Sahabat ari gayo

Sahabat ari gayo sara urang sara Basa beluh sara loloten mewen sara tamunen asal lingge awal Serule

06/01/2025

kebakaran di desa paya tumpi

TRIBUNGAYO.COM, BLANGKEJEREN - Aparat kepolisian dari Satreskrim Polres Gayo Lues masih memburu pelaku pembacokan terhad...
02/01/2025

TRIBUNGAYO.COM, BLANGKEJEREN - Aparat kepolisian dari Satreskrim Polres Gayo Lues masih memburu pelaku pembacokan terhadap Kepala Desa (Keuchik) Ekan, Kecamatan Pining, Gayo Lues.

Pelaku yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) itu diketahui bernama Sabirin (39).

Ia merupakan warga Lumut, kecamatan Linge, Aceh Tengah.

Untuk diketahui, kasus pembacokan terhadap Kepala Desa Ekan ini terjadi di rumah korban Aulia Aktaf (39) pada 30 Maret 2024.

Dilaporkan, kasus tersebut terjadi dilatarbelakangi, perkara rujuk antara pelaku dengan istrinya tidak kunjung selesai dan pelaku merasa tidak puas.

Sehingga sasaran dan yang menjadi korbannya adalah Kepala Desa Ekan di Kecamatan Pining.

Berita Terkait
Kapolres Gayo Lues, AKBP Setiyawan melalui Kasat Reskrim Iptu M Abidinsyah kepada TribunGayo.com, Kamis (2/1/2025) mengatakan, pelaku Sabirin (39) yang masih dalam DPO Polres Gayo Lues terus dikejar dan diburu oleh aparat kepolisian.

"Seminggu lalu ada isu dan kabarnya tersangka berada di Lumut kecamatan Linge Aceh Tengah, lalu petugas sempat melakukan pengejaran hingga ke wilayah Lumut dan Aceh Tengah.

Namun petugas belum berhasil menangkap pelaku," sebutnya.

Kasat Reskrim mengatakan, petugas kesulitan menangkap pelaku, karena pelaku selalu berpindah-pindah tempat persembunyian.

Selain itu, pelaku tidak menggunakan alat komunikasi dan tidak intens berkomunikasi dengan pihak keluarganya.

Namun dalam hal ini pihak Polres Gayo Lues meminta dukungan dan bantuan dari masyarakat maupun pihak keluarga.

Yaitu ketika melihat dan mengetahui keberadaan pelaku untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian terdekat.

"Diminta kepada tersangka Sabirin untuk segera menyerahkan diri ke aparat kepolisian terdekat, sebelumnya petugas melakukan tindakan terukur, bahkan tersangka akan terus diburu dan dikejar," sebutnya. (*)

Takengon | lintasgayo.com – Menjadi garda terdepan dalam kenyamanan masyarakat dan bersikap humanis di jajaran Kepolisia...
02/01/2025

Takengon | lintasgayo.com – Menjadi garda terdepan dalam kenyamanan masyarakat dan bersikap humanis di jajaran Kepolisian Republik Indonesia di tahun 2024 menjadi perhatian khusus.

Diawal tahun 2025 Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Tengah mengapresiasi kineja polri di sepanjang tahun 2024 yang berperan menjaga kenyamanan masyarakat apalagi di tahun itu adalah tahu politik.

“Kami sangat mengapresiasi kinerja Kepolisian Republik Indonesia di tahun 2024 dimana bisa menjaga kenyamanan masyarakat dengan sikap humanis dalam menjalankan tugasnya dilapangan” Ujar ketua MPU Aceh Tengah Tgk.Drs.Amri Jalaluddin Kamis (2/2)

Sebagai mitra masyarakat kami berharap kepolisian Republik Indonesia tetap konsisten bersikap humanis dan tetap eksis dalam melayani masyarakat, harapnya

Keberhasilan Polri dalam mengawal ketertiban dan keamanan masyarakat di tahun politik selama gelaran Pileg, Pilpres dan Pilkada Serentak 2024 patut diacungi jempol, ucap Amri Jalaluddin

Menurut Amri Jalaluddin, pihak kepolisian harus mempertahankan kinerja yang selama ini dinilai sangat baik dikalangan masyarakat.

