telah merayakan HUT RI dengan umbul-umbul hingga baliho.

Dia mengatakan hal itu menjadi bentuk warga menunjukkan nasionalisme di momen 17-an ini.

"𝙎𝙖𝙪𝙙𝙖𝙧𝙖-𝙨𝙖𝙪𝙙𝙖𝙧𝙖 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙣𝙜𝙚𝙡𝙞𝙡𝙞𝙣𝙜 𝙠𝙚 𝙙𝙖𝙚𝙧𝙖𝙝-𝙙𝙖𝙚𝙧𝙖𝙝 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙧𝙖𝙠. 𝘿𝙚𝙨𝙖-𝙙𝙚𝙨𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙪𝙡𝙖𝙞 𝙥𝙖𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙪𝙢𝙗𝙪𝙡-𝙪𝙢𝙗𝙪𝙡, 𝙥𝙖𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙖𝙡𝙞𝙝𝙤. 𝘿𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙜𝙖𝙡𝙖 𝙠𝙧𝙚𝙖𝙩𝙞𝙫𝙞𝙩𝙖𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙣𝙟𝙪𝙠𝙠𝙖𝙣 𝙧𝙖𝙨𝙖 𝙣𝙖𝙨𝙞𝙤𝙣𝙖𝙡𝙞𝙨𝙢𝙚𝙣𝙮𝙖, 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙣𝙟𝙪𝙠𝙠𝙖𝙣 𝙧𝙖𝙨𝙖 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙩𝙖𝙣𝙖𝙝 𝙖𝙞𝙧𝙣𝙮𝙖, 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙣𝙟𝙪𝙠𝙠𝙖𝙣 𝙧𝙖𝙨𝙖 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙗𝙚𝙣𝙙𝙚𝙧𝙖 𝙈𝙚𝙧𝙖𝙝 𝙋𝙪𝙩𝙞𝙝-𝙣𝙮𝙖 𝙞𝙩𝙪. 𝙄𝙩𝙪, 𝙗𝙚𝙩𝙪𝙡 𝙖𝙙𝙖𝙣𝙮𝙖," jelas Prasetyo.

𝗦𝗲𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗺𝘂𝗱𝗮 𝗮𝘀𝗮𝗹 𝗖𝗶𝗹𝗶𝗻𝗰𝗶𝗻𝗴, Jakarta Utara, ditangkap polisi setelah nekat masuk ke pekarangan rumah warga di kawasan ...
05/08/2025

𝗦𝗲𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗺𝘂𝗱𝗮 𝗮𝘀𝗮𝗹 𝗖𝗶𝗹𝗶𝗻𝗰𝗶𝗻𝗴, Jakarta Utara, ditangkap polisi setelah nekat masuk ke pekarangan rumah warga di kawasan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Selasa (5/8/2025).

Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan, pemuda yang bernama Hadi Riansyah (26) tersebut ditangkap dalam keadaan tertidur di halaman rumah warga di Jalan Petunia, Kav. 418, RT 03 RW 15, Kelurahan Serua.

"𝙆𝙖𝙢𝙞 𝙖𝙢𝙖𝙣𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙖𝙠𝙞-𝙡𝙖𝙠𝙞 𝙗𝙚𝙧𝙣𝙖𝙢𝙖 𝙃𝙖𝙙𝙞 𝙍𝙞𝙖𝙣𝙨𝙮𝙖𝙝 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠 𝙠𝙚 𝙥𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙧𝙪𝙢𝙖𝙝 𝙬𝙖𝙧𝙜𝙖 𝙩𝙖𝙣𝙥𝙖 𝙞𝙯𝙞𝙣. 𝙎𝙖𝙖𝙩 𝙙𝙞𝙖𝙢𝙖𝙣𝙠𝙖𝙣, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙣𝙜𝙠𝙪𝙩𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙩𝙞𝙙𝙪𝙧 𝙙𝙞 𝙡𝙤𝙠𝙖𝙨𝙞," ujar Bambang saat dikonfirmasi, Selasa.

Adapun peristiwa itu berawal saat Hadi nekat datang dari Cilincing ke Ciputat untuk menemui seorang perempuan yang dikenalnya melalui media sosial.

Namun, saat tiba di lokasi yang disebut sebagai alamat sang perempuan, Hadi justru diarahkan untuk melompati pagar rumah oleh perempuan tersebut dengan alasan tidak ingin membangunkan orangtuanya.

Setelah berhasil masuk ke halaman rumah, Hadi menghubungi kembali perempuan tersebut, namun tak direspons.

