
28/09/2025
BOIKOT atau PECAT
Membatasi pertanyaan yang boleh diajukan wartawan adalah sangat keliru.
Tak bersedia menanggapi, berupaya menghindar, atau sekedar menunda jawaban — justru hal yang dibenarkan. Pastilah tersedia segudang alasan untuk memakluminya. Tak satu ketentuan p**a yang mengharuskan Presiden menjawab pertanyaan wartawan, bukan?
Dari cuplikan yang beredar, Prabowo sebetulnya menyadari hal tersebut. Selain menyatakan tetap mengikuti perkembangan yang terjadi, dia juga menjelaskan alasan normatif mengapa MBG diselenggarakan. Lalu mengungkap rencananya memanggil penanggung jawab kegiatan untuk dipelajari secara seksama.
Alangkah naif, sembrono, dan pongahnya seorang Presiden yang memerintahkan pencabutan kartu pers wartawan. Hanya gara-gara menanyakan hal yang tak mau dijawabnya. Andai benar demikian, rekan sejawat wartawan CNN Indonesia yang kartu persnya dicabut kemarin, boleh dan patut belaka menggalang solidaritas. Memboikot segala bentuk peliputan kegiatan Presiden. Termasuk seluruh pembantunya. Hal itu tak dilarang. Juga tak melanggar hukum. Karena sejatinya pers tak bekerja menggunakan uang Negara.
Sebaliknya, jika kelancungan itu hanya ulah pembantunya, Presiden patut dan semestinya memecat yang bersangkutan. Segera sebelum hal tersebut menggelinding liar.
Jilal Mardhani, 29 September 2025