Jurnal Peristiwa

Jurnal Peristiwa Kami akan memberikan informasi mengenai sekitaran cikarang terupdate, support kami dengan cara like

Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa di momen HUT RI ke 80, ratusan warga di Kampung Ciranggon RW 02, D...
19/08/2025

Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa di momen HUT RI ke 80, ratusan warga di Kampung Ciranggon RW 02, Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi menggelar sedekah bumi Babaritan, Senin (18/8/2025) sore.

Sedekah Babaritan sendiri merupakan tradisi turun temurun yang sudah ada sejak jaman dulu, sebagai rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia dalam bentuk doa dan makan bersama. Dulunya, sedekah babaritan dilaksanakan saat akan masuk musim tanam dan musim panen.

Satu persatu warga berdatangan membawa hasil olahan masakannya untuk bisa dinikmati secara bersama-sama oleh warga lainnya. Adapun makanan yang di bawa oleh warg yakni mulai dari buah-buahan hingga bekakak ayam, disajikan warga dalam semangat gotong royong.

Ernawati (38) salah satu warga mengatakan, sedekah bumi Babaritan merupakan sebuah tradisi yang diwariskan oleh orang tua yang mengajarkan untuk selalu bersyukur atas karunia dan nikmat yabg diberikan oleh Allah SWT.

"Sebenernya ini kegiatan Babarit Sedekah Bumi emang dari jaman dulu dari seseorang kami, orang tua kami yang sudah gak ada itu tradisi ini kan biasanya digunakan atau dilaksanakan pada saat akan mulai turun air, mau nyawah gitu setelah itu kan kadang kita syuro, tanda kita syukur kepada Allah SWT," ujar Ernawati, Senin (18/8/2025).

Erna mengungkap, pelaksanaan Babaritan sendiri merupakan hasil swadaya masyarakat, warga membawa makanan hasil olahannya untuk didoakan dan setalah itu dimakan bersama-sama, sebagai bentuk saling berbagi rejeki antar warga di kampung tersebut.

"ini swadaya murni dari masyarakat mereka berlomba-lomba ingin bersodakoh ingin makanannya dimakan oleh halayak ramai tanda mereka bersyukur supaya riski yang mereka dapat itu termakan terbagi oleh semua masyarakat," ungkapnya.

Gunawan (43) tokoh masyarakat di Kampung Ciranggon menyebut Babaritan juga hasil gotong royong warga dalam mengungkapkan rasa syukur atas kemerdekaan Republik Indonesia, serta doa dan harapan agar selalu diberikan rejeki dan kesehatan bagi para warga.

"Babaritan itu begini, kalau bahasa Sundanya itu adalah suatu rasa syukur kepada Tuhan Yang maha esa atas rizki yang diberikan, kesehatan, terhadap warga Kampung Cirangon. Kebetulan memang warga Kampung Cirangon itu banyaknya kaum petani, ini tradisi yang sudah cukup lama bang, jadi diteruskan lah," kata Gunawan.

Gunawan mengatakan, meski ditengah modernisasi warga terus berupaya melestarikan tradisi Babaritan agar tidak punah, sehingga bisa terus dilestarikan oleh generasi muda kedepannya.

Selain itu juga, Gunawan berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk bisa melestarikan budaya dan tradisi asli di Kabupaten Bekasi.

"Sekarang itu saya harapannya dari generasi ke generasi terus terjaga, terus lestari, itu aja," harapnya.

"Ya, ini emang sengaja saya mengambil momennya pas kemerdekaan, karena kebetulan ini awalnya setiap tahunnya itu tidak dari tanggal 1 bang biasanya. Sekarang kan dirubah jadwalnya, disatukan dengan hari kemerdekaan," tutupnya.

16/08/2025

Proses evakuasi truk muatan pasir yang terbalik di tol Cibitung - Cilincing tepatnya di Kampung Cibitung, kelurahan Telagaasih, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Sabtu (16/8/2025) siang.

Sebuah mobil truk bermuatan pasir terjun bebas dari jalan layang tol Cibitung - Cilincing, tepatnya di Kp Cibitung, kelu...
16/08/2025

Sebuah mobil truk bermuatan pasir terjun bebas dari jalan layang tol Cibitung - Cilincing, tepatnya di Kp Cibitung, kelurahan Telagaasih, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi Sabtu (16/8/2025) pagi

Namun hingga kini belum diketahui kronolgi pasti kecelakaan tersebut.

