22/12/2022
Verified
Lumpur Lapindo belakangan kembali menjadi perbincangan setelah Badan Geologi Kementerian ESDM menemukan adanya potensi mineral super langka bernama Logam Tanah Jarang (LTJ) . Ditambah ternyata selain LTJ, lumpur Lapindo mengandung mineral lain yang jumlahnya lebih banyak daripada LTJ.
"Ada indikasi keberadaan dari logam tanah jarang ini, selain itu ada logam lainnya termasuk logam critical raw material (CRM) ini yang jumlahnya lebih besar," ujar Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono.
CRM sendiri adalah mineral mentah yang sangat penting untuk industri, contohnya bauksit, cobalt, antimoni, baryte dan lainnya. Berdasarkan keterangan dari Badan Geologi, CRM yang terkandung di kawasan ini berupa Litium (Li) dan Stronsium (Sr).
"Kandungan Litium di lumpur Lapindo memiliki kadar 99,26-280,46 ppm, dan Stronsium dengan kadar 255,44 - 650,49 pp," tulisnya.
Jika memang benar, Indonesia dipastikan bisa menjadi 'raja' baterai listrik di dunia. Sebab, harta karun super langka berupa stronsium dan lithium menjadi salah satu bahan baku penopang pembuatan baterai kendaraan listrik. GAL