Kami tetap berharap kepolisian RI bisa jadi pengayom rakyat yang baik dan menjadi garda terdepan bagi kenyamanan kehidupan bermasyarakat, imbuhnya.(LG010/MWD)

Takengon-LintasGAYO.co : Dinas Dukcapil Aceh Tengah kembali menunjukkan prestasi, berdasarkan hasil pemantauan dan evalu...
31/12/2024

Takengon-LintasGAYO.co : Dinas Dukcapil Aceh Tengah kembali menunjukkan prestasi, berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi kinerja penyelenggaraan pelayanan publik tahun 2024, Dinas Dukcapil Aceh Tengah masuk dalam kategori A dengan raihan Indeks Pelayanan Publik 4,55.

Publikasi hasil pemantauan evaluasi pelayanan publik tersebut berdasar KepmenPANRB nomor 659 tahun 2024 tanggal 31 Desember 2024. Menyikapi hasil evaluasi tersebut, Kadis Dukcapil Aceh Tengah, Mustafa Kamal mengatakan berupaya untuk terus meningkatkan kualitas layanan.

“Tentu kami bersyukur dengan capaian ini, dan akan berupaya terus untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja layanan,” ungkap Mustafa, Selasa (31/12/2024).

Hasil evaluasi dengan kategori A merupakan nilai tertinggi yang pernah diraih oleh Dinas Dukcapil Aceh Tengah, sebelum ini pada tahun 2018 mendapat B- , kemudian 2019 meningkat menjadi B, berikutnya tahun 2020 hingga 2022 mendapat nilai A- , untuk tahun 2023 tidak ada penilaian dan akhirnya pada tahun 2024 mendapat kategori A.

Evaluasi pelayanan publik yang dilakukan didasari oleh 6 aspek mencakup Kebijakan Layanan, Profesionalisme SDM, ketersediaan sarana dan prasarana, sistem Informasi pelayanan publik, konsultasi dan pengaduan dan terakhir kemampuan berinovasi.

Menurut Mustafa upaya yang dilakukan pihaknya untuk memenuhi keenam aspek tersebut telah memberi pengalaman yang secara tidak langsung membawa perubahan kualitas dan kinerja pelayanan Dinas Dukcapil Aceh Tengah.

“Banyak pihak yang berkontribusi dengan capaian kami tahun ini, tidak terlepas dari komitmen Pimpinan Daerah, bimbingan serta dukungan dari Biro Organisasi Pemerintah Aceh dan Bagian Organisasi Setdakab Aceh Tengah, para stake holders dan segenap jajaran staf Dinas Dukcapil,” demikian Mustafa.

BLANGKEJERN – Polres Gayo Lues mengungkap banyak kasus selama tahun 2024. Jika dibandingkan dengan tahun 2023, beberapa ...
31/12/2024

BLANGKEJERN – Polres Gayo Lues mengungkap banyak kasus selama tahun 2024. Jika dibandingkan dengan tahun 2023, beberapa kasus mengalami peningkatan jumlahnya.

Pernyataan itu disampaikan Kapolres Gayo Lues AKBP Setiyawan Eko Prasetiya, S.H., S.I.K., didampingi Wakapolres dan jajaranya saat konferensi pers akhir tahun, Selasa, 31 Desember 2024, di halaman Mapolres setempat.

“Ada beberapa kasus yang meningkat selama tahun 2024. Di antaranya, kasus judi pada tahun 2023 lalu hanya tiga kasus, tahun 2024 sebanyak 16 kasus. Kasus pelecehan seksual tahun 2023 enam kasus, dan tahun 2024 sepuluh kasus,” kata Eko.

Eko melanjutkan selama tahun 2024 Satuan Reserse Kriminal Polres Gayo Lues berhasil menuntaskan penanganan 83 kasus dari 104 kasus. Satuan Reserse Narkoba menangani 15 tindak pidana dengan barang bukti sabu 60,28 gram dan g***a 598.783 gram. Satuan Lalu Lintas menangani 16 kasus dengan korban jiwa delapan orang, dan 16 orang luka-luka.

“Kasus yang menonjol selama tahun 2024 ada enam, yaitu kasus pengungkapan tindak pidana penganiayaan berat yang dilakukan mantan suami; kasus pengungkapan kepemilikan gading gajah; pengungkapan kasus pembunuhan di Sungai Aih Bobo; pengungkapan kasus pelecehan seksual dengan jumlah lima orang tersangka terhadap pelajar; pengungkapan kasus narkotika jenis g***a dengan barang bukti 250 kg; dan kasus penyerahan senjata api ke Polres Gayo Lues,” kata Eko.[]

31/12/2024

Lakun te ari serap

Gayo LuesBerita Gayo LuesBREAKING NEWS: Mayat Pria Ditemukan Mengapung di Sungai Pengalangan Gayo LuesTayang: Minggu, 29...
29/12/2024