15/08/2025

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Imanuel Ebenezer melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke PT Global Dimensi Metalindo sebuah pabrik pembuatan sparepart sepeda motor di Kawasan Industri Jababeka, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Dalam sidak tersebut, Noel (sapaan akrab Imanuel Ebenezer) menemukan banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan terhadap para pekerja, yakni adanya ratusan pekerja yang berstatus magang selama lebih dari 5 tahun, BPJS Tenaga Kerja yang tidak dibayarkan sehingga jaminan kecelakaan kerja yang tidak jelas, serta praktek percaloan tenaga kerja.

Para pekerja tersebut mengaku untuk bisa bekerja mereka harus membayar sebesar Rp 3 juta melalui yayasan penyalur tenaga kerja yakni PT Cikarang Nusantara.

Furqon (25) salah satu pekerja magang mengatakan, dirinya sudah bekerja selama 5 tahun dengan status sebagai pekerja magang dengan upah perhari Rp 148 ribu, jika tidak masuk kerja maka upah tidak dibayarkan.

"Biasa Rp 148 perhari, kalau gak kerja kita gak dibayar," jelas Furqon, Kamis (14/8/2025).

"Gak ada tunjangan lainnya pak. BPJS juga gak disetorin," ujarnya.

Bahkan menurutnya, saat mengalami kecelakaan kerja, para pekerja tidak mendapatkan penanganan sesuai aturan yang ada serta harus diberhentikan bekerja lantaran dianggap oleh perusahaan tidak lagi bisa produktif.

Sementara itu Noel mengatakan, sidak yang dilakukan berawal dari adanya laporan para pekerja yang telah bekerja selama 2 tahun hingga 9 tahun berstatus sebagai pekerja magang dengan upah jauh dibawah UMP tahun 2025.

Dalam sidaknya kali ini, Noel menyebut ada sebanyak 11 poin pelanggaran yang ditemukan, dan sangat merugikan para pekerja dalam mendapatkan hak-hak sebagai pekerja yang semestinya sesuai aturan ketenagakerjaan yang ada.

"Praktek kejahatan itu sekarang, mereka semua tidak boleh lagi, dijadikan pekerja magang. Tapi manajemen, manajemen menjawab dengan cukup baik. Mereka mau berkolaborasi bahwa praktek kejahatan yang magang bertahun-tahun ini," kata Noel usai melakukan sidak.

Sidak yang dilakukan ya itu juga untuk memastikan bahwa tidak ada lagi praktek-praktek percaloan tenaga kerja dengan meminta bayaran kepada para pencari kerja, karena menurutnya hal itu merupakan sebuah tindak kejahatan.

"Kami akan melakukan tindakan-tindakan hukum. Karena meminta uang ke para pencari kerja itu bentuk kejahatan," tegasnya.

Noel menegaskan, hak para pekerja harus dipenuhi oleh perusahaan seperti mendapatkan BPJS ketenagakerjaan, serta mendapatkan upah yang layak sesuai aturan yang ada.

"Kecelakaan kerja, tadi soal BPS Tenaga Kerja, perlindungan mereka tidak ada," tuturnya.

Terkait sanksi, Noel mengatakan pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap perusahaan tersebut. Namun, jika masih ditemukan pelanggaran maka Kementerian Ketenagakerjaan akan menindak tegas sesuai aturan hukum yang ada.

Warga di perumahan Cluster Citaville Pilar Cikarang yang beralamat di Jalan Ki Hajar Dewantara, Desa Sukaraya, Kecamatan...
14/08/2025

Warga di perumahan Cluster Citaville Pilar Cikarang yang beralamat di Jalan Ki Hajar Dewantara, Desa Sukaraya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi keluhkan besaran Iuaran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) yang mahal namun tidak sebanding dengan manfaat yang didapatkan warga.

Jefri Septian (27) salah satu warga yang tinggal di blok C1 menuturkan, untuk IPL sendiri meliputi biaya pengelolaan sampah, keamanan, serta perawatan fasilitas jalan dan taman itu baru-baru ini naik sepihak sebesar Rp 250 ribu dari yang sebelum sesuai kesepakatan warga yakni Rp 200 ribu perbulan.

