Football Fandom Indonesia

  • Home
  • Football Fandom Indonesia

Football Fandom Indonesia Berita dan ulasan sepakbola nasional dan internasional terkini. Untuk kamu semua agar tetap update informasi sepakbola terbaru.

Dulu, jersey tim sepakbola identik dengan logo brand apparel besar.Sekarang, makin banyak klub Indonesia yang berani bik...
09/08/2025

Dulu, jersey tim sepakbola identik dengan logo brand apparel besar.

Sekarang, makin banyak klub Indonesia yang berani bikin self-apparel: produksi sendiri demi kontrol desain, branding, dan keuntungan lebih.

Tren ini bisa jadi sinyal kalau klub bukan cuma tim, tapi juga brand yang siap bersaing di industri apparel.

Gimana menurutmu?

Matchday Programme itu buklet kecil yang selalu hadir di tiap pertandingan klub Eropa.Isinya bukan cuma daftar pemain na...
07/08/2025

Matchday Programme itu buklet kecil yang selalu hadir di tiap pertandingan klub Eropa.

Isinya bukan cuma daftar pemain namun juga cerita, sejarah, bahkan sentuhan personal dari klub. Dulu jadi bagian penting dari ritual nonton langsung di stadion. Sekarang, jadi barang koleksi penuh nostalgia.

Pernah mendapatkan rilisannya?

Cristian Totti pensiun dari sepakbola di usia 19 tahun.Bukan karena cedera, tapi karena nama yang terlalu berat untuk ia...
02/08/2025

Cristian Totti pensiun dari sepakbola di usia 19 tahun.

Bukan karena cedera, tapi karena nama yang terlalu berat untuk ia pikul. Kadang, mencintai sepakbola tak harus jadi bintang. Bisa juga dengan: cukup jadi diri sendiri.

Sebelum sepakbola jadi bisnis, mereka sudah main dengan hati. Klub tertua di Skotlandia. Pelopor passing. Tapi butuh 152...
30/07/2025

Sebelum sepakbola jadi bisnis, mereka sudah main dengan hati.

Klub tertua di Skotlandia. Pelopor passing. Tapi butuh 152 tahun untuk ikut arus zaman.

Ini cerita Queen’s Park, klub yang dulu main demi cinta, bukan kontrak.

Nama belakangnya membawa sejarah yang berat, tapi Romano Floriani Mussolini memilih untuk melangkah, bukan bersembunyi. ...
28/07/2025

Nama belakangnya membawa sejarah yang berat, tapi Romano Floriani Mussolini memilih untuk melangkah, bukan bersembunyi.

Bek kanan 22 tahun ini baru gabung Cremonese dari Lazio, dan ingin dikenal bukan karena cicit diktator, tapi karena kemampuannya di lapangan. Setelah dua musim berproses lewat sistem pinjaman, musim ini bisa jadi titik balik kariernya di Serie A.

Romano tak bisa memilih masa lalu, tapi ia bisa menulis masa depannya sendiri.

Liverpool nggak main-main!Udah keluarin hampir €200 juta dan belum selesai belanja. Dinasti baru dimulai?
22/07/2025

Liverpool nggak main-main!

Udah keluarin hampir €200 juta dan belum selesai belanja. Dinasti baru dimulai?

Dulu dicibir, kini dielu-elukan.Robert Sánchez tampil jadi pahlawan di final Club World Cup 2025. 6 tembakan PSG, 6 peny...
15/07/2025

Dulu dicibir, kini dielu-elukan.

Robert Sánchez tampil jadi pahlawan di final Club World Cup 2025. 6 tembakan PSG, 6 penyelamatan. Clean sheet atas juara UCL. Gelar Kiper Terbaik Turnamen pun jadi miliknya.

Dari blunder ke bintang. Dari yang diragukan, jadi tembok Stamford Bridge.

Setuju gak kalau dia kini layak jadi kiper nomor 1 Chelsea?

Christian Gray bukan pemain profesional seperti lawan-lawannya. Ia adalah guru olahraga di sekolah dasar di Auckland, Se...
26/06/2025

Christian Gray bukan pemain profesional seperti lawan-lawannya.

Ia adalah guru olahraga di sekolah dasar di Auckland, Selandia Baru. Tapi kali ini, namanya jadi buah bibir setelah mencetak gol penting untuk Auckland City FC.

Laga melawan Boca Juniors itu berakhir 1-1. Tapi buat Auckland City, hasil itu seperti kemenangan besar. Bukan cuma karena Gray bikin gol—tapi karena sebelumnya mereka kalah 0-10 dari Bayern & 0-6 dari Benfica.

Christian Gray, 28 tahun, mencetak gol dengan cara yang ia kuasai: sundulan tajam khasnya. Itu bukan gol sundulan pertamanya—dia juga jadi pahlawan di final Liga Champions Oseania 2024. Dan semuanya dilakukan sambil tetap ngajar anak-anak di sekolah.

