Radar Boyolali

Radar Boyolali Radar Boyolali merupakan bagian dari Radar Solo Jawa Pos Group.

Dan merupakan harian surat kabar terbesar dan terlengkap di Kota Solo juga se eks Karesidenan Surakarta..

09/05/2025

30 DETIK DOANG, BURUNG MURAI LANGSUNG AMBLAS!

Sebuah rekaman CCTV bikin warga Desa Manggung, Ngemplak, Boyolali geger. Pasalnya, dalam video itu terekam jelas momen seorang pria dengan jaket, helm, dan masker, turun dari motor Yamaha N Max, langsung nyelonong ke teras rumah orang, terus bawa kabur burung murai dalam waktu super singkat. Cuma butuh 30 detik!

Aksi itu terjadi pada Jumat, 9 Mei 2025 sekitar pukul 11:22 WIB, saat pemilik rumah sedang santai di dalam rumah. Sangkar burung murai batu itu digantung santai di teras, tapi ternyata malah jadi sasaran empuk maling.

Pelaku terlihat berdua, satu nyetir motor, satu lagi eksekutor. Setelah ambil kandang, si eksekutor sempat nurunin sangkar, buka pintunya, terus langsung nyergap burungnya. Begitu dapat, kabur lagi naik N Max, seolah nggak ada apa-apa.

Korban dari kejadian ini adalah Parjo C, warga setempat yang kaget banget pas lihat sangkar burung kesayangannya udah kosong dan tergeletak di lantai. Setelah dicek lewat CCTV, ternyata benar dicuri.

Yang bikin tambah bikin ngeri: ini BUKAN kejadian pertama!
Kepala Desa Manggung, Marsono, bilang kalau pencurian burung kayak gini juga pernah terjadi sebelumnya di Dukuh Jeponan. Modusnya? Sama persis. Dua orang, naik N Max, dan satunya eksekutor turun dari motor buat nyolong burung.

Marsono pun mengimbau warganya buat lebih waspada. Jangan lagi naruh barang berharga di luar rumah, walaupun cuma burung dalam sangkar. Maling makin berani, bisa ngambil burung siang-siang bolong, tanpa takut-takut!

Apakah ini ulah komplotan spesialis burung murai?
Apakah ini jaringan lintas desa?
Atau justru orang dalam yang tahu lokasi target?

Semua masih jadi tanda tanya. Tapi yang jelas, aksi mereka terekam dan bisa jadi petunjuk penting untuk warga dan aparat.

Hati-hati, jangan sampai burung kamu jadi target berikutnya!


Jalanan sepi dini hari ternyata bisa jadi jebakan maut. Seperti kejadian tragis di Jalan Solo–Semarang, dekat Jembatan R...
09/04/2025

Jalanan sepi dini hari ternyata bisa jadi jebakan maut. Seperti kejadian tragis di Jalan Solo–Semarang, dekat Jembatan Ringinsari, Boyolali. Seorang pemuda, Adi Wibowo, harus kehilangan nyawanya setelah menabrak dump truk yang parkir sembarangan di badan jalan.

Bukan tanpa sebab, truk itu berhenti tanpa rambu, tanpa lampu hazard, dan lokasi sekitar juga gelap gulita. Truk tersebut seakan menyamar dalam kegelapan, dan Adi yang melaju dari Boyolali menuju Semarang enggak sempat menghindar.

Tabrakan keras itu bikin Adi terluka parah di bagian kepala. Nyawanya nggak tertolong saat dilarikan ke rumah sakit.

Sopir truk yang diketahui bernama Muhammad Rahman Prayogi, 40 tahun, kini diperiksa polisi karena lalai tak memberi tanda peringatan. Sementara pihak kepolisian masih terus menyelidiki penyebab pasti kecelakaan yang merenggut nyawa pemuda 25 tahun itu.

Kejadian ini jadi pengingat buat semua, apalagi buat yang sering berkendara malam hari. Jangan anggap enteng kondisi jalan gelap dan kendaraan besar yang parkir tanpa lampu. Sekali lengah, bisa fatal akibatnya.

Tragedi ini juga jadi sorotan karena kelalaian kecil—seperti nggak nyalain lampu hazard atau pasang segitiga pengaman—bisa makan korban jiwa.

Jadi, buat kamu yang sering berkendara malam, hati-hati dan waspada. Karena kadang, bahaya datang diam-diam dari sesuatu yang enggak kelihatan.