"Sebenernya untuk kesepakatan itu kita diangka 200 ribu sebenernya, kita udah sepakat, meskipun ada perdebatan panjang di sana tapi kita sepakat di 200 ribu," kata Jefri kepada wartawan. Senin (11/8/2025).

Namun, kata Jefri beberapa bulan terakhir pihak developer menaikan besaran iuran secara sepihak, sehingga membebani warga dan tidak seimbang dengan pelayanan yang didapatkan oleh warga di perumahan berjenis cluster tersebut.

Bahkan, saat ini untuk pengelolaan sampah yang sebelumnya dikerjakan oleh warga lingkungan dekat cluster sekarang ini sudah beralih pengelolaannya oleh UPTD Kebersihan Pemkab Bekasi yang seharusnya lebih murah biayanya.

"Pas di situ posisinya malah naik 50 ribu. Kita juga nggak sepakat warga, warga nggak sepakat sama sekali. Bahkan warga mintanya itu kalau bisa bayar IPL yang lama aja," ungkapnya.

Yang parahnya lagi kata Jefri, dirinya sempat memutuskan untuk berhenti membayar IPL untuk kebersihan, keamanan, dan perawatan taman itu lantaran mendapatkan beban tambahan biaya lantaran dianggap sampah yang dihasilkan di rumahnya cukup banyak.

Sehingga dirinya harus membayar sebesar Rp 25 ribu untuk sekali pengangkatan sampah, dan itu diluar IPL sebesar Rp 200 ribu. Dari keluhan tersebut, Jefri berkomunikasi dengan pihak developer untuk tidak lagi menggunakan layanan angkutan sampah dan membayar langsung biaya angkutan sampah ke petugas tanpa melalui IPL yang dikelola developer selama dua tahun terakhir.

"Iya, karena keberatan, akhirnya saya ambil keputusan, yaudah saya bayar orang aja buat ngangkutin sampah saya aja. Jadi saya nggak ikuti IPL sama sekali karena saya nggak pakai fasilitas dia, udah berjalan setahun, lebih dari setahun, segala macem akhirnya ditegurlah tukang angkut sampahnya dikasih SP1 gak bileh angkut sampah saya lagi," ujarnya.

Tak lama pihak developer pun memberitahukan tagihan IPL kepada Jefri selama dua tahun yakni sebesar Rp 4.800.000. Namun setelah mediasi, Jefri diminta untuk membayar hanya dua bulan terakhir saja dan kedepannya membayar normal kembali dan itu pun disepakati olehnya dan pihak developer.

"Pada saat itu, deal-dealan saya disuruh, yaudah yang sebelumnya nggak usah dibayar. Tapi saya harus bayar 2 bulan dulu, bulan kemarin dan bulan sekarang. Oke, saya deal-in, saya bayar," ucapnya.

"Harusnya kan saya setelah itu normal lagi setiap bulan ingin bayar. Cuman dari pihak manajemennya, telpon saya, katanya saya bilang salah paham. Jadi dia tetap minta dibayar yang sebelum-sebelumnya," imbuhnya.

Dengan biaya IPL sebesar Rp 250 ribu perbulan saat ini, kata Jefri termasuk dalam kategori mahal dan tidak sesuai dengan layanan yang didapatkan olehnya. Kekecewaannya itu pernah dialami oleh dirinya, yakni kehilangan perhiasan didalam rumahnya lantaran belum adanya fasilitas keamanan seperti kamera CCTV dan Pos penjagaan saat itu.

Belum lagi, kualitas bangunan rumah banyak mengalami kerusakan salah satunya pada bagian plafon yang ambruk akibat dari rembesan p**a air yang bocor. Bahkan, tetangga rumahnya pun mengalami insiden kurang mengenakan yakni salah satu anggot keluarganya tertimpa plafon tersebut hingga mengalami luka-luka.

"Udah ada korban begitu ya harusnya dia bertanggung jawab, ini kerusakan pun ditangung setengah oleh pemilik rumah juga," tuturnya.

"Ya nggak wajar lah bang, karena posisinya kan kita sebenarnya, seperti saya sendiri ya, pengen ngambil di klaster itu kan supaya nggak merasakan hal-hal yang seperti ini sebenarnya, karena kan kita juga bayar itu nggak sedikit," pungkas Jefri.

