14/08/2025
Sekjen PSSI, Yunus Nusi, merespons kabar bahwa pihaknya harus membayar royalti jika memutar lagu nasional seperti lagu kebangsaan Indonesia Raya, Indonesia Pusaka, dan Tanah Airku.
Yunus Nusi meminta aturan itu untuk dihapus karena telah membuat kegaduhan dan bikin tidak produktif.
Yunus Nusi menelurkan tiga poin sikap atas isu ini. Pria asal Gorontalo itu mengkalim bahwa lagu kebangsaan menjadi perekat dan pembangkit nasionalisme.
"Selain itu, menjadi pemicu rasa patriotisme bagi anak-anak bangsa ketika menyanyikan lagu ini. Menggema di Stadion Utama Gelora B**g Karno, Jakarta, dengan puluhan ribu suporter atau penonton menyanyikan lagu ini," ujar Yunus Nusi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/8/2025).
"Ada yang merinding, bahkan ada yang menangis. Itulah nilai-nilai dari lagu kebangsaan ini," imbuh Yunus yang telah menjadi Sekjen PSSI sejak 2020 itu.
"Sang pencipta lagu ini dengan ikhlas mempersembahkan dan menciptakan lagu ini di tengah-tengah bangsa kita berjuang untuk memerdekakan diri dari belenggu penjajah," imbuh Yunus Nusi.
"Kami yakin tidak ada terbersit dari benak sang pencipta agar lagu ini kelak dibayar bila setiap individu atau elemen apa pun menyanyikan lagu ini. Mereka ikhlas."
"Ini lagu-lagu perjuangan yang ditujukan untuk anak bangsa. Sang pencipta lagu tidak berharap imbalan."
"Sebaiknya aturan ini segera dihapus. Berisik, membuat gaduh, dan tidak produktif," ucap Yunus Nusi.
Apa apa kudu duit sekarang ðŸ˜