Sholawat Al Fatih Lima Ughliq

Sholawat Al Fatih Lima Ughliq Kunci Segala Rahasia Bersumber Pada Bacaan Shalawat Kepada Rosululloh Saw.

Akibat Menyakiti Keturunan Rosululloh. Di dalam kitab "Ma'rifatu Muhammad" dikisahkan tentang seorang ulama yang setiap ...
13/05/2025

Akibat Menyakiti Keturunan Rosululloh.
Di dalam kitab "Ma'rifatu Muhammad" dikisahkan tentang seorang ulama yang setiap malam bermimpi dengan Rosulullaloh.

Sampai suatu ketika, sang ulama bertemu dengan seorang pemabuk. Diketahui sang pemabuk ternyata masih merupakan keturunan dari nasab mulia yang keluarganya masih terhubung dengan nasab baginda Rosululilloh.

Sang ulama marah dan memaki si pemabuk, "Kamu ini kerjaannya mabuk-mabukan saja! Memalukan sekali! Kamu ini kan punya nasab mulia. Apa kamu tidak malu sama datuk kamu! Kurang ajar!" Si ulama memarahi sembari memaki-maki dengan kata-kata kasar.

Makian itu membuat si pemabuk sakit hati. Sejak itu dia pun berhenti mabuk-mabukan. Namun, rasa sakit hati akibat ucapan si ulama masih tetap membekas.

Sejak peristiwa itu, si ulama justru malah sangat menyesal, sebab meskipun dia menginginkan kebaikan bagi anak cucu Rasulullah itu, namun dia menyadari caranya memang kasar dan tidak bijak. Dia sudah terlanjur memaki anak cucu keturunan Rosululloh dengan kata-kata kasar.

Lebih menyesalnya, sejak kejadian itu, Rasulullah tidak pernah lagi hadir dalam mimpi si ulama itu. Si ulama menyesal sekali. Dia bertaubat kepada Alloh serta memperbanyak membaca shalawat lebih banyak selama bertahun-tahun.

Hingga akhirnya, si ulama itu kembali bertemu dengan Rasulullah. Namun sayangnya, Rasulullah berpaling. Sang ulama bertanya, "Duhai Rosululloh, mengapa engkau terlihat tidak menyukaiku?"

Dijawab oleh Rasulullah, "Engkau telah menyakiti cucuku. Jika engkau menasehatinya, jangan engkau memakinya dan jangan p**a memukulnya!"

Sejak saat itu, ulama itu sudah sangat berhati-hati memperlakukan ahli bait Nabi. Begitulah demikian adab dan akhlak yang sangat diperhatikan oleh para ulama terhadap ahli dzuriat Ralosululloh.

Allahumma Sholli Alaa Sayyidina Muhammad Wa Aalihi Wa Shohbihi Wasallim.

Imam Junaid Al Baghdadi pernah bercerita,Saat berada di Mekkah, gurunya pernah memerintahkan untuk memotong rambutnya.Ke...
12/05/2025

Imam Junaid Al Baghdadi pernah bercerita,

Saat berada di Mekkah, gurunya pernah memerintahkan untuk memotong rambutnya.
Kemudian Imam Junaid al-Baghdadi pun pergi mendatangi seorang tukang pangkas rambut.
Ia menyaksikan tukang pangkas rambut itu sedang mencukur rambut seorang laki-laki terhormat.

”Dapatkah engkau memangkas rambutku hanya karena Alloh, karena aku sama sekali tidak memiliki uang ?” tanya Imam Junaid.
Saat si tukang cukur mendengar ini, dia menyingkirkan pelanggannya dan berkata, "Aku memotong rambut setiap hari demi uang. Hari ini seseorang datang karena Allah. "

”Berdirilah,” kata si tukang cukur. ”Saat nama Alloh diucapkan, yang lain harus menunggu.”
Tukang pangkas rambut pun mendudukkan Imam Junaid, mencium kepalanya, dan mencukur rambutnya. Setelah rampung, ia memberi sang imam sebuah bungkusan kertas yang berisi sejumlah koin kecil.