14/08/2025

Polisi kumpulkan barang bukti dari lokasi kejadian tewasnya dua siswi di SDIT Ibnul Jazari, di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Rekaman kamera CCTV hingga pakaian korban berhasil di sita pihak kepolisian Polsek Babelan dan Satreskrim Polres Metro Bekasi.

Kapolsek Babelan Kompol Wito mengatakan, pihaknya kembali mendatangi kolam renang milik SDIT Ibnul Jazari yang ada di Jalan Raya Pondok Ungu Permai Sektor 5 No.2 Blok A6, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi guna melakukan olah tempat kejadian perkara guna menemukan bukti-bukti terbaru.

"Ya, kita masih akan kumpul-kumpulkan ya. Kita padukan dari TKP pertama, kedua, ketiga, dan selanjutnya, dan sampai saat ini juga ya. Baik TKP itu bukan hanya di lingkungan sini saja, tetapi juga adanya di pihak keluarga korban. Nanti juga ke rumah sakit, tidak menutup kemungkinan ke tempat-tempat yang lainnya juga," ujar Wito usai melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian, Rabu (13/8/2025).

"Sudah, nanti beberapa pakaian yang dipakai oleh pihak korban, kemudian dari rekaman CCTV juga kita sudah amankan," lanjutnya.

Lebih lanjut kata Wito, hasil rekaman kamera CCTV yang terpasang di tiga titik yakni di dalam kolam renang, serta di dua titik lingkungan sekolah berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

Selain itu, kata Wito lokasi kolam renang yang berada di dalam ruangan sehingga minimnya ventilasi udara juga menjadi penyebab kedua siswi tersebut kehabisan nafas usai ditemukan tenggelam di kolam renang dengan kedalaman 1,30 meter. Namun guna memastikan penyebab kematian dua siswi itu, Wito mengungkap masih menunggu keterangan para ahli.

"Ya kalau kita bilang itu nanti akan kita lakukan pemeriksaan ahli ya, kita minta keterangan dari ahli atau dari pihak-pihak yang lain yang berkompeten dengan masalah kolam renang.," tuturnya.

Dua bocah SD Islam terpadu (SDIT) berinisial KBW dan FAP meninggal dunia karena tenggelam di kolam renang milik sekolah ...
13/08/2025

Dua bocah SD Islam terpadu (SDIT) berinisial KBW dan FAP meninggal dunia karena tenggelam di kolam renang milik sekolah yang berlokasi di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kasus tersebut tengah diselidiki pihak kepolisian.

"Telah terjadi dua orang meninggal dunia diduga tenggelam. Korban KBW laki-laki dan FAP perempuan," kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).

Peristiwa terjadi pada Senin (11/8) siang. Kedua korban pergi les berenang di kolam renang milik sekolah setelah kegiatan belajar selesai.

"Sekira jam 14.00 WIB, setelah kegiatan belajar mengajar selesai, dilanjutkan ekstrakurikuler renang di kolam renang milik sekolah yang berlokasi di depan sekolah SDIT," jelasnya.

Namun, pada pukul 14.30 WIB, orang tua korban ditelepon pihak sekolah untuk datang ke RS Viola Pondok Ungu Permai. Mereka memberitahukan bahwa kedua korban telah meninggal dunia karena tenggelam.

"Diberi tahu bahwa KBW dan FAP telah meninggal dunia diduga tenggelam di kolam renang milik sekolah," tuturnya.

Jenazah keduanya lalu diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan. Kasus tersebut ditangani Polsek Babelan.

Artikel : detiknews

11/08/2025

Mulyana penyandang tuna netra yang berprofesi sebagai pengamen miliki suara yang khas, setiap harinya ia mencari nafkah dengan berkeliling dari pintu ke pintu rumah warga demi bisa mendapatkan rejeki yang halal.

Gimana nih menurut sobat jurnal semua suara Mulyana?

Tiga Keluarga Tidak Mampu Terkena Dampak Penertiban Bangli di Bekasi Dapat Hibah Tanah Dari Pengusaha Lokal
09/08/2025

Tiga Keluarga Tidak Mampu Terkena Dampak Penertiban Bangli di Bekasi Dapat Hibah Tanah Dari Pengusaha Lokal

Bekasi - Ratusan bangunan liar (Bangli) berupa rumah yang berdiri di sepanjang saluran irigasi di Desa Sirnajaya, Kecamatan Serangbaru, Kabupaten Bekasi, Jaw...