"𝙃𝙖𝙙𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙘𝙤𝙗𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙝𝙪𝙗𝙪𝙣𝙜𝙞 𝙣𝙤𝙢𝙤𝙧 𝙥𝙚𝙧𝙚𝙢𝙥𝙪𝙖𝙣 𝙞𝙩𝙪 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞, 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙖𝙨𝙞𝙡. 𝙋𝙤𝙣𝙨𝙚𝙡 𝙬𝙖𝙣𝙞𝙩𝙖 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙙𝙞𝙝𝙪𝙗𝙪𝙣𝙜𝙞," kata dia.

Kemudian, Hadi memutuskan untuk menunggu kabar dari perempuan itu. Namun, karena tak kunjung ada kabar, akhirnya Hadi lelah menunggu dan tertidur.

"𝙋𝙖𝙨 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠 𝙧𝙪𝙢𝙖𝙝 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞 𝙚𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙖𝙙𝙖 𝙠𝙤𝙢𝙪𝙣𝙞𝙠𝙖𝙨𝙞 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙡𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩, 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙚 𝙩𝙚𝙧𝙩𝙞𝙙𝙪𝙧 𝙙𝙞 𝙧𝙪𝙢𝙖𝙝 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩," ujar Bambang.

Hadi yang tengah tertidur, diketahui oleh pemilik rumah. Karena merasa curiga dengan keberadaan orang tak dikenal, sang pemilik rumah langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ciputat Timur.

Kemudian, polisi datang ke lokasi dan langsung menangkap Hadi, lalu membawanya ke kantor polisi untuk diperiksa lebih lanjut.

Atas perbuatannya, Hadi terancam Pasal 168 KUHP tentang memasuki pekarangan rumah dalam keadaan tertutup tanpa izin.

"𝙆𝙖𝙢𝙞 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢𝙞 𝙢𝙤𝙩𝙞𝙛 𝙙𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣𝙖𝙣 𝙖𝙙𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙣𝙞𝙖𝙩 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙞𝙣𝙣𝙮𝙖," ucap Bambang.

"𝙉𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙨𝙚𝙟𝙖𝙪𝙝 𝙞𝙣𝙞, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙣𝙜𝙠𝙪𝙩𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙠𝙪 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙚𝙢𝙪 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙚𝙢𝙥𝙪𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙧𝙣𝙮𝙖𝙩𝙖 𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙞𝙖 𝙠𝙚𝙣𝙖𝙡 𝙨𝙚𝙘𝙖𝙧𝙖 𝙣𝙮𝙖𝙩𝙖," kata dia.

𝗦𝘂𝗿𝗮𝘁 𝗸𝗮𝗯𝗮𝗿 𝗺𝗶𝗹𝗶𝗸 𝗽𝗲𝗺𝗲𝗿𝗶𝗻𝘁𝗮𝗵 𝗞𝗼𝗿𝗲𝗮 𝗨𝘁𝗮𝗿𝗮, Rodong Sinmun merilis sebuah artikel yang menyerukan kesetiaan kepada Kim Jong...
05/08/2025

𝗦𝘂𝗿𝗮𝘁 𝗸𝗮𝗯𝗮𝗿 𝗺𝗶𝗹𝗶𝗸 𝗽𝗲𝗺𝗲𝗿𝗶𝗻𝘁𝗮𝗵 𝗞𝗼𝗿𝗲𝗮 𝗨𝘁𝗮𝗿𝗮, Rodong Sinmun merilis sebuah artikel yang menyerukan kesetiaan kepada Kim Jong Un, pemimpin absolut negara tersebut.

Seruan itu terbit jelang peringatan 80 tahun pembebasan Semenanjung Korea dari penjajahan Jepang tahun 1910-1945.

Kim Il Sung, Presiden Pertama Korut, yang juga merupakan kakek dari Kim Jong Un, disebut dalam artikel itu sebagai pejuang kemerdekaan, dan memujinya sebagai "𝗽𝗮𝗵𝗹𝗮𝘄𝗮𝗻 𝗹𝗲𝗴𝗲𝗻𝗱𝗮𝗿𝗶𝘀 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗺𝗲𝗹𝗮𝘄𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗻𝗷𝗮𝗷𝗮𝗵𝗮𝗻 𝗝𝗲𝗽𝗮𝗻𝗴" 𝗵𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮 "𝗽𝗮𝘁𝗿𝗶𝗼𝘁 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗲𝗷𝗮𝗿𝗮𝗵".

Dilansir dari Korea JoongAng Daily, surat kabar itu juga mengingatkan soal pawai berkuda Kim Jong Un ke Gunung Paektu yang tertutup salju pada Desember 2019, membandingkannya dengan momen perjuangan kemerdekaan pendiri negara, yang dikatakan didasarkan pada gunung tersebut.

