24/01/2021
[Sine Qua Non]
Semua yang dalam menyukai topeng, hal hal yang sangat mendalam bahkan sangat membenci imaji dan simbol. Orang yang memiliki sopan santun mendalam, akan menjumpai nasib dan keputusan - keputusan subtle dalam jalan hidupnya. Hanya sedikit orang saja yang mengambil jalan seperti itu, jalan yang tidak dikenali oleh orang – orang dan keluarga dekatnya. Mereka tidak mengetahui bahaya yang dihadapi, demikian juga mereka tidak mengetahui rasa aman yang dimenangkan olehnya. Manusia penuh rahasia seperti ini, yang secara instingtif menggunakan kata untuk berdiam diri, dan berdiam atas apa yang memang harus disembunyikan, yang selalu menemukan akal, untuk menarik diri dari komunikasi, manusia tersebut tidak menghendaki hal lain bagi roh dan bagi teman – temannya kecuali sebuah topeng di wajahnya.
Dan di saat dia tidak menghendakinya, matanya akan terbuka pada suatu hari, dan melihat dia disalah pahami sebagai topeng, dan memang lebih baik begitu. Semua roh yang dalam membutuhkan topeng, terlebih lagi menurutnya topeng akan terbentuk sendirinya tanpa henti di seputar roh yang dalam, karena tiap kata – katanya, tindakan, dan pernyataannya, selalu menjadi objek interpretasi yang salah, artinya datar.
Kesadaran tajam akan keterbatasan kata sebagai topeng itulah yang membuatnya memasukkan diri dalam permainan topeng, tidak ada jalan lain, meski memals**an, menyamarkan, menipu, topeng adalah jalan sine qua non, jalan yang tak bisa dihindari. Topeng adalah penyamaran dan seperti itu p**a topeng menjadi strategi pengalaman kedalaman.