Tiga Keluarga Tak Mampu Terkena Dampak Penertiban Bangli di Bekasi Dapat Hibah Tanah Dari Pengusaha LokalBekasi - Ratusa...
09/08/2025

Tiga Keluarga Tak Mampu Terkena Dampak Penertiban Bangli di Bekasi Dapat Hibah Tanah Dari Pengusaha Lokal

Bekasi - Ratusan bangunan liar (Bangli) berupa rumah yang berdiri di sepanjang saluran irigasi di Desa Sirnajaya, Kecamatan Serangbaru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat rencananya akan segera ditertibkan dan dirobohkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi.

Sebagian warga sudah mulai bersiap-siap untuk membongkar rumahnya dan mencari lokasi baru untuk tempat tinggalnya, namun sebagian lainnya masih bingung harus mencari tempat tinggal baru lantaran terbentur oleh kemampuan ekonominya untuk membeli atau menyewa rumah di lokasi yang baru.

Salah satunya Rumini (65), warga yang bekerja sebagai petugas kebersihan disalah satu pabrik beron precast mengungkapkan dirinya tak bisa berbuat banyak untuk bisa mendapatkan tempat tinggal baru, karena tak bisa membeli ataupun sekedar menyewa rumah
dilokasi yang baru karena rumahnya berdiri diatas tanaah irigasi itu akan dibongkar oleh Pemkab Bekasi.

"Iya, mau digusur, kan kata kita, ya biarin Pak RT kalau mau digusur mah emang tanah orang, kita ngumpang disini," ungkap Rusmini saat ditemui dirumahnya. Sabtu (9/8/2025).

"Pak RT bilangnya gitu doang, nanti siap-siap yang ditanggul katanya rumah ini mau digusur mau dibikin jalan baru, katanya gitu," lanjutnya.

Janda yang menempati rumah tersebut dengan dua putri dan dua cucunya itu mengaku belum tahu harus pindah kemana, karena tak memiliki biaya untuk menyewa rumah dilokasi yang baru.

"Iya, pengennya Pak kalau punya duit, pengennya punya tanah sendiri, gitu, kan berhubung kita usahanya perempuan semua buat biaya sehari-hari aja kan susah," ujarnya.

Mendengar kondisi tersebut, H. Erik seorang pengusaha asli putra daerah Kabupaten Bekasi pemilik PT. Ericcon BHG Rekacipta Beton, tergugah untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak dari rencana penertiban bangli di sepanjang aliran irigasi Desa Sirnajaya.

Setelah melakukan, pendataan dirinya memutuskan untuk memberikan bantuan kepada 3 keluarga yang tak mampu untuk memiliki rumah lagi setelah rumah yang ditempati akan terkena penertiban lantaran mendirikan bangunan di aliran irigasi.

Menurutnya, untuk meringankan beban serta agar ketiga keluarga itu memiliki rumah sendiri kedepannya, H Erik memberikan tanah seluas 300 meter persegi miliknya kepada warga tersebut dengan masing-masing mendapat tanah seluas 100 meter persegi untuk dibangun rumah.

"Ya kebetulan memang kan tanahnya di depan jalan perusahaan saya, jadi saya lihat sehari-hari ya mendengar ya memang mau digusur dan saya juga tahu, kenal dari tahun 1993 ya, jadi saya tahu mereka tidak punya tanah ya akhirnya ya saya secara perusahaan secara pribadi ingin memberikan kejutan yang terbaik buat mereka supaya mereka punya rumah yang layak," kata H. Erik.

"Tanah yang memang jadi tanah milik karena saya juga menghibahkan, semoga ini bisa jadi berkah buat semua terutama buat saya pribadi dan perusahaan saya," imbuhnya.

H Erik mengatakan, dengan tanah seluas itu menurutnya sangat cukup bagi mereka mendirikan rumah baru, sehingga tidak lagi dihantui rasa takut untuk mendapatkan tempat tinggal baru setelah rumah lamanya dirobohkan oleh pemerintah dalam upaya mengembalikan fungsi aliran irigasi.

Selain itu, H. Erik mengungkap alasannya memberikan hibah tanah kepada keluarga yang tidak mampu itu atas dasar kemanusiaan, menurutnya dirinya membayangkan jika hal itu terjadi pada dirinya dan keluarga.

