WartaCik

WartaCik Media Informasi Warga
0821-7308-0313 (WA)

Maling Penabrak Pedagang yg Viral, Berhasil Diringkus Polisi!!Bengkulu – Aksi pencurian sepeda motor yang meresahkan war...
17/08/2025

Maling Penabrak Pedagang yg Viral, Berhasil Diringkus Polisi!!

Bengkulu – Aksi pencurian sepeda motor yang meresahkan warga kembali terjadi di Kota Bengkulu. Kali ini, seorang pedagang siomay bernama Yolanda Dwi Sapitri (20), warga Desa Puding, Kecamatan Pino, Bengkulu Selatan, kehilangan sepeda motornya saat sedang tertidur pulas.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (15/8/2025) malam di Jalan Hibrida 10, Kelurahan Sido Mulyo, Kecamatan Gading Cempaka. Pelaku yang diketahui bernama Ade Sukario (24), warga Sido Mulyo, diduga masuk ke rumah korban dengan cara mencongkel jendela. Ia kemudian membawa kabur motor Honda Beat BD 3824 MC milik korban, sehingga korban mengalami kerugian mencapai Rp12 juta.

Tak butuh waktu lama, tim Opsnal Polsek Gading Cempaka yang dipimpin Kanit Reskrim langsung melakukan penyelidikan. Hasilnya, pelaku berhasil diamankan di sekitar Jalan Salak Raya, Kelurahan Padang Nangka. Menariknya, saat ditangkap pelaku baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas karena menabrak gerobak pedagang kaki lima.

Saat dicek, motor yang dikendarai pelaku ternyata benar milik korban. Polisi kemudian mengamankan pelaku beserta barang bukti ke Mapolsek Gading Cempaka untuk diproses lebih lanjut sesuai hukum yang berlaku.

Kini pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan atau Pasal 480 KUHP tentang pertolongan jahat (tadah), dengan ancaman hukuman hingga tujuh tahun penjara. (Cik)

Basarnas & Komunitas Selam Gelar Upacara & Kibarkan Merah Putih Dibawah Laut & di Pulau TikusBasarnas Bengkulu menggelar...
17/08/2025

Basarnas & Komunitas Selam Gelar Upacara & Kibarkan Merah Putih Dibawah Laut & di Pulau Tikus

Basarnas Bengkulu menggelar perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara unik. Dua prosesi pengibaran bendera dilakukan sekaligus, yakni di Pulau Tikus dan di bawah laut sekitar pulau tersebut. Prosesi upacara bawah laut ini, juga berlangsung sakral dan semakin khidmat.

Di Pulau Tikus, tim penyelam Basarnas bersama potensi SAR dan komunitas selam Bengkulu, membentangkan bendera merah putih berukuran 40x20 meter. Prosesi upacara sakral inipun berlangsung khidmat meski berlangsung dibawah permukaan laut.

Prosesi ini melibatkan sejumlah komunitas dan club selam di Bengkulu mulai dari mahasiswa hingga para penyelam profesional termasuk penyelam Basarnas.

Prosesi pengibaran bendera raksasa ini dimulai dengan pembentangan di Pulau Tikus, sebuah pulau wisata andalan Kota Bengkulu yang berjarak sekitar setengah jam dari lepas pantai Kota Bengkulu.

Pengibaran bendera raksasa ini adalah wujud kecintaan para penyelam kepada tanah air, yang diwujudkan bersamaan denhan Momentum HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia.