Dalam artikel terpisah, surat kabar itu juga menyerukan kesetiaan kepada Kim Jong-un, menggambarkannya sebagai "𝗸𝗲𝗵𝗮𝗱𝗶𝗿𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗽𝗲𝗿𝘁𝗶 𝗹𝗮𝗻𝗴𝗶𝘁, 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗵𝗮𝗿𝘂𝘀 𝗱𝗶𝗷𝘂𝗻𝗷𝘂𝗻𝗴 𝘁𝗶𝗻𝗴𝗴𝗶 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗿𝗮𝗸𝘆𝗮𝘁 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗽𝗲𝗻𝘂𝗵 𝗵𝗮𝘁𝗶 𝗱𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗮𝗯𝗱𝗶𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝘂𝗹𝘂𝘀."

Artikel-artikel itu diterbitkan menjelang peringatan 80 tahun pembebasan Semenanjung Korea dari 35 tahun penjajahan Jepang pada 15 Agustus.

Perang Korea 1950-53 berikutnya membuat semenanjung itu terbagi menjadi Korea Selatan dan Korea Utara.

𝗕𝗮𝗻𝗱 𝘀𝗸𝗮 𝗹𝗲𝗴𝗲𝗻𝗱𝗮𝗿𝗶𝘀 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮, Tipe-X, turut menanggapi fenomena viral sound horeg yang belakangan ramai di media sosial...
05/08/2025

𝗕𝗮𝗻𝗱 𝘀𝗸𝗮 𝗹𝗲𝗴𝗲𝗻𝗱𝗮𝗿𝗶𝘀 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮, Tipe-X, turut menanggapi fenomena viral sound horeg yang belakangan ramai di media sosial.

Lewat unggahan Instagram, personel Tipe-X tampak memparodikan aksi check sound khas para operator sound horeg.

“𝙈𝙞𝙣𝙜𝙜𝙞𝙧!! 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙡𝙖𝙜𝙪 𝙢𝙖𝙪 𝙡𝙚𝙬𝙖𝙩... 𝙋𝙚𝙧𝙡𝙪 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙢𝙞𝙣𝙩𝙖𝙞𝙣 𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙣𝙞𝙝 𝙧𝙤𝙮𝙖𝙡𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖???” tulis akun resmi Tipe-X, dikutip Senin (4/8/2025).

Dalam video tersebut, tampak vokalis Tresno dan personel lain memerankan kru sound system dengan gaya nyentrik dan ekspresi jenaka.

Diketahui, lagu Tipe-X berjudul “𝗦𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮𝘁 𝗝𝗮𝗹𝗮𝗻” versi remix kerap dijadikan lagu latar saat para operator sound horeg melakukan check sound, termasuk Memed yang dijuluki “𝗧𝗵𝗼𝗺𝗮𝘀 𝗔𝗹𝘃𝗮 𝗘𝗱𝗶 𝗦𝗼𝘂𝗻𝗱”.

Lagu “𝗦𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮𝘁 𝗝𝗮𝗹𝗮𝗻” sendiri dirilis pada 2001 sebagai bagian dari album 𝑴𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝑻𝒂𝒌 𝑷𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝑴𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒕𝒊.

Versi remix-nya kini populer sebagai latar suara dalam parade sound system, terutama yang dibawakan oleh sosok viral seperti Memed alias “𝗧𝗵𝗼𝗺𝗮𝘀 𝗔𝗹𝘃𝗮 𝗘𝗱𝗶 𝗦𝗼𝘂𝗻𝗱”.

Ada pun, Sound Horeg telah menjadi fenomena tersendiri yang terkonsentrasi di beberapa wilayah di Jawa Timur.

Namun, keberadaannya tak luput dari kontroversi karena kerap dianggap mengganggu ketenangan warga akibat volume suara yang sangat keras dan diarak di area pemukiman padat.

Kemunculan Sound Horeg kerap beriringan dengan pro-kontra dan kontroversi, ini tak lepas dari volume keras sound horeg yang diputar dan diarak di wilayah ramai pemukiman.

Hal ini dianggap sebagian mengganggu ketertiban umum dan kenyamanan masyarakat.

Kendati demikian, tak sedikit p**a yang menggemari sound horeg.

