
23/09/2025
Upaya evakuasi tujuh pekerja yang terjebak di tambang bawah tanah Freeport, Papua Tengah, pada senin (8/9) lalu masih menghadapi tantangan besar. Hingga konten ini di posting, baru 2 dari 7 korban yang telah dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia, dan keduanya adalah tekniksi kelistrikan.
Menanggapi hal ini, pakar geologi dari Fakultas Teknik UGM, Prof. Wahyu Wilopo, menekankan aspek keselamatan menjadi tantangan teknis terbesar dalam penyelamatan. Menurutnya, kondisi bawah tanah yang sempit dan penuh risiko membuat aksesibilitas tim penyelamat maupun peralatan sangat terbatas. “Suplai oksigen, keterbatasan ruang operasi, serta potensi runtuhan batuan dan masuknya lumpur basah menjadi ancaman serius. Evakuasi harus dilakukan dengan cepat, tetapi tetap penuh kehati-hatian agar tidak menimbulkan korban baru,” tuturnya, Jumat (19/9).
Wahyu menjelaskan bahwa faktor geologi sangat berpengaruh terhadap kerentanan terowongan. Adanya sesar pada batuan dapat menjadi jalur masuknya air dan lumpur ke dalam terowongan, terutama saat curah hujan tinggi. Ditambah lagi, sistem penambangan block caving memang efisien, tetapi sulit sepenuhnya mengontrol keruntuhan material. “Tantangan bukan hanya volume lumpur yang ada, tetapi juga ancaman potensi lumpur baru yang masuk ke terowongan saat evakuasi berlangsung,” jelasnya.
sumber keterangan: ugm.ac.id