Selain di permukaan, perayaan kemerdekaan RI juga digelar dibawah permukaan laut. Tim penyelam Basarnas dan berbagai komunitas selam melaksanakan upacara pengibaran bendera di kedalaman laut Pulau Tikus. Aksi ini bertujuan menumbuhkan kecintaan terhadap laut sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem bawah laut. Upacara sakral dibawah permukaan laut ini diharapkan juga memperkuat inspirasi bagi generasi muda untuk terus menumbuhkan kecintaan dan semangat persatuan NKRI. (Cik)

“Pemuda Hepi” Berujung Surat Bermaterai di Korem 041 GamasBengkulu (16/8/2025) – Tim Intel Korem 041/Garuda Emas Bengkul...
17/08/2025

“Pemuda Hepi” Berujung Surat Bermaterai di Korem 041 Gamas

Bengkulu (16/8/2025) – Tim Intel Korem 041/Garuda Emas Bengkulu mengamankan tiga remaja anggota geng motor saat beraksi di kawasan Jalan Zainul Arifin, Kelurahan Timur Indah, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, Sabtu (16/8/2025) dini hari.

Ketiga remaja yang diamankan masih berstatus pelajar SMK/STM dan berdomisili di Kota Bengkulu. Mereka adalah F-K(warga Panorama), P-A (warga Lempuing), dan A-J (warga Sawah Lebar Baru). Ketiganya diketahui berasal dari Lintang Empat Lawang, Sumatra Selatan.

Kepala Penerangan Korem 041/Gamas, Mayor Infanteri Akhirudin, menjelaskan pengamanan bermula saat tim intel melakukan patroli dan mendapati sekelompok remaja mengendarai motor sambil membawa senjata tajam di kawasan Simpang Kantor DPRD Provinsi Bengkulu menuju arah Simpang Padang Harapan.

Mereka kemudian diikuti hingga berkumpul bersama sekitar sembilan remaja lain di Jalan Zainul Arifin. Para remaja ini diduga hendak melakukan tawuran. Saat petugas mencoba mengamankan, sempat terjadi aksi kejar-kejaran hingga ke area kebun sawit. Dari pengejaran itu, tiga orang berhasil diamankan bersama barang bukti berupa tiga bilah celurit, satu egrek sawit yang dimodifikasi, satu kawat yang disulap menjadi cambuk, serta satu unit motor Honda Beat BD 6217 PAA.

Dalam pemeriksaan, mereka mengaku berasal dari geng motor bernama Pemuda Hepi dan sudah lebih dari dua kali terlibat aksi tawuran di Kota Bengkulu.

Untuk memberikan efek jera, ketiga remaja tersebut tidak langsung diproses hukum, melainkan diberikan pembinaan. Mereka juga menandatangani surat perjanjian di atas materai yang turut disaksikan oleh orang tua masing-masing agar tidak mengulangi perbuatannya.

“Kami memberikan pembinaan dan meminta mereka menandatangani perjanjian, disaksikan orang tua, sebagai bentuk efek jera agar tidak kembali terlibat tawuran maupun geng motor,” tegas Mayor Inf. Akhirudin.(cik)

Gubernur Helmi Bagikan 130 Ambulans Gratis ke Desa-Desa di BengkuluBengkulu – Pemerintah Provinsi Bengkulu membagikan 13...
17/08/2025

Gubernur Helmi Bagikan 130 Ambulans Gratis ke Desa-Desa di Bengkulu

Bengkulu – Pemerintah Provinsi Bengkulu membagikan 130 unit ambulans untuk desa-desa di sembilan kabupaten, Sabtu (16/8/2025). Penyerahan dilakukan langsung oleh Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, didampingi Wakil Gubernur Mian, di Halaman Kantor Gubernur Bengkulu.

Helmi menyebut bantuan ini sebagai kado HUT ke-80 Republik Indonesia. Ambulans tersebut bisa digunakan masyarakat secara gratis, dengan pengelolaan diserahkan ke pemerintah desa. Para sopir ambulans juga dipastikan mendapat perlindungan jaminan sosial dan kesehatan.

“Ambulans ini dibeli dengan uang rakyat, maka seluruh rakyat berhak merasakannya,” ujar Helmi Hasan.

Gubernur menargetkan, ke depan seluruh desa dan kelurahan di Bengkulu akan memiliki ambulans gratis. Tahun 2026 mendatang, Pemprov merencanakan tambahan 500 unit ambulans yang akan dibagikan secara bertahap.