𝗔𝗸𝘁𝗼𝗿 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶𝗴𝘂𝘀 𝗽𝗲𝗻𝘆𝗮𝗻𝘆𝗶 𝗦𝗮𝗵𝗿𝘂𝗹 𝗚𝘂𝗻𝗮𝘄𝗮𝗻 mengungkap bahwa putranya, Ezzar Raditya Gunawan, akhirnya diterima di Universit...
02/08/2025

𝗔𝗸𝘁𝗼𝗿 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶𝗴𝘂𝘀 𝗽𝗲𝗻𝘆𝗮𝗻𝘆𝗶 𝗦𝗮𝗵𝗿𝘂𝗹 𝗚𝘂𝗻𝗮𝘄𝗮𝗻 mengungkap bahwa putranya, Ezzar Raditya Gunawan, akhirnya diterima di Universitas Indonesia (UI).

Sebelumnya, Ezzar sempat dilarang kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) oleh Sahrul dan juga mantan istrinya, Indriani Hadi.

“𝙎𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖 (𝙖𝙣𝙖𝙠 𝙙𝙞𝙩𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙙𝙞 𝙐𝙄), 𝙙𝙞𝙖 𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙮𝙖. 𝘿𝙞𝙖 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙚𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙐𝙂𝙈 𝙮𝙖, 𝙜𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙖𝙠𝙪 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙥𝙖𝙠𝙚𝙩 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙞𝙗𝙪𝙣𝙮𝙖,” ujar Sahrul Gunawan di daerah Cipete, Jakarta Selatan, Jumat (1/8/2025).

Sahrul menjelaskan, alasan pelarangan tersebut semata-mata karena dirinya dan sang mantan istri tidak ingin Ezzar tinggal jauh dari rumah.

“𝙅𝙖𝙙𝙞 𝙖𝙠𝙪 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙗𝙞𝙡𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙙𝙞𝙖, '𝘽𝙖𝙥𝙖𝙠 𝙚𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙟𝙖𝙪𝙝-𝙟𝙖𝙪𝙝, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙣𝙜𝙚𝙠𝙤𝙨, 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙚𝙠𝙖𝙩 𝙖𝙟𝙖, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙗𝙤𝙡𝙖𝙠-𝙗𝙖𝙡𝙞𝙠 𝙠𝙚 𝙧𝙪𝙢𝙖𝙝, 𝙠𝙚 𝙅𝙖𝙠𝙖𝙧𝙩𝙖, 𝙧𝙪𝙢𝙖𝙝 𝙞𝙗𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖’,” ujar Sahrul.

Keputusan tersebut sempat menimbulkan ketegangan antara ayah dan anak.

Ezzar merasa kecewa karena merasa bangga bisa diterima di UGM, sementara beberapa temannya tidak.

“𝘿𝙞𝙖 𝙚𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙩𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙙𝙞𝙖 𝙢𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙥𝙧𝙞𝙙𝙚-𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙞𝙖 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙙𝙞𝙩𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙨𝙚𝙙𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣-𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙚𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠,” lanjut Sahrul.

Sahrul pun mengaku sempat khawatir anaknya tidak akan diterima di UI, apalagi setelah pernyataannya soal menolak Ezzar kuliah di UGM menjadi sorotan publik.

Ia bahkan sempat membuat klarifikasi agar tak menyinggung pihak lain.

“𝙐𝙙𝙖𝙝 𝙙𝙞𝙩𝙤𝙡𝙖𝙠 𝙙𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙖, 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙜𝙪𝙚 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙗𝙞𝙣𝙜𝙪𝙣𝙜 𝙙𝙞 𝙥𝙤𝙡𝙞𝙩𝙞𝙨𝙞, 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙜𝙪𝙚 𝙞𝙟𝙖𝙯𝙖𝙝 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙖𝙥𝙖 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧𝙣𝙮𝙖,” kata Sahrul.

𝗝𝗔𝗟𝗨𝗥 𝗜𝗡𝗧𝗘𝗥𝗡𝗔𝗦𝗜𝗢𝗡𝗔𝗟

Ia mengatakan, putranya mendaftar melalui jalur International Undergraduate Program (IUP) di UI, yang persaingannya cukup ketat.

“𝙉𝙖𝙝, 𝙖𝙠𝙪 𝙙𝙚𝙜-𝙙𝙚𝙜𝙖𝙣 𝙟𝙪𝙜𝙖, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙙𝙖 𝙥𝙧𝙤𝙜𝙧𝙖𝙢 𝙄𝙐𝙋 𝙙𝙞 𝙐𝙄, 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙘𝙪𝙢𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙖𝙥𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙨𝙚𝙣 𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙮𝙖, 𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙚𝙜-𝙙𝙚𝙜𝙖𝙣 𝙟𝙪𝙜𝙖, 𝙙𝙞𝙨𝙪𝙧𝙪𝙝 𝙠𝙚 𝙨𝙬𝙖𝙨𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙞𝙩𝙪 𝙖𝙥𝙖 𝙚𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙢𝙖𝙪, '𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙥𝙖𝙥𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙢𝙖, 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙚𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙠𝙖𝙠𝙖𝙠 𝙚𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙗𝙖𝙠𝙖𝙡 𝙠𝙪𝙡𝙞𝙖𝙝', 𝙖𝙙𝙪𝙝 𝙜𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙞𝙣𝙞?” lanjut Sahrul.