08/04/2025

Bakdan Sapi, tradisi unik dari Desa Seruni, Boyolali! 🐄✨ Sapi-sapi yang dihormati dan dirayakan, simbol kekayaan dan kehidupan. Sebuah momen penuh kebersamaan dan syukur setelah Idul Fitri, dengan doa, arak-arakan, dan ketupat.

Script: Dimas Oktajaya
Voice Over: Kaysabel Kanaha
Editor: Decanio Yustisia Firmansyah

Pernah bayangin Lebaran bareng... sapi?Di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Boyolali, Lebaran Ketupat bukan sekadar makan opor...
07/04/2025

Pernah bayangin Lebaran bareng... sapi?
Di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Boyolali, Lebaran Ketupat bukan sekadar makan opor bareng keluarga. Di sini, ada tradisi yang cuma bisa kamu temukan setahun sekali: Bakdan Sapi.

Namanya aja udah bikin penasaran. Bukan buat lomba, bukan buat dijual. Tapi buat dirayain!

Setiap tahun, pas H+7 Lebaran, puluhan sapi warga dihias, dimandikan pakai air bunga, dan dikasih minyak wangi. Setelah itu, mereka diarak keliling kampung kayak raja. Iya, serius. Ini bentuk syukur dan harapan biar ternaknya sehat dan rezekinya lancar.

Uniknya, nggak cuma sapi. Ada juga kambing ikut iring-iringan. Siapa pun boleh bawa hewan ternaknya. Yang penting, niatnya pembersihan dan tolak bala.

Tradisinya dibuka dengan kenduri ketupat, lengkap dengan tenong isi opor, sate, sambal goreng, dan lauk lainnya. Semua warga kumpul, makan bareng di atas tikar. Setelah itu, giliran gunungan hasil bumi diarak, baru lanjut ke parade sapi. Anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak... semua ikut jalan atau bahkan naik sapi mereka sendiri!

Bukan cuma warga yang antusias. Tahun ini, Bupati Boyolali Agus Irawan juga datang. Bahkan beliau ikut mandiin sapi pakai air bunga sebelum diarak. Beliau juga janji, tahun depan acara ini bakal didukung penuh supaya makin meriah dan bisa jadi agenda wisata andalan Boyolali.

Tradisi ini bukan cuma bikin senyum-senyum, tapi juga jadi pengingat kalau budaya lokal itu keren banget dan bisa jadi daya tarik yang luar biasa. Bakdan Sapi udah masuk kalender pariwisata Boyolali, dan tiap tahun makin ramai pengunjung.

Kalau kamu bosen sama Lebaran yang itu-itu aja, coba mampir ke Boyolali tahun depan. Siapa tahu kamu bisa ikut arak-arakan naik sapi juga. Siap?

Biasanya jam 9 pagi udah ludes, sekarang jam 10 masih numpuk.Gimana rasanya kalau udah nambah stok dua kali lipat buat L...
06/04/2025

Biasanya jam 9 pagi udah ludes, sekarang jam 10 masih numpuk.
Gimana rasanya kalau udah nambah stok dua kali lipat buat Lebaran Ketupat, tapi pembelinya malah nggak datang-datang?

Itulah yang dirasain Nur Rohmah, pedagang ayam potong di Pasar Pengging, Boyolali.
Dari 80 kg jadi 180 kg ayam potong yang disiapin. Tapi yang dibayangkan laku keras… malah tinggal harapan.

"Ramainya justru kemarin, mungkin karena orang-orang udah balik ke kota," katanya sambil menurunkan harga ayam dari Rp37 ribu ke Rp35 ribu demi dagangan laku.

Bukan cuma Nur, Mursyidah pun ngerasain hal yang sama. Tahun lalu bisa ngabisin 1,5 kuintal ayam, sekarang bawa 80 kg aja ngos-ngosan.

Apa penyebabnya?

Banyak warga udah balik ke kota setelah Lebaran

Pedagang musiman bermunculan di pinggir jalan

Harga ayam turun karena daya beli lesu

Harga ayam potong di Pasar Pengging berkisar antara Rp37 ribu sampai Rp42 ribu per kg, tergantung siapa yang jual dan jam berapa beli. Tapi, sepakat satu hal: makin siang, makin murah.

Pasar sepi, pembeli susah, tapi stok keburu numpuk.
Pedagang mana yang nggak gigit jari?

Kalau kamu, mending beli ayam pas pagi atau tunggu siang biar dapet harga miring?


Lagi perjalanan balik ke Jakarta lewat tol Semarang–Solo?Hati-hati kalau kamu mampir ke Rest Area KM 487B Boyolali.Hari ...
04/04/2025

Lagi perjalanan balik ke Jakarta lewat tol Semarang–Solo?
Hati-hati kalau kamu mampir ke Rest Area KM 487B Boyolali.
Hari ini aja, Jumat (4/4), rest area ini sempat penuh banget dalam waktu kurang dari 10 menit!

