07/10/2024
Official Poster ‼️
Short Film “Sulung yang ulung”
Keluarga yang utuh, Tisya (25) menyebutnya ibarat pohon cemara yang sedang berbunga. Sebagai anak sulung, mekarnya pohon cemara menuntut Tisya (18) harus semangat bertanggung jawab menjaga adik-adiknya.
Hingga keutuhan keluarga mulai goyah, ia ditinggal bersama adik tengahnya, Syafa. Tisya tetap menjaga amanah sang ayah untuk selalu menjaga adiknya.
Namun kehangatan itu tak ia rasakan selama hidup hanya bersama Syafa. Sikap Syafa yang dingin dan keras kepala membuat Tisya kesulitan dan salah dalam membangun komunikasi dengan adik satu-satunya. Hingga akhirnya Tisya membuat Syafa kesal dan terjadilah pertengkaran hebat di antara keduanya. Rumah tua penuh kenangan menjadi terobosan dalam pertengkaran dan kerenggangan hubungan kakak beradik itu.
An intact family, Tisya (25) calls it like a blossoming fir tree. As the eldest, the blossoming of the fir tree requires Tisya (18) to be enthusiastic about being responsible for taking care of her younger siblings.
Until the integrity of the family began to leave, she was left with her middle sister, Syafa. Tisya still maintains the mandate from her father to always look after her sister.
However, she did not feel the warmth while living only with Syafa. Syafa’s cold and stubborn attitude made it difficult and wrong for Tisya to build communication with her only sister. Until finally Tisya annoyed Syafa and there was a big fight between the two. The old house full of memories became a breakthrough in the quarrels and estrangement of the relationship between the siblings.