23/08/2025
"Beluk padi" adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada serangan hama penggerek batang padi pada fase generatif tanaman padi, yaitu ketika padi mulai berbunga dan membentuk malai. Akibat serangan ini, malai padi menjadi putih dan hampa, karena larva penggerek batang telah memakan bagian dalam malai.
Lebih detail tentang beluk padi:
Penyebab:
Beluk disebabkan oleh larva penggerek batang padi yang masuk ke dalam malai dan memakannya.
Gejala:
Malai padi berwarna putih dan hampa, tidak berisi gabah.
Malai mudah dicabut karena bagian pangkalnya telah rusak akibat gerekan larva.
Terlihat bekas gerekan larva dan serbuk kayu di pangkal malai.
Dampak:
Serangan beluk dapat menyebabkan penurunan hasil panen karena malai yang terserang tidak dapat menghasilkan gabah yang berisi.
Pengendalian:
Beberapa cara pengendalian beluk antara lain:
Pengendalian mekanis: Mengambil dan memusnahkan kelompok telur penggerek batang di persemaian atau tanaman muda.
Pengendalian kultur teknis: Menanam padi secara serempak, mengatur waktu tanam, memupuk tanaman dengan berimbang, dan memotong jerami sedekat mungkin dengan tanah setelah panen.
Pengendalian biologis: Menjaga keberadaan musuh alami penggerek batang, seperti parasit telur dan pemangsa larva.
Pengendalian kimiawi: Menggunakan insektisida yang sesuai, terutama jika serangan sudah parah.
Perbedaan Sundep dan Beluk:
Sundep dan beluk sebenarnya adalah dua gejala serangan dari hama yang sama, yaitu penggerek batang padi. Perbedaannya terletak pada fase pertumbuhan padi saat hama menyerang:
Sundep:
Terjadi pada fase vegetatif (pertumbuhan awal) tanaman padi. Gejalanya adalah anakan padi menjadi kerdil dan mati.
Beluk:
Terjadi pada fase generatif (pertumbuhan generatif) tanaman padi, saat padi mulai berbunga. Gejalanya adalah malai padi menjadi putih dan hampa.