Selain program ambulans, Helmi juga berencana meluncurkan BPJS gratis bagi masyarakat dan meningkatkan kapasitas RSUD M. Yunus sebagai rumah sakit rujukan utama. Tahun ini, Pemprov Bengkulu masih memprioritaskan pembangunan jalan dengan porsi anggaran terbesar.

Ambulans gratis ini didistribusikan ke desa-desa di sembilan kabupaten, yaitu Lebong, Kepahiang, Rejang Lebong, Kaur, Seluma, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, dan Mukomuko.

Helmi berharap hadirnya ambulans ini bisa mempercepat pelayanan kesehatan, terutama dalam kondisi darurat atau saat masyarakat membutuhkan rujukan dari desa ke rumah sakit.

“Program ini adalah upaya kami memastikan layanan kesehatan lebih cepat dan merata di seluruh wilayah Bengkulu,” kata Helmi. (Cik)

Kejari Kepahiang Tetapkan Dua Mantan Pimpinan DPRD Jadi Tersangka Korupsi TGR—Kepahiang – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepa...
17/08/2025

Kejari Kepahiang Tetapkan Dua Mantan Pimpinan DPRD Jadi Tersangka Korupsi TGR—

Kepahiang – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepahiang kembali menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi Tuntutan Ganti Rugi (TGR) di Sekretariat DPRD Kabupaten Kepahiang. Penetapan dilakukan pada Jumat malam (15/8/2025).

Dua tersangka tambahan tersebut adalah WP, mantan Ketua DPRD Kepahiang periode 2019–2024, dan AD, mantan Wakil Ketua DPRD Kepahiang periode 2019–2024.

Keduanya ditetapkan sebagai tersangka setelah menjalani pemeriksaan penyidik Kejari Kepahiang. Mereka diduga terlibat dalam kasus korupsi TGR dengan nilai kerugian mencapai Rp1,2 miliar pada tahun anggaran 2021–2023.

“Benar, hari ini kami kembali menetapkan tersangka kasus korupsi di DPRD Kepahiang. Keduanya merupakan mantan unsur pimpinan DPRD periode 2019–2024,” ujar Kepala Kejari Kepahiang, Asvera Primadona, MH melalui Kasi Pidsus Febrianto Ali Akbar, MH, didampingi Kasi Intel Nanda Hardika, MH.

Setelah ditetapkan, kedua tersangka langsung ditahan dan akan dititipkan di Rutan Rejang Lebong selama 20 hari ke depan. Sementara itu, penyidik masih melengkapi berkas perkara sebelum dilimpahkan ke pengadilan.

Dengan penetapan ini, total tersangka dalam kasus dugaan korupsi TGR DPRD Kepahiang kini berjumlah 10 orang, setelah sebelumnya sudah ada 8 tersangka yang lebih dulu ditetapkan. (Cik)

Dua Anak Terpeleset Saat Bermain di Pantai Muaro Jenggalu, Satu Masih DicariBENGKULU – Kejadian tak terduga menimpa dua ...
12/07/2025

Dua Anak Terpeleset Saat Bermain di Pantai Muaro Jenggalu, Satu Masih Dicari

BENGKULU – Kejadian tak terduga menimpa dua anak laki-laki saat bermain air di kawasan Pantai Muaro Jenggalu, Lingkar Barat Kota Bengkulu, Sabtu (12/7/2025) sore.

Kedua anak yang diketahui bernama Dafa (7) dan Luki (8) itu diduga terpeleset saat berada di dekat aliran air. Saat kejadian, mereka tengah bermain di sekitar muara pantai bersama teman-temannya.

Salah satu anak, Luki, berhasil ditemukan oleh warga dan tim penyelamat. Ia langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

Sementara satu anak lainnya, Dafa, masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan yang sudah berada di lokasi sejak sore hari. Koordinat area kejadian berjarak sekitar 7,8 kilometer dari kantor SAR Bengkulu.

Hingga malam ini, tim masih terus menyusuri aliran air di sekitar pantai untuk memastikan kondisi lingkungan aman dan segera menemukan keberadaan Dafa.