Begitu tahu anaknya diterima di UI, Sahrul sangat senang sekaligus lega mendengarnya.

“𝘽𝙚𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙥𝙖𝙨 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠, '𝘼𝙡𝙝𝙖𝙢𝙙𝙪𝙡𝙞𝙡𝙡𝙖𝙝, 𝙖𝙠𝙪 𝙠𝙪𝙡𝙞𝙖𝙝!'. 𝙅𝙖𝙙𝙞 𝙞𝙩𝙪 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙥𝙚𝙣𝙘𝙖𝙥𝙖𝙞𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙣𝙖𝙠𝙠𝙪 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙠𝙚𝙙𝙪𝙖 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜𝙩𝙪𝙖𝙣𝙮𝙖, 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙝𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙡𝙖𝙝, 𝙬𝙖𝙡𝙖𝙪𝙥𝙪𝙣 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙥𝙞𝙨𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙣𝙜 𝙠𝙤𝙢𝙪𝙣𝙞𝙠𝙖𝙨𝙞 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙠𝙚𝙗𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙣𝙖𝙠,” ucap Sahrul.

Sahrul mengatakan, anaknya mengambil jurusan Ekonomi Bisnis, yang merupakan salah satu jurusan favorit dan cukup sulit untuk ditembus.

“𝙀𝙠𝙤𝙣𝙤𝙢𝙞 𝙗𝙞𝙨𝙣𝙞𝙨. 𝙄𝙩𝙪 𝙛𝙖𝙫𝙤𝙧𝙞𝙩, 𝙞𝙩𝙪 𝙨𝙪𝙨𝙖𝙝 𝙗𝙖𝙣𝙜𝙚𝙩. 𝙆𝙚𝙘𝙪𝙖𝙡𝙞 𝙮𝙖𝙣𝙜, 𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣 𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙥𝙚𝙢𝙞𝙣𝙖𝙩𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖, 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙖𝙙𝙖 𝙠𝙚𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣𝙖𝙣,” tutur Sahrul.

𝗗𝗶 𝘁𝗲𝗻𝗴𝗮𝗵 𝗽𝗼𝗹𝗲𝗺𝗶𝗸 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗼𝗻𝘁𝗿𝗼𝘃𝗲𝗿𝘀𝗶, dentuman sound horeg ternyata tidak lepas dari keterlibatan berbagai pihak, termasuk ...
02/08/2025

𝗗𝗶 𝘁𝗲𝗻𝗴𝗮𝗵 𝗽𝗼𝗹𝗲𝗺𝗶𝗸 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗼𝗻𝘁𝗿𝗼𝘃𝗲𝗿𝘀𝗶, dentuman sound horeg ternyata tidak lepas dari keterlibatan berbagai pihak, termasuk tokoh politik dan ulama pesantren.

Teknisi sound horeg dari Brewog Audio Blitar, Ahmad Abdul Aziz alias Memed Potensio atau yang populer dengan julukan Thomas Alva Edi Sound mengungkap, selama ini pengusaha sound horeg kerap dilibatkan dalam kegiatan warga yang bersifat sosial, keagamaan, maupun politik.

"𝙆𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙚𝙬𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙬𝙖𝙧𝙜𝙖. 𝘾𝙪𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙣𝙖𝙣𝙩𝙞 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙬𝙖𝙧𝙜𝙖 𝙞𝙩𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙙𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙘𝙖𝙧𝙖 𝙙𝙞 𝙙𝙚𝙨𝙖 𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙮𝙖, 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙣𝙖𝙣𝙩𝙞 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙞𝙝𝙖𝙩 𝙞𝙩𝙪 𝙙𝙞𝙩𝙖𝙧𝙞𝙠 𝙠𝙖𝙧𝙘𝙞𝙨 𝙥𝙖𝙧𝙠𝙞𝙧 𝙗𝙞𝙖𝙨𝙖𝙣𝙮𝙖. 𝙉𝙖𝙣𝙩𝙞 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙥𝙖𝙧𝙠𝙞𝙧 𝙞𝙩𝙪 𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙙𝙞𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙠𝙚 𝙥𝙖𝙠 𝙠𝙮𝙖𝙞 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙥𝙤𝙣𝙙𝙤𝙠 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙨𝙖𝙣𝙩𝙪𝙣𝙖𝙣 𝙖𝙣𝙖𝙠 𝙮𝙖𝙩𝙞𝙢," kata Memed, Jumat (1/8/25).

