26/01/2025
Jalur baru di tanjakan Clongop, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari, Kab Gunungkidul, DIY, belakangan viral sejak dibuka awal Januari 2025. Ramainya tanjakan itu berimbas pada peningkatan arus lalu lintas di Kabupaten Klatenyang berbatasan dengan Gunungkidul.
Jalur tanjakan Clongop berbatasan dengan wilayah Klaten. Ruas yang menyambung dengan jalur ke Clongop yakni jalan raya Wedi-Wonosari dari Desa Birit di Kec Wedi sampai Desa Karangturi di Kecamatan Gantiwarno.
Sejak jalur Clogop dibuka dan viral, lalu lintas di ruas jalan wilayah Klaten itu kian ramai dan sibuk. Tak hanya pagi hingga sore, saat malam pun lalu lalang kendaraan tak ada hentinya.
Sejumlah warga mengungkapkan kondisi itu berbeda dengan sebelum jalur baru Clongop dibuka. Jalan itu relatif sepi. Bahkan arus lalu lintas saat ini jauh lebih ramai dibandingkan saat Lebaran.
“Ramainya Lebaran tidak ada apa-apanya dibandingkan sejak jalur baru Clongop dibuka. Biasanya di jalur ini pukul 19.00 WIB sudah sepi. Sekarang masih ramai,” kata salah satu warga Desa Gentan, Kec Gantiwarno, Nugroho, 28, saat ditemui Espos, Minggu (19/1/2025).
Ramainya lalu lintas dampak dari viralnya jalur Clongop itu terutama terjadi saat hari akhir pekan seperti Sabtu-Minggu. Nyaris setiap saat kendaraan lalu lalang di ruas tersebut.
Selain warga sekitar, warga dari sejumlah kabupaten/kota berdatangan lantaran penasaran dengan jalur baru di sisi paling utara Gunung Kidul itu. “Kemarin itu ada rombongan dari Magelang yang tanya saya jalur ke Clongop. Itu malam-malam,” kata Nugroho.
Bahkan, arus lalu lintas menuju ke Clongop pernah macet saat hari terakhir liburan sekolah belum lama ini. Nugroho menjelaskan orang-orang berdatangan ke tanjakan Clongop lantaran penasaran dengan panorama yang disuguhkan yakni pemandangan alam dengan latar belakang Gunung Merapi.
Di sisi lain, viralnya tanjakan Clongop juga berdampak pada peningkatan omzet sejumlah pedagang di jalur Wedi-Wonosari, Klaten. Tak terkecuali omzet warung angkringan milik Nugroho. “Alhamdulillah ikut naik. Kalau pendapatan kotor sebelumnya Rp200.000, sekarang bisa Rp300.000 per hari.
Sc: solopos