“Saya berasal dari kota kecil, ini seperti mimpi,” kata Gray melansir dari ESPN. Ia dan rekan-rekannya di Auckland bukan pesepak bola penuh waktu. Banyak dari mereka guru, sopir, pedagang—yang harus ambil cuti & bayar sendiri perjalanan ke turnamen ini.

Di tengah panasnya musim panas Amerika, Auckland menahan gempuran 41 tembakan Boca Juniors dengan cuma 3 tembakan balasan. Tapi semangat mereka tak goyah. Ketika peluit akhir berbunyi, mereka sadar: ini mungkin jadi salah satu pertandingan terbaik dalam sejarah klub mereka.

Gray bukan cuma bikin gol—ia juga terpilih sebagai MVP pertandingan. Prestasi yang mengalahkan para pemain top dunia malam itu. Tapi sorotan kamera tak membuatnya lupa: setelah ini, dia pulang bukan ke klub besar, tapi ke tumpukan tugas sekolah.

Ayahnya, Rodger Gray, dulu kapten Timnas Selandia Baru dan kini jadi petugas keamanan klub. Darah bola memang mengalir di keluarganya. Tapi gaya hidup sederhana dan semangat belajar-lah yang membuat Christian Gray begitu istimewa.

Dunia boleh fokus pada para superstar di Piala Dunia Antarklub… Tapi kisah Christian Gray membuktikan bahwa sepak bola sejatinya bukan cuma soal trofi atau gaji besar. Ini soal mimpi, dedikasi, dan keberanian untuk melangkah di dua dunia sekaligus.

Dari lapangan rumput sampai ruang kelas—Christian Gray adalah pahlawan sejati. Dan mungkin, murid-muridnya di Mount Roskill Intermediate dan Auckland Grammar School kini bisa berkata: “Guru kami pernah bikin gol lawan Boca Juniors!”

Perjalanan hidup Nico Williams dimulai bahkan sebelum ia lahir. Kedua orang tuanya, Felix dan Maria, nekat meninggalkan ...
20/06/2025

Perjalanan hidup Nico Williams dimulai bahkan sebelum ia lahir.

Kedua orang tuanya, Felix dan Maria, nekat meninggalkan Ghana saat Maria sedang mengandung kakak Nico, Iñaki. Mereka menyeberangi sebagian Sahara dengan bertelanjang kaki demi mencari kehidupan yang lebih baik di Spanyol.

Setelah berhasil masuk ke wilayah Spanyol di Melilla, mereka ditahan. Seorang pengacara menyarankan mereka untuk berbohong, mengaku berasal dari Liberia yang dilanda perang, demi mencari suaka politik. Ini adalah keputusan krusial yang membentuk masa depan keluarga Williams.

Di Bilbao, mereka dibantu oleh seorang pastor Katolik bernama Inaki Mardones. Pastor inilah yang membantu menemukan apartemen, membawa mereka ke rumah sakit untuk kelahiran Iñaki (yang namanya diambil dari sang pastor), dan bahkan menjadi bapak baptisnya. Pilar penting dalam fondasi keluarga mereka di Spanyol.

Sebelum sepak bola membawa keberuntungan, kehidupan keluarga Williams di Spanyol tidaklah mudah. Ayah mereka, Felix, sempat pindah ke London untuk mencari pekerjaan (bahkan pernah bekerja di Stamford Bridge!), meninggalkan Inaki kecil untuk membantu ibunya membesarkan Nico. Inilah yang membentuk karakter Iñaki sebagai “superhero” keluarga.

Iñaki, yang delapan tahun lebih tua dari Nico, adalah seorang pionir. Ia menjadi pemain berkulit hitam pertama yang mapan di Athletic Club, klub yang dikenal dengan kebijakan hanya merekrut pemain kelahiran atau dibesarkan di Basque Country. Iñaki membuka jalan bagi Nico dan anak imigran lainnya.

Nico bergabung dengan akademi Athletic pada usia 12 tahun, saat Iñaki sudah mulai menembus tim utama. Para pelatih dan direktur olahraga Athletic mengakui bakat luar biasa Nico sejak awal. Mantan pelatih Gaizka Garitano bahkan menyebut Nico “lebih terampil dari kakaknya.”

Meskipun Iñaki memilih mewakili Ghana di level internasional, Nico berkomitmen penuh pada tim nasional Spanyol, bahkan bermain di Piala Dunia Qatar 2022. Menariknya, Athletic Bilbao juga memfasilitasi pelajaran bahasa Basque dan merayakan budaya Basque, menunjukkan bahwa identitas “Basque” juga menjadi bagian dari diri mereka.

Wajar saja Auckland City FC kalah 0-10 dari Bayern Munchen di FIFA Club World Cup 2025. Klub asal Oseania ini adalah sat...
16/06/2025

Wajar saja Auckland City FC kalah 0-10 dari Bayern Munchen di FIFA Club World Cup 2025. Klub asal Oseania ini adalah satu-satunya tim berstatus amatir dalam turnamen tersebut. Banyak pemainnya bahkan masih punya pekerjaan lain di luar sepak bola.