Menurutnya, meskipun acara difasilitasi oleh warga, hasil kegiatan seperti penggalangan dana kerap disalurkan untuk kepentingan sosial dan keagamaan. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan sound horeg tidak sepenuhnya bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

Perayaan Hari Lahir (Harlah) Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Ngantang, Kabupaten Malang ke-46 yang berlangsung 1 Februari 2025 lalu juga disemarakkan dengan karnaval sound horeg. Hal itu kemudian viral dan menuai kontroversi di tengah publik.

Di sisi lain, Memed mengatakan sound horeg juga diminta tampil dalam kegiatan politik, terutama menjelang pemilihan kepala daerah. Memed menyebut, kelompoknya bahkan pernah disewa oleh sejumlah calon bupati dari berbagai daerah di Jawa Timur.

"𝙆𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙥𝙖𝙨 𝙋𝙞𝙡𝙠𝙖𝙙𝙖 𝙠𝙚𝙢𝙖𝙧𝙞𝙣, 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠. 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙟𝙖𝙠 𝘽𝙧𝙚𝙬𝙤𝙜 𝙞𝙩𝙪 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝘽𝙤𝙮𝙤𝙡𝙖𝙡𝙞 𝙖𝙙𝙖 𝙗𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣. 𝙏𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙇𝙖𝙢𝙤𝙣𝙜𝙖𝙣, 𝙇𝙪𝙢𝙖𝙟𝙖𝙣𝙜, 𝙋𝙖𝙨𝙪𝙧𝙪𝙖𝙣, 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙈𝙖𝙨. 𝘽𝙡𝙞𝙩𝙖𝙧 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙖𝙙𝙖, 𝙈𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜. 𝘽𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝘽𝙖𝙣𝙮𝙪𝙬𝙖𝙣𝙜𝙞 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙠𝙚𝙢𝙖𝙧𝙞𝙣," ungkapnya.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa pihaknya tetap bersikap profesional sebagai penyedia jasa, tidak terlibat dalam urusan politik praktis. Begitu p**a dalam kegiatan keagamaan, pihaknya hanya menjalankan peran teknis sesuai permintaan warga atau panitia.

𝗥𝗔 𝗱𝗮𝗻 𝗡𝗙, 𝗱𝘂𝗮 𝘀𝗶𝘀𝘄𝗶 𝗦𝗠𝗞𝗡 𝟭 𝗚𝗼𝘄𝗮, Sulawesi Selatan, yang videonya viral mengacungkan jari tengah ke arah gurunya dikelua...
02/08/2025

𝗥𝗔 𝗱𝗮𝗻 𝗡𝗙, 𝗱𝘂𝗮 𝘀𝗶𝘀𝘄𝗶 𝗦𝗠𝗞𝗡 𝟭 𝗚𝗼𝘄𝗮, Sulawesi Selatan, yang videonya viral mengacungkan jari tengah ke arah gurunya dikeluarkan dari sekolah.

Kepala SMKN 1 Gowa, Muchlis Jufri, menjelaskan, kejadian itu berawal saat guru bernama Mansur memberikan tugas melalui grup WhatsApp.

Namun, saat itu, guru tersebut rupanya salah mengirim emoticon berupa jari tengah.

Kemudian, pada saat pembelajaran dan Mansur mengabsen muridnya di ruang kelas 1 SMKN 1 Gowa, Rabu (30/7/2025), tiba-tiba RA mengacungkan jari tengah ke arah Mansur.

Teman sebangkunya, NF merekam lewat IPhone barunya dan menyebarkan video itu ke media sosial.

“𝙏𝙞𝙣𝙙𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙞𝙣𝙞 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙥𝙤𝙣𝙩𝙖𝙣. 𝙎𝙖𝙖𝙩 𝙜𝙪𝙧𝙪 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙗𝙨𝙚𝙣, 𝙍𝘼 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙞𝙖𝙥 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙩𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩 𝙙𝙪𝙙𝙪𝙠. 𝙏𝙚𝙢𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜, 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙙𝙞𝙖 𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥 𝙣𝙖𝙞𝙠 𝙠𝙚 𝙙𝙚𝙥𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙘𝙪𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣 𝙟𝙖𝙧𝙞 𝙩𝙚𝙣𝙜𝙖𝙝,” ujar Muchlis, Sabtu (2/8/2025).

Keesokan harinya, Kamis (31/7/2025), orangtua RA dan NF dipanggil ke sekolah untuk mengklarifikasi kejadian tersebut.