"Saya berpikir andaikan terjadi sama kita ya, punya anak, punya cucu, rumah mau digusur, terus enggak punya tempat ya saya ngebayangin sedih, pusingnya kayak apa gitu kan, paling tidak ya kita sebagai hamba Allah mudah-mudahan ini kita jadi ada berkah dari Allah, itu aja sih Pak. Bermanfaat ya Pak. Bermanfaat," tuturnya.

"Menurut saya ini udah sangat layak lah saya pun berpikir ya udahlah tanah saya hibahkan yang penting mereka masih ada buat bikin rumah yang lebih layak lagi," pungkas H. Erik.

Secara langsung, H Erik menyerahkan surat-surat kepemilikan tanah kepada ketiga keluarga kurang mampu tersebut, dan segala sesuatu dalam proses pemindahan kepemilikan tanah akan ditanggung oleh dirinya.

Diduga akibat hilang konsentrasi saat berkendara, seorang pria pengendara sepeda motor di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat t...
06/08/2025

Diduga akibat hilang konsentrasi saat berkendara, seorang pria pengendara sepeda motor di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat tewas seketika usai mengalami kecelakaan di Jalan Raya Fatahillah, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, pada Rabu (6/8/2025) malam.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa, mengungkapkan bahwa dalam dua pekan terakhir marak terjadi kasus penipuan low...
06/08/2025

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa, mengungkapkan bahwa dalam dua pekan terakhir marak terjadi kasus penipuan lowongan kerja di wilayah Kabupaten Bekasi. Modusnya, para pelaku baik perorangan maupun mengatasnamakan yayasan menjanjikan bisa menyalurkan pencari kerja ke sejumlah perusahaan di kawasan industri.

"Para pelaku membujuk rayu korban dengan iming-iming bisa memasukkan mereka ke perusahaan-perusahaan di Kabupaten Bekasi," kata Mustofa.

Berdasarkan catatan kepolisian, terdapat dua kasus menonjol terkait penipuan rekrutmen tenaga kerja. Masing-masing terjadi di wilayah Cikarang Pusat dan Cikarang Timur, dengan total korban mencapai 40 orang.

"Di Cikarang Utara, terdapat 29 korban akibat penipuan oleh sebuah yayasan. Sementara 11 korban lainnya tertipu oleh seorang individu di Cikarang Pusat," ungkapnya.

Mustofa menyebut, para korban mengalami kerugian bervariasi, mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp7 juta per orang. Bahkan, dalam sepekan terakhir, laporan serupa terus berdatangan ke sejumlah polsek.

"Beberapa Polsek, seperti di wilayah Tambun dan Cikarang Pusat, menerima aduan tentang yayasan yang mengaku sebagai penyalur tenaga kerja. Namun setelah dicek, kantor yayasan tersebut tidak eksis atau fiktif," jelasnya.

Menyikapi maraknya kasus ini, Mustofa mengimbau masyarakat, khususnya para pencari kerja, agar lebih waspada dan melakukan pengecekan menyeluruh sebelum mempercayai pihak yang mengaku sebagai penyalur tenaga kerja.

"Silakan dicek ke Dinas Tenaga Kerja, apakah yayasan itu terdaftar dan memiliki izin resmi. Jika mengaku bisa menyalurkan ke PT A, cari tahu ke perusahaan tersebut apakah benar ada lowongan kerja," tegasnya.

Ia juga menyarankan masyarakat untuk memverifikasi informasi melalui Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah maupun platform resmi daring guna menghindari penipuan yang semakin marak terjadi.

Dicek kembali kepada dinas tenaga kerja.
Apakah yayasan tersebut benar-benar terdaftar di dinas tenaga kerja, Apakah benar-benar bisa menjadi penyalur tenaga kerja, Ataupun merekrut tenaga kerja. Itu tolong dipastikan dulu.

Sehingga masyarakat tidak banyak lagi yang menjadi korban janji janji dapat dimasukkan ke tenaga kerja tersebut. Atau dipastikan dulu aja. Yayasan ini katakanlah mendatakan bisa mempekerjakan di mana? Di PT A. Coba dicek lagi ke PT A. Ada enggak pembukaan lokongan pekerjaan? Ini yang harus dicek kembali," tandas Mustofa.

Address

Jalan Fatahilla
Cikarang
17535

Telephone

+6283188499016

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Jurnal Peristiwa posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Jurnal Peristiwa:

Share