
19/08/2025
Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa di momen HUT RI ke 80, ratusan warga di Kampung Ciranggon RW 02, Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi menggelar sedekah bumi Babaritan, Senin (18/8/2025) sore.
Sedekah Babaritan sendiri merupakan tradisi turun temurun yang sudah ada sejak jaman dulu, sebagai rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia dalam bentuk doa dan makan bersama. Dulunya, sedekah babaritan dilaksanakan saat akan masuk musim tanam dan musim panen.
Satu persatu warga berdatangan membawa hasil olahan masakannya untuk bisa dinikmati secara bersama-sama oleh warga lainnya. Adapun makanan yang di bawa oleh warg yakni mulai dari buah-buahan hingga bekakak ayam, disajikan warga dalam semangat gotong royong.
Ernawati (38) salah satu warga mengatakan, sedekah bumi Babaritan merupakan sebuah tradisi yang diwariskan oleh orang tua yang mengajarkan untuk selalu bersyukur atas karunia dan nikmat yabg diberikan oleh Allah SWT.
"Sebenernya ini kegiatan Babarit Sedekah Bumi emang dari jaman dulu dari seseorang kami, orang tua kami yang sudah gak ada itu tradisi ini kan biasanya digunakan atau dilaksanakan pada saat akan mulai turun air, mau nyawah gitu setelah itu kan kadang kita syuro, tanda kita syukur kepada Allah SWT," ujar Ernawati, Senin (18/8/2025).
Erna mengungkap, pelaksanaan Babaritan sendiri merupakan hasil swadaya masyarakat, warga membawa makanan hasil olahannya untuk didoakan dan setalah itu dimakan bersama-sama, sebagai bentuk saling berbagi rejeki antar warga di kampung tersebut.
"ini swadaya murni dari masyarakat mereka berlomba-lomba ingin bersodakoh ingin makanannya dimakan oleh halayak ramai tanda mereka bersyukur supaya riski yang mereka dapat itu termakan terbagi oleh semua masyarakat," ungkapnya.
Gunawan (43) tokoh masyarakat di Kampung Ciranggon menyebut Babaritan juga hasil gotong royong warga dalam mengungkapkan rasa syukur atas kemerdekaan Republik Indonesia, serta doa dan harapan agar selalu diberikan rejeki dan kesehatan bagi para warga.
"Babaritan itu begini, kalau bahasa Sundanya itu adalah suatu rasa syukur kepada Tuhan Yang maha esa atas rizki yang diberikan, kesehatan, terhadap warga Kampung Cirangon. Kebetulan memang warga Kampung Cirangon itu banyaknya kaum petani, ini tradisi yang sudah cukup lama bang, jadi diteruskan lah," kata Gunawan.
Gunawan mengatakan, meski ditengah modernisasi warga terus berupaya melestarikan tradisi Babaritan agar tidak punah, sehingga bisa terus dilestarikan oleh generasi muda kedepannya.
Selain itu juga, Gunawan berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk bisa melestarikan budaya dan tradisi asli di Kabupaten Bekasi.
"Sekarang itu saya harapannya dari generasi ke generasi terus terjaga, terus lestari, itu aja," harapnya.
"Ya, ini emang sengaja saya mengambil momennya pas kemerdekaan, karena kebetulan ini awalnya setiap tahunnya itu tidak dari tanggal 1 bang biasanya. Sekarang kan dirubah jadwalnya, disatukan dengan hari kemerdekaan," tutupnya.