Gayo Lues
Berita Gayo Lues
BREAKING NEWS: Mayat Pria Ditemukan Mengapung di Sungai Pengalangan Gayo Lues
Tayang: Minggu, 29 Desember 2024 19:43 WIB
Tribun XBaca tanpa iklan
Penulis: Rasidan | Editor: Rizwan
zoom-inBREAKING NEWS: Mayat Pria Ditemukan Mengapung di Sungai Pengalangan Gayo Lues
For TribunGayo.com
A-A+
Mayat lelaki paruh payah ditemukan mengapung di sungai Pengalangan Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Minggu (29/12/2024),
Laporan Rasidan I Gayo Lues

TRIBUNGAYO.COM, BLANGKEJEREN - Mayat lelaki paruh payah ditemukan mengapung di sungai Pengalangan Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Minggu (29/12/2024).

Penemuan itu sekitar pukul 10.00 WIB dan di sungai yang airnya keruh.

Sejauh ini belum diketahui indentitas tersebut.

GAJAH PUTIH DAN MUNCULNYA ASAL NAMA KABUPATEN BENER MERIAH, GAYO Dahulu kala di negeri Antara hiduplah seorang pemuda ta...
29/12/2024

GAJAH PUTIH DAN MUNCULNYA ASAL NAMA KABUPATEN BENER MERIAH, GAYO

Dahulu kala di negeri Antara hiduplah seorang pemuda tampan bernama Sengeda. Dia adalah putra dari Raja Linge. Sengeda adalah seorang pemuda yang santun, cerdas dan rendah hati. Ia sangat dicintai oleh rakyatnya dan dihormati oleh putra-putra raja lainnya.

Sebenarnya Sangeda memiliki seorang abang yang bernama Bener Meriah. Ia melarikan diri ke hutan karena difitnah hendak menentang raja. Ia merasa sedih jauh dari sanak keluarga. Di hutan belantara ia bertapa. Ia meminta dirinya diubah menjadi gajah putih. Ia melakukan hal itu agar dapat diterima kembali oleh keluarga besarnya.

Sementara itu, pada suatu malam, Sengeda bermimpi tentang seekor gajah putih. Gajah tersebut mengamuk dan mengobrak-abrik kerajaan Linge. Dalam mimpinya juga ia bermimpi bertemu dengen Reje, gurunya. Sangeda yakin, gajah putih itu adalah jelmaan abang kandungnya. Oleh karena itu, sang guru mengajarkan bagaimana cara menjinakkan gajah tanpa membunuhnya.

Sangeda segera terbangun dari tidurnya, ia menghapalkan gerakan-gerakan yang diajarkan oleh gurunya di dalam mimpi. Awalnya memang seperti gerakan bela diri, mirip apa yang pernah ia pelajari di Bukit Gelang Gele. Tetapi semakin lama ia bergerak, ia terlihat seperti menari. Tarian inilah kelak disebut dengan “Tari Guel”.

Keesokan harinya, kehebohan terjadi Kerajaan Linge. Seekor gajah putih mengamuk di alun-alun kerajaan. Para penduduk melempari dan menyoraki gajah itu sejak masuk pintu gerbang kerajaan, sampai ke alun-alun. Raja memerintahkan kepada para prajurit kerajaan agar memanggil semua pawang dan orang sakti untuk menjinakkan si gajah. Namun, seluruh benda tajam dan ilmu kesaktian yang digunakan tak mampu membuat gajah putih itu bergeming.

Sangeda merasa sedih. Ia tahu bahwa gajah putih tersebut adalah jelmaan dari abang kandungnya, lalu ia menghadap ayah kandungnya. “Ayahanda, izinkan ananda menjinakkan si gajah putih,” kata Sengeda. “Benarkah?” Kata raja ragu. “Dengan izin Allah, dan restu ayahanda,” Sengeda meyakinkan.

Sengeda berangkat ke alun-alun diiringi teman-teman seperguruannya. Ia menaiki gajah hitam dengan diikuti Reje, gurunya. Sengeda memerintahkan para penduduk kerajaan Linge untuk tidak menyerang gajah putih. Ia meminta rakyat menabuh bunyi-bunyian. Tambur (dalam bahasa Gayo: tamur), canag (gamelan), gegedem (rapa’i atau rebana), sampai gong, semua ditabuh. Para ibu diminta memukul lesung padi atau jingki. Bunyi-bunyian itu akhirnya dapat menenangkan si gajah putih. Lalu, tiga puluh pemuda yang berasal dari berbagai desa diperintahkan untuk membentuk setengah lingkaran mengelilingi gajah putih sambil bertepuk tangan dengan irama yang beraturan dan memuji kebaikan-kebaikan Bener Meriah.

