Global News

Global News Kami hadir dekat ke layar Anda
dll

Info  Wa *082310911561*
23/11/2025

Info

Wa *082310911561*

Bupati dan Wabup Sidoarjo turun langsung meninjau titik banjir setelah hujan deras memicu genangan di pusat kota.Debit s...
23/11/2025

Bupati dan Wabup Sidoarjo turun langsung meninjau titik banjir setelah hujan deras memicu genangan di pusat kota.

Debit sungai yang naik dan karakter Sidoarjo sebagai kota delta membuat aliran air tersendat.

Pemkab menggandeng ITS untuk kajian jangka panjang, sementara seluruh rumah p***a disiagakan menunggu sungai surut.
Solusi permanen disiapkan di anggaran tahun depan.

Mantan Presiden Argentina Bikin Rugi Negara 8.335 T, Aset Hasil Korupsi Di SitaPengadilan federal Argentina memerintahka...
22/11/2025

Mantan Presiden Argentina Bikin Rugi Negara 8.335 T, Aset Hasil Korupsi Di Sita

Pengadilan federal Argentina memerintahkan penyitaan terhadap 20 properti milik mantan Presiden Cristina Fernández de Kirchner serta dua anaknya, Máximo dan Florencia.
Langkah ini bertujuan memulihkan kerugian negara sekitar 500 juta dollar AS, atau sekitar Rp8,3 triliun, yang berasal dari kontrak-kontrak publik yang disetujui selama masa pemerintahan Fernández de Kirchner dan suaminya, mendiang Néstor Kirchner.

Menurut laporan UPI, Jumat (21/11/2025), putusan tersebut menyasar aset inti keluarga Kirchner—mulai dari rumah, lahan, hingga beberapa hotel. Penyitaan ini merupakan bagian dari perkara “Vialidad”, yakni penyelidikan atas 51 proyek pekerjaan umum di Provinsi Santa Cruz, kampung halaman keluarga Kirchner.

Jaksa menilai proyek-proyek itu secara sistematis diberikan kepada kontraktor Lázaro Báez, dengan anggaran yang dinaikkan dan proses persetujuan yang dipercepat. Bahkan, sejumlah proyek dilaporkan tidak pernah selesai.

Pada 2022, Cristina Fernández de Kirchner dijatuhi hukuman enam tahun penjara dan larangan seumur hidup menduduki jabatan publik. Saat ini ia menjalani tahanan rumah sambil menunggu proses banding.

Sistem peradilan Argentina sendiri dikenal lambat dalam menangani kasus korupsi—sering menghabiskan waktu bertahun-tahun—sehingga memicu keraguan publik soal independensi dan efektivitasnya.

“Keputusan pengadilan ini membantu mengembalikan sebagian kepercayaan publik, meskipun belum mampu menghilangkannya sepenuhnya,” ujar Garcia Díaz, Presiden Civilitas Argentina.

https://lnkd.in/ghmmfK3K

Hot News
22/11/2025

Hot News

Keluarga besar Pasha UnguSalut, anak anaknya tetap kompak
22/11/2025

Keluarga besar Pasha Ungu
Salut, anak anaknya tetap kompak

Menguji Argumen Adian Napitupulu1. Dimensi Hukum: UU Tidak Bisa DitawarImpor baju bekas sudah jelas dilarang oleh undang...
22/11/2025

Menguji Argumen Adian Napitupulu

1. Dimensi Hukum: UU Tidak Bisa Ditawar

Impor baju bekas sudah jelas dilarang oleh undang-undang.

Membela praktik ilegal dengan alasan sosial sama saja menormalisasi pelanggaran hukum.

Negara tidak bisa membiarkan “perut rakyat”

dijadikan alasan untuk menabrak aturan, karena itu membuka pintu bagi mafia impor dan praktik ilegal lain.

"Kalau perut bisa jadi alasan melanggar UU, besok pencuri bisa bilang 'saya lapar' lalu minta dilegalkan."

