Sejarah Zaman Dulu

Sejarah Zaman Dulu Mengulas kembali Sejarah Masa Dulu, yang tidak pernah kita ketahui atau mungkin terlupakan.

Disini kami mengajak semua penikmat sejarah untuk bersama-sama melestarikan sejarah dan budaya melalui foto atau gambar. Semoga semua yang kami lakukan bisa membantu melestarikan budaya dan sejarah kita bersama. Jika terdapat ketidakbenaran informasi, kami mohon agar kita bersama-sama meluruskannya. Karena disini kami juga berusaha mengambil informasi dan data selengkap mungkin dari berbagai sumber sebagai bahan rujukan.

Perjanjian Tumbang Anoi, yang berlangsung di Tumbang Anoi, Kalimantan Tengah, dari 22 Mei hingga 24 Juli 1894, merupakan...
02/04/2025

Perjanjian Tumbang Anoi, yang berlangsung di Tumbang Anoi, Kalimantan Tengah, dari 22 Mei hingga 24 Juli 1894, merupakan sebuah pertemuan bersejarah yang mempertemukan sekitar 1.000 perwakilan dari 152 suku Dayak di seluruh Kalimantan dan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Latar belakang pertemuan ini adalah keinginan kuat untuk mengakhiri konflik berkepanjangan antar suku Dayak, termasuk tradisi "mengayau" (pemenggalan kepala), perang antar desa, praktik balas dendam, dan perbudakan yang meresahkan masyarakat.

Tujuan utama perjanjian ini adalah menciptakan perdamaian dan persatuan di antara suku-suku Dayak. Para pemimpin Dayak berupaya mengakhiri siklus kekerasan dan membangun hubungan yang lebih harmonis. Di sisi lain, Belanda memiliki kepentingan untuk memperluas pengaruh dan menstabilkan wilayah Kalimantan di bawah kekuasaan mereka.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama lebih dari dua bulan, tercapai beberapa kesepakatan penting. Pertama, disepakati penghentian segala bentuk permusuhan antar suku, penghapusan tradisi "mengayau" dan balas dendam, serta pelarangan praktik perbudakan. Kedua, pemerintah kolonial Belanda mengakui keberlakuan Hukum Adat Dayak dan memulihkan kedudukan serta hak-hak tradisional masyarakat Dayak dalam pemerintahan lokal. Ketiga, dilakukan upaya untuk menyeragamkan beberapa aspek hukum adat antar berbagai suku. Keempat, masyarakat Dayak didorong untuk meninggalkan gaya hidup nomaden dan mulai menetap. Terakhir, disepakati mekanisme penyelesaian sengketa secara damai melalui Rapat Adat Besar.

Perjanjian Tumbang Anoi menghasilkan 96 pasal hukum adat yang disepakati bersama dan diakui oleh Belanda. Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam sejarah suku Dayak, menandai berakhirnya era konflik internal dan dimulainya era persatuan dan perdamaian. Meskipun beberapa pihak melihat adanya kepentingan kolonial dalam pertemuan ini, Tumbang Anoi tetap menjadi simbol kuat bagi persatuan, penghormatan terhadap hukum adat, dan kemampuan masyarakat adat dalam menyelesaikan konflik secara damai. Pertemuan ini meletakkan dasar bagi kehidupan sosial dan politik yang lebih stabil di Kalimantan.


-rangkuman dari berbagai sumber

Potret 3 orang pemuda sedang berdiri di depan pagar, di belakangnya terdapat kuburan warga dayak, foto diambil sekitar t...
28/07/2024

Potret 3 orang pemuda sedang berdiri di depan pagar, di belakangnya terdapat kuburan warga dayak, foto diambil sekitar tahun 1907.

Gambar denah bagian memanjang rumah lamin khas dayak, dibuat oleh Nieuwenhuis sekitar tahun 1924-1932.
27/07/2024

Gambar denah bagian memanjang rumah lamin khas dayak, dibuat oleh Nieuwenhuis sekitar tahun 1924-1932.

Potret Anak Dayak di atas perahu di Sungai Baram, Serawak tahun 1913oleh: HW (Harrison) Smith (Fotografer)
26/07/2024

Potret Anak Dayak di atas perahu di Sungai Baram, Serawak tahun 1913

oleh: HW (Harrison) Smith (Fotografer)

Mungkin kita para penikmat kemerdekaan tidak pernah tahu bahwa dulu ada yang namanya Negara Indonesia Timur.Menurut berb...
31/05/2024

Mungkin kita para penikmat kemerdekaan tidak pernah tahu bahwa dulu ada yang namanya Negara Indonesia Timur.

