26/12/2025
Wakil Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) sekaligus politikus Partai Golkar, Arief Rosyid Hasan, menyentil mantan Ketua Umum Partai Golkar yang dinilai masih kerap mendikte kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar saat ini, Bahlil Lahadalia.
Arief menegaskan para senior yang pernah menjabat Ketua Umum Partai Golkar seharusnya memberi ruang bagi kepemimpinan baru.
“Senior-senior yang mungkin pernah ada di posisi beliau sebagai ketua umum masanya sudah habis, masanya sudah lewat. Berhentilah mau ngatur-ngatur, mau mendikte, dan mau mengarahkan Ketum Bahlil Lahdalia,” katanya, Jumat (25/12).
Meski demikian, Arief tidak menyebut secara spesifik sosok mantan Ketua Umum Partai Golkar yang dimaksud. Ia menilai Bahlil telah memahami secara matang arah dan tanggung jawab kepemimpinannya dalam memimpin Partai Golkar.
Menurut Arief, Partai Golkar kini memasuki era baru dengan visi kepemimpinan yang menekankan peran generasi muda.
“Akan melibatkan orang-orang muda yang terbaik, yang punya integritas, yang punya kapasitas intelektual untuk mengambil ruang-ruang strategis dalam pengabdian di partai,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Bahlil juga menyinggung fenomena senior yang masih merasa berkuasa meski telah purnatugas.
“Begitu adik-adik jadi ketua umum, masih merasa terus jadi ketua umum gitu loh. Nggak boleh, nggak boleh,” kata Bahlil.
Bahlil mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari para senior Partai Golkar, salah satunya mantan Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, tentang siklus kepemimpinan.
“Setiap pemimpin ada masanya, setiap masa ada pemimpinnya,” ucapnya.
Di hadapan para senior, Bahlil menegaskan bahwa kepengurusan saat ini merupakan generasi baru Partai Golkar.
“Ini adalah generasi baru Golkar, ini generasi baru Partai Golkar,” ujarnya.