”Belanjakan uang ini untuk keperluanmu,” katanya.

Peristiwa tersebut membuat Imam Junaid berketetapan hati memberikan apapun hadiah pertama yang akan ia terima kepada si tukang cukur. Ya, tak berapa lama Imam Junaid memperoleh hadiah sekantong emas dari Bashrah. Segera ia bawa emas itu kepada si tukang cukur.

”Apa ini?”
”Aku telah berketetapan hati bahwa hadiah pertama yang aku terima akan aku berikan kepadamu. Aku baru saja mendapatkan ini.”

”Saudaraku,” tukasnya, ”tidakkah engkau malu pada Alloh? Engkau berkata padaku ’Demi Allah pangkaslah rambutku’. Apa kau pernah mendengar ada seseorang melakukan sesuatu karena Alloh lalu meminta bayaran?”

Mendapat pengalaman ini, Imam Junaid berujar, ”Aku belajar keyakinan yang tulus dari seorang pemangkas rambut.

Habib Umar bin Hafidz
12/05/2025

Habib Umar bin Hafidz

Habib Umar bin Hafidz
10/05/2025

Habib Umar bin Hafidz

29/03/2025

Karomah Abah Guru Sekumpul

29/03/2025

Karomah Syeikh Abu Bakar Bin Salim Ra Kake Habib Umar Bin Hafidz

25/03/2025

Karomah Abah Guru Sekumpul Rosululloh Menyerupai Abah Guru Sekumpul.

Karomah Syekh Abdul Qodir JaelaniSyekh Abdul Qodir Diminta Memberikan Buah Apel Oleh Raja Baghdad Bukan Pada Musim Berbu...
09/10/2024

Karomah Syekh Abdul Qodir Jaelani
Syekh Abdul Qodir Diminta Memberikan Buah Apel Oleh Raja Baghdad Bukan Pada Musim Berbuah

Diriwayatkan, pada suatu hari raja Baghdad datang berkunjung kerumah Syekh Abdul Qodir dengan maksud meminta karomah beliau untuk ketentraman hatinya. Syekh berkata: "Kiranya apa saja yang perlu saya bantu ?". Dijawab oleh sang raja, "Saya minta buah apel".

Sedangkan pada waktu itu, buah apel belum musimnya berbuah. Lalu tangan beliau diangkat ke atas, pada waktu diturunkan kembali tangannya menggenggam buah apel, yang sebuah diberikan kepada raja, dan yang sebelah lagi dibelah oleh beliau Sedangkan pada waktu itu, buah apel belum musimnya berbuah. Lalu tangan beliau diangkat ke atas, pada waktu diturunkan kembali tangannya menggenggam buah apel, yang sebuah diberikan kepada raja, dan yang sebelah lagi dibelah oleh beliau sendiri.

Pada waktu sang raja membelah dan mengupas apel ternyata di dalamnya penuh dengan ulat-ulat (belatung) yang menjijikan. Lalu raja bertanya, "Mengapa buah apel ini penuh dengan belatung ?", Syekh menjawab "Yah, karena buah itu telah dipegang oleh tangan kotor kedurhakaan".

Mendengar penjelasan dari Syekh, raja terkejut lalu dibacanya istighfar, kemudian ia bertobat di hadapan Syekh. Untuk perkembangan selanjutnya, raja Bagdad itu menjadi mitra Syekh sampai ia mangkat.

