10/10/2025
Detik-Detik Tabrakan di Tugu Gentong Kasihan Bantul
BANTUL — Pagi di Jalan Tugu Gentong, Sribitan, Bangunjiwo, Kasihan, Rabu (8/10/2025), semula berjalan biasa. Lalu lintas cukup ramai, warga melintas menuju pasar, sebagian menuju tempat kerja. Udara masih lembap sisa embun, ketika jarum jam menunjukkan pukul 09.10 WIB — detik di mana sebuah dentuman keras memecah ketenangan pagi itu.
Kecelakaan maut terjadi antara mobil Mitsubishi Kuda bernomor polisi AB-1269-HC dan sepeda motor Yamaha Jupiter AB-2219-CJ. Satu orang meninggal dunia di tempat kejadian setelah sempat dievakuasi ke rumah sakit.
Korban diketahui bernama Trisno Utomo Al Giyana (56), warga Jipangan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Ia merupakan pengendara sepeda motor yang nahas terlibat tabrakan frontal dengan mobil yang dikemudikan TGD (24), seorang pelajar/mahasiswa asal Argorejo, Sedayu, Bantul.
Kronologi: Tabrakan yang Tak Terhindarkan
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, menjelaskan bahwa peristiwa tragis itu berawal ketika mobil Mitsubishi Kuda melaju dari arah barat menuju timur. Di depannya, ada sebuah truk yang berjalan pelan. Sang pengemudi, TGD, berusaha mendahului kendaraan besar itu.
Namun di saat yang bersamaan, dari arah berlawanan datang sepeda motor Yamaha Jupiter yang dikendarai Trisno. Ruang gerak di jalan sempit itu terlalu kecil untuk dua kendaraan yang sama-sama melaju cepat.
“Karena jarak sudah terlalu dekat, tabrakan tidak bisa dihindari,” jelas Iptu Rita. “Benturan keras membuat pengendara motor terpental dan mengalami luka parah. Ia mengalami patah leher, pergelangan tangan kiri patah, dan cedera kepala berat. Korban meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju RS PKU Muhammadiyah Bantul.”
Benturan keras itu juga menyebabkan bemper depan mobil Mitsubishi Kuda ringsek, sementara bodi depan sepeda motor Yamaha Jupiter rusak parah. Potongan pecahan lampu dan serpihan logam berserakan di aspal, menjadi saksi bisu atas tragedi yang terjadi dalam hitungan detik.
Warga Panik, Pengemudi Muda Syok
Beberapa warga yang berada di sekitar lokasi segera berlari mendekat setelah mendengar suara keras. Beberapa di antara mereka mencoba mengevakuasi korban, sementara yang lain menenangkan pengemudi mobil yang tampak terpukul dan gemetar.
“Suara benturannya keras sekali, seperti tabrakan besar. Warga langsung keluar rumah,” ujar salah satu saksi mata, warga Sribitan. “Korban pengendara motor sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri.”
Unit Gakkum Satlantas Polres Bantul yang datang ke lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan kendaraan yang terlibat. Polisi juga mengumpulkan keterangan saksi untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan.
Pengingat Keras tentang Keselamatan di Jalan
Kasus kecelakaan lalu lintas seperti ini bukan yang pertama terjadi di kawasan Bangunjiwo. Jalan Tugu Gentong dikenal sebagai jalur padat yang menghubungkan beberapa wilayah di Bantul bagian barat dengan pusat kota. Banyak kendaraan besar melintas, dan tidak jarang pengendara mengambil risiko menyalip tanpa memperhitungkan jarak aman.
“Jadikan keselamatan sebagai kebutuhan,” tegas Iptu Rita. “Setiap pengendara perlu menyadari bahwa terburu-buru di jalan tidak sebanding dengan risiko kehilangan nyawa. Lebih baik terlambat beberapa menit daripada tidak sampai di tujuan.”
Kini, lokasi kecelakaan di Tugu Gentong itu tampak tenang kembali. Namun di antara guratan bekas rem di aspal, tersisa kisah pilu tentang seorang pria yang tidak sempat pulang, dan seorang pemuda yang harus menanggung trauma mendalam.
Sebuah peristiwa yang menjadi pengingat keras — bahwa di balik setiap perjalanan, selalu ada pilihan: kehati-hatian atau penyesalan.
*Foto : AI Generate Illustration