Fusi Besar-Besaran Partai Politik Pemilu 1977: Konsolidasi Politik Era Orde BaruDalam sejarah demokrasi elektoral Indone...
02/07/2025

Fusi Besar-Besaran Partai Politik Pemilu 1977: Konsolidasi Politik Era Orde Baru

Dalam sejarah demokrasi elektoral Indonesia, Pemilu 1977 menandai titik balik dramatis dalam lanskap partai politik. Inilah pertama kalinya terjadi fusi atau peleburan besar-besaran partai politik secara terstruktur dan terpusat oleh negara, yang merampingkan puluhan partai menjadi hanya tiga peserta Pemilu. Kebijakan ini merupakan buah dari strategi politik Orde Baru di bawah kendali Presiden Soeharto yang ingin menciptakan stabilitas politik melalui penyederhanaan sistem kepartaian.

Latar Belakang Fusi: Dari Fragmentasi ke Sentralisasi
Pasca Pemilu 1955, sistem politik Indonesia sangat fragmentatif. Saat itu, Pemilu diikuti oleh 118 peserta untuk DPR dan 91 peserta untuk Konstituante, termasuk 36 dan 39 partai politik masing-masing. Fragmentasi tersebut mencerminkan semangat demokrasi multipartai awal kemerdekaan, namun juga melahirkan ketidakstabilan politik, seringnya pergantian kabinet, dan krisis legitimasi pemerintahan.

Ketika Orde Baru mengambil alih kekuasaan pasca-G30S/PKI, prioritas utama rezim baru adalah penataan kembali sistem politik nasional demi menjaga ketertiban dan pembangunan ekonomi. Maka, untuk Pemilu 1977, pemerintah melaksanakan kebijakan penyederhanaan partai politik melalui proses fusi yang diatur dalam UU No. 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya.

Proses Fusi: Tiga Pilar Politik
Fusi partai dilakukan dengan menyatukan partai-partai berdasarkan orientasi ideologi dan sejarah pergerakan:

1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dibentuk dari peleburan empat partai Islam: Nahdlatul Ulama (NU), Parmusi, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII),

2. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) merupakan hasil fusi lima partai beraliran nasionalis dan kerakyatan: Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik, Partai IPKI, Partai Murba.

3. Golongan Karya (Golkar) tetap berdiri sendiri dan difungsikan sebagai kekuatan utama penopang pemerintahan Orde Baru. Golkar bukan partai politik dalam pengertian klasik, melainkan "kekuatan sosial fungsional" yang didukung oleh birokrasi, militer, dan kelompok teknokrat.

Motif dan Implikasi Politik
Meski dikemas dengan alasan efisiensi dan stabilitas, fusi partai merupakan bagian dari strategi hegemonik negara untuk meminimalkan oposisi dan memperkuat kontrol pemerintah atas politik elektoral. Dengan hanya tiga peserta, kompetisi politik menjadi terkonsentrasi dan cenderung tidak setara, terutama karena dominasi Golkar yang selalu menang telak dalam enam kali Pemilu Orde Baru (1971–1997).

Langkah ini juga berdampak panjang terhadap budaya politik Indonesia. Penyeragaman dan penyerapan partai menyebabkan melemahnya kaderisasi ideologis dan menghambat dinamika oposisi. Bahkan, dalam literatur politik, fusi 1973 (yang efektif pada Pemilu 1977) disebut sebagai bentuk depolitical engineering yang membentuk sistem semi-otoriter dengan wajah demokratis.

Penutup: Warisan Fusi dan Pembelajaran Demokrasi
Fusi partai politik dalam Pemilu 1977 adalah pelajaran berharga tentang bagaimana desain kelembagaan dapat digunakan untuk mengonsolidasikan kekuasaan. Ketika rezim berganti dan era Reformasi dimulai pada 1998, sistem multipartai kembali dibuka lebar, hingga dalam Pemilu 1999 terdapat 48 partai politik peserta suatu reaksi langsung terhadap represi politik di masa sebelumnya.