Karomah Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani RASyekh Naqsyabandi Menerima Talkin Zikir Ismudzat Dari Syekh Abdul QodirSyekh Abd...
07/10/2024

Karomah Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani RA

Syekh Naqsyabandi Menerima Talkin Zikir Ismudzat Dari Syekh Abdul Qodir

Syekh Abdullah Al Balko meriwayatkan dalam kitab Khawariqul Ahtab Fi Ma'rifatil Akhtob pada bab kedua puluh lima: "Saya menerima berita dari Khowajaki Sarmasat, ia mendengar pembicaraan guru-guru (para Syekh Kamilin) yang bertempat tinggal di negara Bukhori, mereka menceritakan bahwa Syekh Abdul Qodir Ghaotsal 'Adhom pada suatu hari beliau berdiri diatas pagu, loteng sebuah rumah menghadap ke arah kawasan Syekh Abdullah Al Balko

Di sana beliau bersama-sama dengan jamaah ikhwan, beliau mencium wangi kemuliaan, lalu Syekh berkata: "Nanti sepeninggalku, pada masa seratus lima puluh tujuh tahun yang akan datang, akan lahir seorang anak lelaki Qolandi Muhamadi, nama lengkapnya Syekh Bahauddin Muhammad An-Naqsyabandi. Dia akan memperoleh limpahan nikmat keistimewaanku", dan hal ini terbukti seperti apa yang dikatakan Syekh.

Diriwayatkan p**a, pada waktu Syekh Naqsyabandi setelah beliau menerima baiat pentalkinan dari gurunya As-Sayyid Amir Kulal, gurunya memerintahkan kepada Syekh Naqsyabandi agar thorekatnya itu dihayati dengan sungguh-sungguh, dengan menguatkan ingatannya kepada lsmul 'Adhom.

Dirasakan oleh beliau bahwa Ismu Dzat itu masih labil, belum mantap dalam hatinya, sehingga timbul rasa cemas, lalu berangkatlah menuju suatu lapangan, kebetulan di sana beliau bertemu dengan Nabi Khidir a.s. Setelah disambut dengan ucapan salam, Nabi Khidir a.s. berkata: "Wahai Bahauddin, sesungguhnya Ismu Dzat itu telah sampai padaku, telah kuperoleh dari Syekh Abdul Qodir, oleh karena itu saya anjurkan padamu agar kami bertawajjuh rabithoh kepada Syekh Abdul Qodir untuk memperoleh keberkahannya".

Pada malam harinya, Syekh Bahauddin mimpi bertemu dengan Syekh Abdul Qodir, langsung beliau memberi isyarat dengan jari tangan kanannya ke arah dada Syekh Bahauddin, lalu beliau mencap mentalkin lsmul 'Adhom itu pada hatinya. Setelah ditalkin, terasa kemantapan dan bisa menghayati sesuatu yang dicemaskan tadi.

Keesokan harinya telah dikenal di kalangan masyarakat di tempat itu hal yang telah dialami Syekh Bahauddin, lalu mereka menanyakannya. Syekh Bahauddin menjawab: "Sesungguhnya ini suatu pelimpahan dari segala kelimpahan suatu inayah, pada malam keberkahan itu, saya telah memperoleh limpahan kenikmatan dari Gaotsal 'Adhom dan pada malam itu saya melihat bertambahnya peningkatan kondisi mental kerohanianku".

Pada masa itu telah mashur di kalangan masyarakat dan para wali bahwa Syekh Bahauddin telah dicap Ismudzat pada hatinya oleh Syekh Abdul Qodir. Demikian p**a halnya Syekh Abdul Qodir mencap, mentalkin lsmul 'Adhom (Ismu Dzat) pada hati murid-muridnya. Kemudian banyak para wali yang datang berkunjung kepada Syekh Bahauddin, mereka menanyakan tentang pandangannya atas perkataan Syekh Abdul Qodir: "Qodamii ‘Alaa Roqobati Kulli Waliyulloh".

Syekh Bahauddin menjawab "Sesungguhnya menurut pandanganku beliau itu bukan hanya sekedar memijak pundak, tapi "’Alaa ‘aeni au ’alaa Bashirotti (Memijak pada mataku atau pada mata hati nuraniku)".

Address

Tasikmalaya

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Sholawat Al Fatih Lima Ughliq posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share