Tadi sebelum Salat Jumat masih lengang. Eh nggak lama, langsung diserbu pemudik yang pengen istirahat sebentar. Akhirnya petugas di Pos Pengamanan harus pasang strategi: sistem buka-tutup tiap 10 menit buat ngatur arus kendaraan yang mau masuk.

Buat yang mampir, jangan kelamaan ya. Petugas sudah mengimbau pengendara buat nggak berhenti lebih dari 30 menit. Supaya semua pemudik bisa kebagian tempat, dan lalu lintas tetap lancar. Himbauannya juga disiarkan terus lewat pengeras suara.

Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, bilang kalau arus balik ke Jakarta memang lagi padat. Tapi masih bisa jalan kok, dengan kecepatan rata-rata 40–50 km/jam. Jadi jangan nekat berhenti di bahu jalan, ya! Kecuali bener-bener darurat.

Biar nggak makin macet, petugas juga udah pasang water barrier dua kilometer sebelum rest area. Tujuannya? Supaya kamu nggak langsung minggir ke bahu jalan cuma gara-gara lihat papan petunjuk rest area. Padahal jaraknya masih jauh!

Prediksinya, arus balik kayak gini bakal terus terjadi sampai puncaknya tanggal 6 dan 7 April. Jadi buat kamu yang masih di perjalanan balik, siap-siap atur strategi, tetap waspada, dan jangan lupa jaga stamina!


Di lereng Merapi-Merbabu, tarian bukan cuma hiburan. Ia adalah doa, komunikasi dengan alam, leluhur, dan Tuhan. Kaya mak...
03/04/2025

Di lereng Merapi-Merbabu, tarian bukan cuma hiburan. Ia adalah doa, komunikasi dengan alam, leluhur, dan Tuhan. Kaya makna, dalam nuansa spiritual dan sejarah.

Maestro tari ISI Solo, Wahyu Santosa, bilang bahwa kesenian di pegunungan lahir dari kebutuhan masyarakat. Selain untuk hiburan, ia juga jadi bagian dari ritual penting seperti ruwatan dan sedekah bumi. Gerakannya sederhana, tapi penuh filosofi. Terinspirasi dari aktivitas harian, seperti berkuda, dan dari lingkungan sekitar.

Salah satu yang paling kuat adalah tari Turonggo Seto—tarian keprajuritan yang terinspirasi dari perjuangan Pangeran Diponegoro dan PB VI. Gerakannya meniru kuda dan prajurit, musik pengiringnya sederhana: kendang, kenong, dan terompet. Tapi jangan remehkan kesederhanaannya, karena setiap langkah mengandung sejarah dan semangat juang.

Uniknya, sebelum pementasan, para penari kadang berziarah atau bertapa. Tarian ini jadi bagian dari penjelajahan batin, bahkan bisa melibatkan pengalaman supranatural. Karena bagi masyarakat di sana, tarian adalah bagian dari kehidupan spiritual.

Tembang-tembang Jawa dari keraton juga memperkaya tarian rakyat. Ada proses saling isi antara budaya keraton dan desa, memperkaya musikalitas dan narasi geraknya.

Tarian di lereng Merapi-Merbabu bukan sekadar pertunjukan. Ia adalah wujud ingatan kolektif, warisan budaya, dan penghormatan terhadap alam dan sejarah.


RADARSOLO.COM- Sebagai bentuk dukungan terhadap sektor pertanian, Bupati Boyolali Agus Irawan menyerahkan bantuan alat d...
10/03/2025

RADARSOLO.COM- Sebagai bentuk dukungan terhadap sektor pertanian, Bupati Boyolali Agus Irawan menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada 15 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kecamatan Simo,Senin (10/3).

Acara ini digelar di lahan pertanian Desa Simo dan turut dihadiri Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto dan Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo.

Bupati Agus Irawan menegaskan, bantuan ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian di Boyolali, yang merupakan salah satu sektor unggulan di daerah tersebut.

“Nanti dikelola bersama-sama, dipakai bareng kelompoknya ya, Pak,” ujar Agus kepada para petani yang menerima bantuan.

Bupati berharap petani di Boyolali dapat meningkatkan jumlah panen dari dua kali menjadi tiga kali dalam setahun.