Perlahan-lahan Sengeda bergerak menari dengan irama yang agak perlahan. Gajah putih itu mulai bangkiy dan bergerak maju mundur di tempat. Lambat-laun gerak tari terasa berirama gembira. Gerakan ini di kemudian hari dikenal sebagai gerakan tari Redep. Gajah putih mulai berjalan, mengikuti Sangeda. Lalu, irama musik semakin riang gembira dan kencang dyang disebut Cicang Nangka.

Berjalanlah gajah putih ke istana. Raja Linge telah berdiri di pintu (umah pitu ruang) untuk menyembut si gajah putih. Ine atau ibu dari Sengeda dan Bener Meriah bersebuka atau menatap dengan keharuan menyambut anaknya. Di depan Raja Linge, gajah putih menunduk dan menghormat layaknya seorang anak sujud pada orang tua. Air mata mengalir dari kedua belah matanya.

Sengeda menceritakan siapa sesungguhnya gajah putih ini. “Ayah, Bunda, sebenarnya gajah putih ini adalah kakanda Bener Meriah. Dia meminta dirinya diubah menjadi gajah putih karena malu atas fitnah, kini ia ingin kembali ke tengah keluarga,” maka terharulah Raja Linge dan permaisurinya.

Kabar keberadaan gajah putih yang sakti tersebar sampai ke ibu kota Kesultanan Aceh Darussalam. Sultan Aceh sangat tertarik, maka beliau meminta Kerajaan Linge agar memberikan gajah putih itu kepada Sultan Aceh.

Dengan berat hati, akhirnya Raja Linge menyerahkan si gajah putih kepada Sultan Aceh. Sejak itu, gajah putih dipelihara sebagai kesayangan Kesultanan Aceh Darussalam. Saat ini nama Bener Meriah dijadikan sebagai nama sebuah Kabupaten di Aceh, pemekaran dari Aceh Tengah.

Gajah Putih (Gajah Puteh) dijadikan simbol ksatria Kodam I Iskandar Muda di Provinsi Aceh. Sikap Bener Meriah dalam menjaga kehormatan diri dan keluarga dilambangkan dengan rencong (badik) yang terselip di pinggang mempelai pria ketika melaksanakan resepsi pernikahan.

Oleh : tengkuputeh "...

Bener MeriahBerita Bener MeriahCuri 6 HP Pengunjung di Arena Pacuan Kuda Bener Meriah, Pria Asal Medan Diamuk MassaTayan...
29/12/2024

Bener Meriah
Berita Bener Meriah
Curi 6 HP Pengunjung di Arena Pacuan Kuda Bener Meriah, Pria Asal Medan Diamuk Massa
Tayang: Minggu, 29 Desember 2024 19:34 WIB
Tribun XBaca tanpa iklan
Penulis: Bustami | Editor: Rizwan
zoom-inCuri 6 HP Pengunjung di Arena Pacuan Kuda Bener Meriah, Pria Asal Medan Diamuk Massa
Dok Polisi
A-A+
Pria asal Kota Medan berinisial RT babak belur diamuk massa karena ketahuan mencuri handphone (HP) pengunjung di arena pacuan kuda Bener Meriah, Minggu (29/12/2024).
Laporan Bustami I Bener Meriah

TRIBUNGAYO.COM, REDELONG- Pria asal Kota Medan berinisial RT babak belur diamuk massa karena ketahuan mencuri handphone (HP) pengunjung di arena pacuan kuda Bener Meriah, Minggu (29/12/2024).

Kapolres Bener Meriah melalui Kasat Reskrim Iptu Jeffryandi saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa pencuriam tersebut.

Pelaku saat ini sudah diamankan di Polres Bener Meriah untuk penyelidikan lebih lanjut.

28/12/2024

Ayo meriahkan pacu kuda Bener Meriah dalam rangka ulang tahun kabupaten bener meriah

Telah di temukan buku pink dan hasil laboratorium di jalan kemili Kemala pangkat,
28/12/2024

Telah di temukan buku pink dan hasil laboratorium di jalan kemili Kemala pangkat,

Address

Takengon
24571

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Sahabat ari gayo posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Sahabat ari gayo:

Share