26/12/2025
Di dalam sebuah ruangan studio raksasa yang dipenuhi berbagai alat seni dan teknologi—rak tinggi berisi kuas dari ukuran mikro hingga jumbo, meja besar penuh cat akrilik warna cokelat tanah, hijau tropis, dan biru laut, airbrush, printer 3D, resin transparan, alat ukir laser mini, lem tembak, lampu sorot studio, serta layar hologram yang menampilkan peta dan lanskap Madagascar—seorang pria muda kas Indonesia, ia memakai sorban Batik, baju jubah warna lorek abu-abu putih, tampak sangat fokus membuat diorama raksasa tentang keindahan negara Madagascar.
Di hadapannya terbentang diorama besar yang menggambarkan keunikan Madagascar: Avenue of the Baobabs dengan hutanpohon-pohon raksasa ikonik, hutan tropis dengan lemur miniatur di dahan pohon, pantai berpasir putih dengan laut biru kehijauan, tebing batu kapur Tsingy de Bemaraha yang tajam dan dramatis, serta desa-desa pesisir sederhana. Bebatuan, tanaman endemik, dan jalur tanah merah memperkaya detail.
Pria itu sedang menambahkan detail kulit batang baobab dan dedaunan menggunakan kuas mikro sambil memasang LED kecil untuk menciptakan efek cahaya matahari sore Afrika. Pantulan cahaya hangat dari lampu studio, uap tipis dari pemanas resin, dan susunan alat yang berserakan menciptakan suasana kerja yang hidup dan artistik.
Visual hyper-realistic, ultra-detail, cinematic wide shot, warna eksotis Madagascar, atmosfer alami, liar, dan megah, masterpiece diorama aesthetic.