Namun demikian, warisan fusi 1977 masih relevan dalam diskursus konsolidasi demokrasi Indonesia saat ini, terutama dalam upaya menyederhanakan sistem kepartaian secara lebih demokratis melalui ambang batas parlemen (parliamentary threshold) dan verifikasi partai politik.

Ketua DPD RI Apresiasi Penyelenggaraan Haji 2025, Dorong Revisi UU dan Penambahan PetugasJAKARTA – Ketua DPD RI, Sultan ...
01/07/2025

Ketua DPD RI Apresiasi Penyelenggaraan Haji 2025, Dorong Revisi UU dan Penambahan Petugas

JAKARTA – Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin, menyampaikan apresiasi terhadap kinerja pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025. Meski masih terdapat beberapa kendala teknis, Sultan menilai pelaksanaan haji tahun ini berjalan cukup baik, khususnya dalam mengelola jumlah jamaah yang sangat besar.

Indonesia menerima kuota tertinggi di antara negara-negara anggota OKI, yakni sebanyak 241 ribu jamaah. Di tengah dinamika global dan penyesuaian sistem internasional penyelenggaraan haji, capaian ini dinilai sebagai bentuk keberhasilan diplomasi dan perencanaan pemerintah.

Namun, Sultan mencatat masih ada sejumlah persoalan klasik yang kembali muncul, seperti keterbatasan akomodasi dan lambannya layanan transportasi yang disebabkan kurangnya jumlah petugas haji. Menurutnya, masalah ini dapat diminimalisasi jika sistem perekrutan petugas haji diperkuat dan jumlahnya ditambah.

DPD RI juga mendorong agar Undang-Undang tentang Haji dan Umroh segera direvisi, menyesuaikan dengan tantangan dan kebutuhan terkini dalam penyelenggaraan ibadah haji yang semakin kompleks.

Sultan juga menekankan pentingnya seleksi medis dan batasan usia bagi calon jamaah. Langkah ini dinilai efektif untuk menekan angka kematian jamaah haji di Tanah Suci dan secara tidak langsung memperpendek masa tunggu haji.

Menurutnya, semua warga berhak menunaikan ibadah haji, namun pemerintah wajib memastikan kesiapan fisik jamaah demi kelancaran pelaksanaan ibadah dan efisiensi sistem antrean nasional. (Cik)

13/06/2025

SELUMA – Pemerintah Provinsi Bengkulu mengalokasikan anggaran sebesar Rp21.503.200.000 untuk pembangunan ruas jalan Simpang III Ngalam – Pasar Ngalam di Kabupaten Seluma pada tahun anggaran 2025. Proyek ini dibiayai melalui skema gabungan Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU). Jalan sepanjang 5,98 kilometer tersebut selama ini menjadi jalur vital penghubung antarpermukiman dan sentra ekonomi warga, namun sebagian besar berada dalam kondisi tidak mantap. Berdasarkan data, hanya 1,4 kilometer yang tercatat dalam kondisi baik, sedangkan 5,98 kilometer lainnya masih rusak dan memerlukan perbaikan menyeluruh.Pemerintah daerah menargetkan, pembangunan infrastruktur ini dapat memperlancar distribusi barang dan jasa, sekaligus meningkatkan aksesibilitas warga ke kawasan pasar dan pusat kegiatan ekonomi.“Pembangunan ruas Simpang III – Pasar Ngalam adalah bagian dari prioritas infrastruktur jalan provinsi di Seluma, dengan harapan memberikan dampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar seorang pejabat Dinas PUPR Provinsi Bengkulu.Proyek ini dijadwalkan mulai dikerjakan pada pertengahan tahun 2025, menyusul proses tender dan persiapan teknis. Pemerintah juga berkomitmen untuk memastikan pekerjaan dilakukan sesuai spesifikasi dan standar agar hasilnya tahan lama dan bisa dinikmati masyarakat luas. (Cik)

Address

Bengkulu

Telephone

+6285336112087

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when WartaCik posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to WartaCik:

Share