2. Dimensi Kesehatan: Risiko Nyata, Bukan Sekadar Mode

Pakaian bekas impor tidak steril, bisa membawa bakteri, jamur, bahkan penyakit menular.

Konsumen tidak tahu siapa pemakai sebelumnya, apakah sehat atau mengidap penyakit berbahaya.

Dalam skenario ekstrem, baju bekas bisa jadi media perang biologis: wabah diselundupkan lewat pakaian.

"Membela thrifting impor demi gengsi, sama saja membela kemungkinan wabah demi gaya."

3. Dimensi Ekonomi: UMKM dan Industri Lokal

Industri tekstil lokal menyerap jutaan tenaga kerja.

Membanjiri pasar dengan baju bekas impor murah menekan UMKM dan pabrik dalam negeri.

Pedagang thrifting bisa beralih ke produk lokal, karena pakaian murah berkualitas sudah banyak tersedia.

Punchline satir: “Membela thrifting impor demi

pedagang kecil, tapi melupakan jutaan pekerja tekstil yang bisa kehilangan pekerjaan.”

4. Dimensi Lingkungan: Argumen Hemat Air Tidak Logis

Air tidak musnah setelah dipakai produksi tekstil, hanya berubah kualitas.

Teknologi pengolahan limbah tekstil sudah ada, tinggal diwajibkan lewat regulasi ketat.

Kalau benar industri tekstil penyebab utama krisis air dunia, pasti sudah ada MoU internasional khusus memerangi tekstil, sebagaimana ada kesepakatan global soal iklim dan plastik. Faktanya, belum ada.

Jadi, argumen “thrifting menyelamatkan air” rapuh secara ilmiah.

“Air tidak hilang, hanya berubah status. Yang hilang justru logika kalau alasan hemat air dipakai untuk membenarkan impor ilegal."

5. Dimensi Sosial: Konsumen Tidak Akan Telanjang

Tanpa thrifting impor, konsumen tetap bisa berpakaian.

Yang hilang hanyalah gengsi merek luar, bukan kebutuhan dasar.

Mode hanyalah bumbu, bukan nasi. Tanpa tren tertentu, orang tetap berpakaian dengan alternatif lain.

"Kalau thrifting dilarang, rakyat tidak akan telanjang. Yang telanjang hanya gengsi."

6. Kesimpulan :

Argumen Adian Napitupulu kuat di sisi sosial- membela pedagang kecil dan tren anak muda- tetapi rapuh di sisi hukum, kesehatan, ekonomi, dan logika lingkungan. Membela thrifting impor sama saja membela pelanggaran hukum, risiko wabah, ancaman UMKM, dan logika lingkungan yang setengah matang.

“Negara melarang thrifting demi hukum, Adian membela thrifting demi perut. Tapi kalau perut jadi alasan melanggar UU, besok wabah bisa masuk lewat celana jeans bekas, dan siapa yang akan menanggungnya? Rakyat juga."

Bravo Mahfud MDSetuju banget dengan pak Mahfud MD
22/11/2025

Bravo Mahfud MD

Setuju banget dengan pak Mahfud MD

Bagaimana Uni Soviet Bisa Hancur Tanpa Perang ?Suatu kekaisaran besar yang tampak abadi ternyata bisa hancur dalam sekej...
22/11/2025

Bagaimana Uni Soviet Bisa Hancur Tanpa Perang ?

Suatu kekaisaran besar yang tampak abadi ternyata bisa hancur dalam sekejap. Kekaisaran Rusia di bawah Tsar Nicholas II, meski dikenal luas sebagai salah satu negara terkuat dunia, tidak mampu menahan gelombang kemiskinan, kekalahan dalam Perang Dunia I, dan ketidakpuasan rakyat yang menumpuk. Pada 1917, Revolusi Bolshevik meletus, menggulingkan sang tsar, dan membuka jalan bagi pemerintahan sosialis pertama di dunia di bawah Vladimir Lenin. Meski terjadi perang sipil yang brutal, kaum Bolshevik berhasil mengonsolidasikan kekuasaan, dan pada 1922 mereka mendirikan Uni Soviet, menyatukan berbagai republik di bawah ideologi komunisme.