Menurut berbagai sumber, Negara Indonesia Timur adalah negara bagian RIS yang meliputi wilayah Sulawesi, Sunda Kecil (Bali & Nusa Tenggara) dan Kepulauan Maluku, ibu kotanya Makassar. Negara ini dibentuk setelah dilaksanakan Konferensi Malino pada tanggal 16-22 Juli 1946 dan Konferensi Denpasar dari tanggal 7-24 Desember 1946 yang bertujuan untuk membahas gagasan berdirinya negara bagian tersendiri di wilayah Indonesia bagian timur oleh Belanda. Pada akhir Konferensi Denpasar 24 Desember 1946, negara baru ini dinamakan Negara Timur Raya, tetapi kemudian diganti menjadi Negara Indonesia Timur pada tanggal 27 Desember 1946.

Negara Indonesia Timur dibubarkan pada tanggal 19 Mei 1950. Semua wilayah Negara Indonesia Timur melebur ke dalam Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950.

Potret murid dan guru di sekolah di Kalimantan pada tahun 1940. Kemungkinan ini adalah Tweede Inlandsche School atau Sek...
24/05/2024

Potret murid dan guru di sekolah di Kalimantan pada tahun 1940. Kemungkinan ini adalah Tweede Inlandsche School atau Sekolah Kelas Dua atau Sekolah Ongko Loro merupakan Sekolah Rakyat atau Sekolah Dasar dengan masa pendidikan selama Tiga Tahun dan tersebar di seluruh pelosok desa. Maksud dari pendidikan ini adalah dalam rangka sekadar memberantas buta huruf dan mampu berhitung.

Sumber: NMVW

Peta Pulau Jawa dengan sebagian pulau Kalimantan, Sumatra dan pulau lain disekitarnya, diterbitkan oleh Johannes Jansson...
23/05/2024

Peta Pulau Jawa dengan sebagian pulau Kalimantan, Sumatra dan pulau lain disekitarnya, diterbitkan oleh Johannes Janssonius pada tahun 1657

Dimensi termasuk bingkai: 53,5 × 63,5 × 4 cm
Sumber: NMVW

Alas duduk dengan representasi mitologis cerita mihing dengan ukuran 200 x 150 cm. Mihing merupakan alat penangkap ikan ...
22/05/2024

Alas duduk dengan representasi mitologis cerita mihing dengan ukuran 200 x 150 cm. Mihing merupakan alat penangkap ikan khas Suku Dayak Ngaju dengan berbagai kisah mistiknya yang melekat.

Tahun: 1935-1945
Sumber: NMVW

Suku Dayak Ngaju menempatkan patung burung enggang di tiang tinggi dekat rumah panjang untuk melindungi masyarakat. Patu...
20/05/2024

Suku Dayak Ngaju menempatkan patung burung enggang di tiang tinggi dekat rumah panjang untuk melindungi masyarakat. Patung ini juga ditaruh di atas tongkat dan dibawa bersama rombongan kedua mempelai pada saat upacara pernikahan.

Keseimbangan antara dunia atas dan dunia bawah memainkan peranan penting dalam pandangan dunia tradisional Dayak. Dunia atas dikuasai oleh burung enggang, yang berhubungan dengan matahari dan dunia laki-laki. Dunia bawah dihuni oleh ular air, naga, yang diasosiasikan dengan air dan dunia perempuan. Berbagai ritual menjaga keseimbangan ini dan meningkatkan kesuburan tanah.

Tahun: 1850-1890
Dimensi: 35,5 x 40 cm
Sumber; NMVW/RV-942-38

Model rumah lamin Suku Dayak Apo-Kayan di Kalimantan Tengah, mempunyai ruang publik 'awa' atau 'awade', dan ruang keluar...
16/05/2024

Model rumah lamin Suku Dayak Apo-Kayan di Kalimantan Tengah, mempunyai ruang publik 'awa' atau 'awade', dan ruang keluarga 'amin' untuk kepala dan keluarganya.

Tahun: sebelum 1927
Sumber: Tropenmuseum

Potret tradisi adat Suku Dayak sebelum pembangunan rumah di Kalimantan sekitar tahun 1913,Sumber: geheugen.delpher.nl   ...
16/05/2024

Potret tradisi adat Suku Dayak sebelum pembangunan rumah di Kalimantan sekitar tahun 1913,

Sumber: geheugen.delpher.nl

Beginilah proses membawa kayu ke kota atau tempat dimana pabrik pengolahan kayu berada. Kayu-kayu itu dihanyutkan di sun...
13/05/2024

Beginilah proses membawa kayu ke kota atau tempat dimana pabrik pengolahan kayu berada. Kayu-kayu itu dihanyutkan di sungai saat air pasang. Terlihat sebuah pondok kecil di atasnya, pondok itu merupakan tempat untuk para penjaga agar kayu-kayu tidak hilang saat proses pengiriman.

Foto ini dipotret oleh Charles Breijer di teluk dekat Pontianak, Kalimantan Barat pada tahun 1948.

Sumber: geheugen.delpher.nl

Address

Jalan Gunung Belah Gang. Arsapati 5 Blok E
Tenggarong
75513

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Sejarah Zaman Dulu posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share