“Rata-rata di Boyolali masih ada yang panen dua kali setahun. Kami akan berusaha agar yang masih dua kali bisa menjadi tiga kali. Mungkin kendalanya ada di irigasi dan sumur, maka dari itu hari ini juga diserahkan bantuan dana sumur,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, bupati Boyolali menyerahkan secara simbolis bantuan 15 unit traktor yang bersumber dari dana APBN kepada perwakilan Gapoktan.

Selain itu, bantuan sumur dalam senilai Rp153 juta juga diberikan guna menunjang sistem irigasi yang lebih baik.

“Kami berharap bantuan ini bisa segera digunakan untuk mengolah tanah, apalagi saat ini sudah masuk musim tanam,” tambah Agus Irawan.

Selengkapnya, klik link bio!

RADARSOLO.COM- Tim gabungan fungsi Polres Boyolali bersama Patroli Polsek Banyudono mengamankan 27 anak di bawah umur, M...
10/03/2025

RADARSOLO.COM- Tim gabungan fungsi Polres Boyolali bersama Patroli Polsek Banyudono mengamankan 27 anak di bawah umur, Minggu (9/3) dini hari.

Puluhan bocil tersebut diduga hendak perang sarung di kawasan pertigaan Bangak dan pertigaan Ngangkruk, Banyudono, Boyolali.

Dari 27 anak, 12 diantaranya kedapatan membawa sarung yang sudah dimodifikasi ujungnya dengan di isi benda keras.

Mereka yang diamankan antara lain berinisial FA, AFK, YAY, DD warga Boyolali, ABA warga Kecamatan Sawit, dan AAR warga Kartasura Sukoharjo.

Polisi menyita sejumlah barang bukti berupa 4 unit sepeda motor, 6 sarung hasil modifikasi, serta 2 botol minuman keras jenis ciu 600 ml.

Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto menyampaikan bahwa seluruh pelaku saat ini telah dibawa ke Polres Boyolali untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

“Mereka membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya dan diserahkan kembali kepada orang tua masing-masing untuk dilakukan pengawasan,” ujar Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto.

Rosyid Hartanto berkomitmen Polres Boyolali akan terus melakukan kegiatan patroli sebagai respons untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan mencegah aksi aksi yang meresahkan.

“Saya akan tegas dan terukur di lapangan dalam menangani potensi gangguan keamanan," katanya.

Selengkapnya, klik link bio!

Banjir semalam lurrr... RADARSOLO.COM-Banjir melanda Desa Guli, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Sabtu (8/3) sore.Diawali h...
09/03/2025

Banjir semalam lurrr...

RADARSOLO.COM-Banjir melanda Desa Guli, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Sabtu (8/3) sore.

Diawali hujan dengan intensitas tinggi mulai pukul 14.00-22.00.

Curah hujan tinggi menyebabkan sungai yang melewati Desa Guli meluap.

Akibatnya, tiga dusun di Desa Guli, yakni Mawung, Karanglo, dan Mangunrejo terendam banjir setinggi lebih dari 1 meter.

Rumah Paimin, 70, warga Desa Guli rumahnya rusak parah akibat diterjang banjir.

"Jam 17.00 air sudah mulai naik dari kali yang di timur itu. Awalnya enggak tinggi tapi pas magrib sudah naik sampai sini (rumah)," ujar paimin menunjukkan bekas banjir dirumahnya.

Perabotan rumah Paimin hanyut. Termasuk material bangunan untuk merenovasi rumah. Antara lain kayu jati dan pasir.

Paimin terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya.

Dampak banjir juga dirasakan Paidi, 76. Sebanyak 3 unit sepeda motornya terendam.

Semuanya mogok," jelasnya.

Menurut Paidi, banjir tersebut merupakan siklus 5 tahun sekali.

Selengkapnya, klik link bio!

Pesona Gunung Merapi-Merbabu memang gak ada habisnya ya, nah kali ini, Jawa Pos Radar Solo berkesempatan mengeksplore Me...
09/03/2025

Pesona Gunung Merapi-Merbabu memang gak ada habisnya ya, nah kali ini, Jawa Pos Radar Solo berkesempatan mengeksplore Merapi Garden. Penasaran...?
Baca Jawa Pos Radar Solo edisi Minggu, 9 Maret 2025 di loker koran terdekat! Yukk larisi para pedagang koran

Address

Jalan Kebangkitan Nasional No. 37
Surakarta
57141

Opening Hours

Monday 08:00 - 17:15
Tuesday 08:00 - 17:00
Wednesday 08:00 - 17:00
Thursday 08:00 - 17:00
Friday 08:00 - 17:00
Saturday 09:00 - 13:00

Telephone

+622717653106

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Radar Boyolali posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Radar Boyolali:

Share