08/08/2025
"Panitia Teriaki Wasit! Asosiasi Adonara Mogok, AB Cup di Ujung Tanduk"
Adonara, Flores Timur — Turnamen sepak bola AB Cup berubah menjadi sorotan publik setelah pecah konflik terbuka antara panitia dan perangkat pertandingan. Ketegangan memuncak ketika oknum panitia dilaporkan meneriaki wasit di tengah laga, menuding kinerja mereka tidak kompeten.
Insiden itu memicu kemarahan Asosiasi Wasit Adonara (AWA) yang merasa integritas dan harga diri mereka direndahkan. Sebagai bentuk protes, AWA memutuskan melakukan aksi mogok massal dan menolak memimpin sisa pertandingan.
Kronologi Kejadian
1. Awal Turnamen – AB Cup dibuka dengan semangat tinggi, melibatkan tim-tim terbaik dari berbagai wilayah. Panitia menetapkan bahwa seluruh laga akan dipimpin wasit dari Asosiasi Wasit Adonara untuk menjaga kualitas dan netralitas pertandingan.
2. Pertandingan Pemicu Konflik – Pada salah satu laga krusial, terjadi keputusan kontroversial di lapangan. Oknum panitia yang berada di pinggir lapangan terlihat marah, lalu meneriaki wasit dengan kata-kata bernada merendahkan. Beberapa saksi menyebut insiden itu terjadi di hadapan pemain, official, dan penonton.
3. Opsional Wasit Provinsi – Setelah insiden tersebut, pihak panitia mulai mempertimbangkan opsi menggunakan wasit dari tingkat provinsi untuk memimpin pertandingan selanjutnya. Langkah ini memicu reaksi keras dari AWA yang menilai keputusan tersebut sepihak dan tidak melalui mekanisme resmi.
4. Mogok Massal – Merasa martabat mereka dilecehkan, seluruh anggota AWA sepakat untuk mogok. Aksi ini membuat jadwal pertandingan AB Cup terganggu dan sejumlah tim harus menunggu kepastian jadwal baru.
5. Reaksi Peserta & Publik – Banyak tim dan official mengaku dirugikan. “Kami sudah latihan berbulan-bulan. Harusnya panitia dan wasit bisa duduk bersama mencari solusi, bukan saling serang di depan publik,” ujar salah satu pelatih. Sementara di media sosial, kritik terhadap panitia membanjiri kolom komentar, menuntut profesionalisme dan komunikasi yang lebih baik.
Hingga berita ini dirilis, panitia belum mengeluarkan klarifikasi resmi. Situasi ini membuat masa depan AB Cup berada di ujung tanduk, dengan ancaman turnamen terhenti jika konflik tidak segera diselesaikan.
Pengamat olahraga lokal menilai, persoalan ini bukan sekadar konflik teknis. “Ini soal penghormatan pada peran wasit dan kredibilitas penyelenggara. Kalau hubungan kedua pihak rusak, sulit membangun kepercayaan publik kembali,” ungkapnya.