Meski sempat membantah, dua siswi itu akhrinya mengakui perbuatan mereka.

“𝙆𝙖𝙢𝙞 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙢𝙗𝙞𝙡 𝙠𝙚𝙥𝙪𝙩𝙪𝙨𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙜𝙖𝙨 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙪𝙖 𝙨𝙞𝙨𝙬𝙞 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙚𝙗𝙪𝙩," jelasnya.

Muchlis mengatakan keputusan itu diambil setelah berkoordinasi dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Gowa, komite sekolah, dan orang tua siswa.

Ia menyebut tidak ada yang keberatan atas keputusan tersebut.

Selain itu, kata dia, keputusan itu juga diambil karena desakan para alumni dan viralnya di sosmed hingga ditonton 5,8 juta kali.

Muchlis mengatakan, untuk mengantisipasi hal serupa terulang, sekolah rutin mengadakan pembinaan karakter setiap Jumat pagi melalui kegiatan literasi Alquran sesuai intruksi Gubernur Sulsel.

"𝘿𝙞 𝙨𝙞𝙩𝙪 𝙗𝙞𝙖𝙨𝙖 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞 𝙘𝙚𝙧𝙖𝙢𝙖𝙝 𝙨𝙞𝙧𝙖𝙢𝙖𝙣 𝙧𝙤𝙝𝙖𝙣𝙞. 𝙎𝙖𝙢𝙗𝙞𝙡 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙟𝙖𝙙𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙤𝙝 𝙖𝙜𝙖𝙧 𝙝𝙖𝙡 𝙨𝙚𝙧𝙪𝙥𝙖 𝙩𝙖𝙠 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙡𝙖𝙣𝙜," ucapnya.

“𝙑𝙞𝙙𝙚𝙤 𝙞𝙣𝙞 𝙠𝙖𝙢𝙞 𝙟𝙖𝙙𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙖𝙜𝙖𝙧 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙙𝙞𝙩𝙞𝙧𝙪. 𝙆𝙖𝙢𝙞 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙞𝙢𝙗𝙖𝙪 𝙨𝙞𝙨𝙬𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙝𝙖𝙥𝙪𝙨 𝙫𝙞𝙙𝙚𝙤𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙥𝙤𝙣𝙨𝙚𝙡,” sambungnya.

Soal penggunaan ponsel, sekolah hanya mengizinkan saat diperlukan dalam kegiatan belajar dan atas izin guru.

𝗚𝘂𝗿𝘂 𝗕𝗲𝘀𝗮𝗿 𝗨𝗻𝗶𝘃𝗲𝗿𝘀𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗚𝗮𝗱𝗷𝗮𝗵 𝗠𝗮𝗱𝗮 (𝗨𝗚𝗠), Prof. Dr. Ir. Mohammad Naiem, M.Agr.Sc., memberikan penjelasan terkait pernyat...
02/08/2025

𝗚𝘂𝗿𝘂 𝗕𝗲𝘀𝗮𝗿 𝗨𝗻𝗶𝘃𝗲𝗿𝘀𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗚𝗮𝗱𝗷𝗮𝗵 𝗠𝗮𝗱𝗮 (𝗨𝗚𝗠), Prof. Dr. Ir. Mohammad Naiem, M.Agr.Sc., memberikan penjelasan terkait pernyataan yang menyebut Fakultas Kehutanan UGM tidak memiliki jurusan pada masa lalu. Penjelasan tersebut disampaikan Prof. Naiem melalui sebuah unggahan yang dibagikan oleh akun X (dulu Twitter) bernama .

Menurut Prof. Naiem, sejak tahun 1978 hingga 1998, UGM sudah memberlakukan sistem kurikulum Kredit Semester (SKS) yang mengharuskan mahasiswa memilih jurusan sejak awal masa studi.

“𝙏𝙖𝙝𝙪𝙣 78 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 98 𝙠𝙪𝙧𝙞𝙠𝙪𝙡𝙪𝙢𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙪𝙗𝙖𝙝 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙠𝙧𝙚𝙙𝙞𝙩 𝙨𝙚𝙢𝙚𝙨𝙩𝙚𝙧. 𝙅𝙖𝙙𝙞 𝙞𝙩𝙪 𝙢𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙨𝙬𝙖 𝙙𝙞𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙢𝙗𝙞𝙡 𝙟𝙪𝙧𝙪𝙨𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩 𝙟𝙪𝙧𝙪𝙨𝙖𝙣 𝙞𝙩𝙪 𝙨𝙚𝙟𝙖𝙠 𝙖𝙬𝙖𝙡,” ujar Prof. Naiem.