**
Para pemain Auckland City FC bukanlah atlet profesional penuh waktu seperti lawan-lawan mereka. Profesi mereka beragam, mulai dari sales, agen real estate, hingga supir forklift. Ini menunjukkan perbedaan fundamental dalam persiapan dan fokus mereka.

Ivan Vicelich, pelatih interim Auckland City, mengungkapkan pengorbanan finansialnya untuk ikut CWC, seperti dikutip dari BBC. Ia menyatakan: “I’ve got to do a combination of annual leave and leave without pay. I’ll be suffering a bit with the rent and bills and stuff like that, but to play against Bayern, Benfica and Boca, 100% it’s worth it.”

Mario Ilich, kapten tim, menjadi contoh lain. Ia bekerja sebagai sales minuman soda dan harus menyesuaikan jadwal latihan dengan jam kerja kantornya. Rutinitas ini jauh berbeda dengan pemain Bayern Munchen yang sepenuhnya fokus pada sepak bola.

Kekalahan telak dari tim sekelas Bayern Munchen, salah satu klub elite dunia, adalah hal yang dapat diprediksi. Perbedaan sumber daya, fasilitas, dan status profesional sangat signifikan antara kedua tim.

Meski statusnya amatir, Auckland City FC sudah pernah ikut FIFA Club World Cup di tahun 2009 dan 2014. Bahkan, mereka pernah meraih medali perunggu pada 2014, mengalahkan tim Liga MX, Cruz Azul.

“Saya mencoba menyelesaikan pekerjaan sebelum jam 5 sore sehingga saya dapat melintasi kota untuk berlatih, yang akan berlangsung jam 6 malam. Kami akan menghabiskan sekitar 2 jam di lapangan dan saya akan pulang sekitar jam 9 malam sebelum menuju ke tempat tidur untuk bersiap melakukan semuanya lagi pada hari berikutnya,”

🗣️Ujar Ilich sebagai kapten tim Auckland City dan salesman soda, mengutip dari CNN International

✋🏻**

Gagah berdiri Sang Garuda di bawah Pohon Sakura.Semoga banyak pelajaran dari kak Jepang sore ini sbg bekal otw Piala Dun...
10/06/2025

Gagah berdiri Sang Garuda di bawah Pohon Sakura.

Semoga banyak pelajaran dari kak Jepang sore ini sbg bekal otw Piala Dunia 🤲🏻😇

Jersey by .id

Ricky Kambuaya adalah salah satu hal paling mengejutkan yang ada di Timnas Indonesia era Patrick Kluivert. Bounce back k...
06/06/2025

Ricky Kambuaya adalah salah satu hal paling mengejutkan yang ada di Timnas Indonesia era Patrick Kluivert.

Bounce back ke top performnya sejak lawan Bahrain, dan kini juga China. Penampilan gelandang energik yang membuat semua pendukung Timnas Indonesia jatuh hati.

***
Coach Patrick Kluivert secara spesifik memuji performa Kambuaya yang bermain fantastis dan penuh semangat. Ia tampil sebagai starter dan bermain selama 83 menit, menunjukkan penampilan yang sangat mengesankan di lapangan.

Statistik Kambuaya saat lawan China juga sangat impresif. Ia mencatat satu tembakan, satu dribel sukses, dan 25 sentuhan bola. Akurasi umpannya mencapai 86% dari 14 umpan yang dilepaskan.

Tidak hanya itu, Kambuaya juga membukukan satu umpan kunci, satu umpan panjang yang berhasil, serta memenangi lima duel bola bawah dan satu duel udara. Pertahanan China dibongkar habis-habisan terutama di babak pertama.

Kemampuan dribel Kambuaya benar-benar merepotkan lini belakang China, terutama Zexiang Yang yang sampai harus melakukan pelanggaran terhadapnya di dalam kotak penalti. Ini menunjukkan betapa berbahayanya ia.

Coach Patrick Kluivert memuji bahwa Ricky Kambuaya mungkin pemalu di luar lapangan, tetapi dia sangat fantastis saat di lapangan. Hatinya yang besar benar-benar terlihat dalam setiap laga. Kengototan dan determinasi yang tinggi, box to box idaman.

Kambuaya juga menunjukkan kontribusi defensif yang solid dengan satu tekel sukses dan mengalami pelanggaran sebanyak tiga kali, membuktikan ia adalah motor serangan sekaligus pekerja keras di lini tengah.

Penampilan apik Ricky Kambuaya ini menjadi bukti bahwa ia adalah salah satu pilar penting bagi Timnas Indonesia. Semoga performa gemilang ini terus berlanjut di laga-laga selanjutnya! 🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Address


Opening Hours

Monday 08:00 - 16:00
Tuesday 08:00 - 16:00
Wednesday 08:00 - 16:00
Thursday 08:00 - 16:00
Friday 08:00 - 16:00
Saturday 08:00 - 14:00

Telephone

+6282134830008

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Football Fandom Indonesia posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Football Fandom Indonesia:

Shortcuts

  • Address
  • Telephone
  • Opening Hours
  • Alerts
  • Contact The Business
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share