Selama hampir tujuh dekade, Uni Soviet tumbuh menjadi superpower yang menakutkan, dengan kekuatan militer, nuklir, dan pengaruh politik global. Namun di balik kejayaannya, masalah ekonomi mulai menggerogoti kekuatan negara: produksi industri stagnan, pertanian gagal memenuhi kebutuhan rakyat, dan kekurangan barang konsumsi sehari-hari meningkat. Sistem politik yang sangat terpusat membuat inovasi dan reformasi sulit dijalankan, sementara ketidakpuasan sosial terus menumpuk, menimbulkan tekanan internal yang lama-lama melemahkan negara dari dalam.

Pada 1985, Mikhail Gorbachev mengambil alih kepemimpinan dan memperkenalkan reformasi besar: perestroika untuk restrukturisasi ekonomi dan glasnost untuk keterbukaan politik. Reformasi ini dimaksudkan untuk menyelamatkan negara, tetapi justru memperlihatkan kelemahan sistem dan membangkitkan nasionalisme di berbagai republik, termasuk Baltik, Ukraina, dan Kaukasus. Ketegangan politik memuncak saat kudeta Agustus 1991 yang dilancarkan pejabat konservatif gagal, melemahkan kontrol pemerintah pusat dan memperkuat posisi Boris Yeltsin sebagai simbol perlawanan terhadap kekuasaan lama.

Setelah kudeta gagal, runtuhnya Uni Soviet menjadi tak terelakkan. Republik-republik utama mendeklarasikan kemerdekaan, dan pada Desember 1991, Rusia, Ukraina, dan Belarusia menandatangani Belavezha Accords, secara resmi membubarkan Uni Soviet dan membentuk Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS). Gorbachev mengundurkan diri pada 25 Desember 1991, menutup babak panjang sejarah yang dimulai dari Revolusi Bolshevik. Dengan kombinasi krisis ekonomi, kegagalan reformasi, kebangkitan nasionalisme, dan krisis politik, superpower ini runtuh tanpa perang besar, menunjukkan bagaimana kekuatan besar pun bisa hancur dari dalam.

Pengadilan kejahatan internasional di Bangladesh menjatuhkan hukuman mati kepada mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina pa...
22/11/2025

Pengadilan kejahatan internasional di Bangladesh menjatuhkan hukuman mati kepada mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina pada Senin (17/11/2025), terkait dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam penanganan demonstrasi anti-pemerintah pada 2024 yang menurut PBB menewaskan sekitar 1.400 orang. Komisioner Tinggi HAM PBB menyebut adanya indikasi kuat pelanggaran HAM berat oleh aparat keamanan, pejabat negara, dan kelompok kekerasan yang berafiliasi dengan partai berkuasa, sementara vonis terhadap Hasina menuai sorotan internasional karena digelar in absentia.

Disclaimer :
Konten ini disajikan hanya sebagai informasi dan bukan merupakan ajakan, opini politik, atau keputusan hukum. Sumber: Laporan dari Al Jazeera, Human Rights Watch, The Guardian, dan ANTARA News.

Terima kasih banyak kepada Danny Afrialdi, Zona Terapi, Warsito Wrst, Wibi Harun, Brillian Zabrina Wulansari, Yunie Soes...
22/11/2025

Terima kasih banyak kepada Danny Afrialdi, Zona Terapi, Warsito Wrst, Wibi Harun, Brillian Zabrina Wulansari, Yunie Soesilowati, Amopuga Toyai, Rabhatar Tar

untuk semua dukungan kalian! Selamat sudah menjadi penggemar berat dalam streak 🔥!

Mampu apa nggak komdigi
22/11/2025

Mampu apa nggak komdigi

Address

Surabaya

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Global News posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Global News:

Share