Ia menjelaskan bahwa awalnya Fakultas Kehutanan UGM hanya memiliki tiga jurusan, yakni Silvikultur, Manajemen Hutan, dan Teknologi Hasil Hutan. Namun pada tahun 1978, satu jurusan baru ditambahkan, yaitu Konservasi Sumber Daya Hutan.

“𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙖𝙙𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙁𝙖𝙠𝙪𝙡𝙩𝙖𝙨 𝙆𝙚𝙝𝙪𝙩𝙖𝙣𝙖𝙣 𝙞𝙩𝙪 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙞𝙜𝙖, 𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙩𝙖𝙝𝙪𝙣 78 𝙖𝙙𝙖 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙙𝙞𝙨𝙖𝙢𝙥𝙞𝙣𝙜 𝙎𝙞𝙡𝙫𝙞𝙠𝙪𝙡𝙩𝙪𝙧, 𝙈𝙖𝙣𝙖𝙟𝙚𝙢𝙚𝙣 𝙃𝙪𝙩𝙖𝙣, 𝙏𝙚𝙠𝙣𝙤𝙡𝙤𝙜𝙞 𝙝𝙖𝙨𝙞𝙡 𝙝𝙪𝙩𝙖𝙣, 𝙖𝙙𝙖 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙠𝙤𝙣𝙨𝙚𝙧𝙫𝙖𝙨𝙞 𝙎𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧 𝘿𝙖𝙮𝙖 𝙃𝙪𝙩𝙖𝙣,” jelasnya.

𝗦𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺𝗻𝘆𝗮, teman seangkatan Jokowi di UGM, Mulyono memberikan pernyataan. Ia menyebut di Fakultas Kehutanan dulu belum ada jurusan.

“𝙎𝙖𝙮𝙖 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙋𝙖𝙠 𝙅𝙤𝙠𝙤𝙬𝙞. 𝙈𝙖𝙨𝙪𝙠 𝙩𝙖𝙝𝙪𝙣 1980. 𝘿𝙪𝙡𝙪 𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙖𝙙𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙜𝙞𝙖𝙣 𝙟𝙪𝙧𝙪𝙨𝙖𝙣, 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙨𝙠𝙧𝙞𝙥𝙨𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙢𝙗𝙞𝙡 𝙚𝙠𝙤𝙣𝙤𝙢𝙞 𝙢𝙖𝙣𝙖𝙟𝙚𝙢𝙚𝙣,” ungkap Mulyono, pria asal Sukoharjo.

Ia mengenang Jokowi sebagai sosok yang sederhana, kalem, namun akrab dengan teman-temannya. Bahkan, kata Mulyono, Jokowi tetap menyapa dirinya meski sudah menjabat sebagai Wali Kota Solo.

“𝙊𝙧𝙖𝙣𝙜𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙞𝙖𝙨𝙖 𝙨𝙖𝙟𝙖, 𝙠𝙖𝙡𝙚𝙢. 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙞𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣. 𝘽𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙬𝙖𝙡𝙞 𝙠𝙤𝙩𝙖 𝙥𝙪𝙣 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙣𝙮𝙖𝙥𝙖 𝙨𝙖𝙮𝙖, 𝙗𝙞𝙡𝙖𝙣𝙜, ‘𝙈𝙖𝙨 𝙈𝙪𝙡, 𝙮𝙪𝙠 𝙠𝙚 𝙨𝙞𝙣𝙞’,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mulyono mengatakan bahwa Jokowi justru lulus lebih dulu darinya. Ia meyakini keduanya memang pernah kuliah bersama di Fakultas Kehutanan UGM, meskipun ia tak pernah melihat langsung ijazah Jokowi.

“𝙋𝙖𝙠 𝙅𝙤𝙠𝙤𝙬𝙞 𝙡𝙪𝙡𝙪𝙨 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙘𝙚𝙥𝙖𝙩 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙮𝙖. 𝙎𝙖𝙮𝙖 𝙬𝙞𝙨𝙪𝙙𝙖 𝙁𝙚𝙗𝙧𝙪𝙖𝙧𝙞 1987, 𝙨𝙚𝙢𝙚𝙣𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙗𝙚𝙡𝙞𝙖𝙪 1985. 𝙉𝙞𝙡𝙖𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙗𝙖𝙜𝙪𝙨. 𝙆𝙞𝙩𝙖 𝙠𝙪𝙡𝙞𝙖𝙝 𝙗𝙖𝙧𝙚𝙣𝙜, 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙨𝙖𝙠𝙨𝙞 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙣𝙮𝙖,” tegas Mulyono.

Address

Jalan Palabuan Dua
Sukabumi

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Lingkaran Media posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category