02/08/2025
Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, media sosial diramaikan oleh fenomena unik karena warga di berbagai daerah mengibarkan bendera bajak laut Topi Jerami dari serial One Piece di halaman rumah, gang kecil, hingga jalan protokol.
Tren ini menuai pro dan kontra di kalangan publik. Sebagian menilai pengibaran bendera Jolly Roger ala Luffy dan kawan-kawan ini sebagai bentuk ekspresi kebebasan generasi muda yang tumbuh bersama budaya pop Jepang.
Bendera kru Topi Jerami di serial One Piece sendiri adalah simbol solidaritas, kebebasan, dan pemberontakan terhadap kekuasaan yang menindas. Hal ini membuatnya mudah dikaitkan dengan semangat perlawanan yang dirasakan oleh sebagian anak muda di Indonesia.
Alih-alih simbol formal, mereka memilih narasi dan simbol yang lebih dekat dengan kehidupan dan imajinasi mereka sehari-hari.
Namun, aparat dan pemerintah mengimbau agar pengibaran bendera selain Merah Putih tidak dilakukan sembarangan, terutama jika ditempatkan sejajar atau lebih tinggi dari simbol negara.
Fenomena bendera One Piece di Indonesia mengilustrasikan bagaimana budaya pop dapat menjadi sarana alternatif dalam mengekspresikan keresahan publik. Meskipun pengibaran bendera nasional tetap menjadi simbol utama persatuan dan penghormatan terhadap sejarah perjuangan bangsa, gelombang ekspresi ini memperlihatkan adanya jarak antara harapan masyarakat dengan realitas kebijakan yang sedang berjalan.
Di balik gambar tengkorak dan topi jerami itu, tersembunyi pesan-pesan tentang ketidakadilan, impian akan kebebasan, serta identitas yang tak ingin terhapus oleh sistem.
Sumber : kulturnativ, konteks