26/04/2025
Oke! Ini saya buatkan berita khas gaya Acehground: gaya bahasa tegas, ringan, sedikit kritikal, dan ada sentuhan lokal tanpa mengurangi keseriusan topik.
Amerika Masih Raja, Ini 10 Negara Pemilik Emas Terbanyak Dunia 2025
Acehground.com – Emas masih menjadi senjata ampuh dalam menjaga stabilitas ekonomi negara-negara besar. Terbaru, World Gold Council (WGC) mengumumkan daftar 10 negara dengan cadangan emas terbanyak di dunia per Maret 2025. Hasilnya? Amerika Serikat masih kokoh di singgasana.
Cadangan emas AS tercatat mencapai 8.133 ton — angka fantastis yang setara lebih dari setengah cadangan dunia. Negara Paman Sam ini tak tergoyahkan sejak era Perang Dunia II.
Sementara di Eropa, Jerman, Italia, dan Prancis masih setia menumpuk emas di dalam brankas nasional mereka. Rusia dan Tiongkok juga tak mau ketinggalan, diam-diam menambah cadangan demi memperkuat pengaruh ekonomi global mereka.
Berikut daftar lengkap 10 negara pemilik emas terbanyak tahun ini:
(Sumber: World Gold Council, 2025)
Indonesia? Masih Jauh di Belakang
Sayangnya, nama Indonesia belum masuk dalam daftar elite ini. Padahal, negeri kita punya tambang emas raksasa seperti Grasberg di Papua, yang disebut-sebut salah satu yang terbesar di dunia.
Pertanyaannya: ke mana larinya emas kita?
Pakar ekonomi nasional sudah lama mengingatkan, cadangan emas adalah tameng negara saat ekonomi global gonjang-ganjing. Negara yang kuat di sektor emas, biasanya lebih tahan menghadapi krisis, inflasi, bahkan tekanan geopolitik.
Jika negara besar berlomba menyimpan emas, Indonesia justru masih sibuk urus tambang-tambang yang keluar masuk tangan asing. Ironi.
Kenapa Negara Kumpul Emas?
Bagi negara-negara maju, emas itu ibarat "tabungan akhirat" ekonomi: tahan terhadap inflasi, aman di tengah perang mata uang, dan tetap bernilai meski krisis apapun melanda.
Bahkan Rusia dan Tiongkok kini gencar membeli emas, memperkecil ketergantungan mereka terhadap dolar AS. Dunia bergerak ke arah "de-dolarisasi," dan emas jadi tameng utama.
Acehground Menyimpulkan:
Emas bukan hanya tentang kekayaan, tapi tentang kedaulatan. Negara-negara besar paham betul hal itu.
Saatnya Indonesia belajar, bukan hanya bangga punya